Share

32. Detik-detik Menegangkan

Aku membantu Mama menyiapkan makan malam. Seperti biasa, menu makanan laut, olahan sayur, serta tak lupa aneka buah telah tertata rapi di meja makan.

Jika biasanya kami melakukan salat berjamaah di rumah dengan Papa sebagai imamnya, beberapa hari belakangan justru beliau aktif salat di masjid. Tak lupa dengan mengajak menantu satu-satunya itu. Katanya biar lebih akrab dengan warga kompleks. Lebih-lebih tidak lama lagi kami akan pergi ke Semarang.

Setelah acara demi acara selesai, aku sudah mengantongi izin dari suami untuk tegap produktif bekerja. Alhamdulillah, Mas Vino mengizinkan.

Semua menu hidangan sudah siap. Tinggal menunggu Papa dan suamiku pulang setelah salat Isya.

“Kal, akhir-akhir ini ada banyak kegiatan, ya, di hotel?”

“Uhmm, enggak juga, sih, Ma. Kenapa?”

“Alan pulangnya sering larut akhir-akhir ini.”

Aku terdiam sesaat. “Ada beberapa meeting dan brifing tambahan untuk tim direksi dan marketing, Ma. Selama Kalila tidak di tempat, semua Mas Alan yang hendel. Untuk menjala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
semoga jd dedek bayi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status