Share

Satu Kata

"Kenapa ngediemin gue?"

Ari mencebik, lantas ia mengurungkan niat untuk pulang ke hotel. Kembali, ia enyakkan pantat pada kursi berplat besi. "Kenapa? Enggak ada yang berubah, 'kan?"

Kedua alis Tarissa menukik, lantas mendekat dan ikut duduk di samping Ari. "Maksudmu elu apa? Gue yang enggak berubah? Gue udah sabar-sabarin elu, malah elunya ngelunjak. Lupa daratan?"

Ari kembali mengulas senyum hampa. Lantas, ia menumpukan masing-masing siku pada kedua pada. Jemarinya bertaut dan mencoba menutupi mulut.

"Enggak ada yang bisa ngerubah fakta, kalo kamu enggak punya rasa apa pun ke aku. Begitu juga aku. Hampa."

Sontak saja, Tarissa melempar tasnya hingga mengenai kepala Ari. Giginya saling bergemeletuk sebab amarah yang ditahan. "Yang gue tau, gue cemburu liat elu deket sama Lara!"

Kali itu, Ari memejamkan mata. Bukan hanya Tarissa, ia juga tengah menahan amarah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status