Share

Dipecat!

"Koe, 'kan, yang nyuruh Pak Daus buat mecat aku?" tanya Ari.

Keduanya kini berada di sebuah warung kopi ternama. Mereka sengaja duduk di pojok ruangan, demi menghindari banyak pandangan. Terlebih, Ari dan Lara berada di daerah yang masih dibilang dekat dengan UKLAKA.

Lara tak menimpali tanya dari kekasihnya. Sebaliknya, dengan tenang ia menyesap coffee latte setelah menghabiskan sandwich.

"Jawab, Ra!" Kali ini kesabaran Ari telah pada batasnya. Sudah empat kesempatan ia melempar tanya, tapi tak juga diberi jawaban.

"Ngapain gue kek gitu, Ri? Rugi kalo gue mecat elu. Meski gila, elu punya kemampuan tinggi."

Ari mengernyit, lantas menautkan kedua alisnya bersamaan. "Terus siapa?"

"Elu tunggu, aja. Bakalan ada dua kemungkinan, kan, kalo itu bukan keputusan si Daus?"

"Menurutmu gimana?"

"Daus itu tangan kanan kita. Udah l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status