Share

33. Mendaki Puncak Nirwana

Aku menggeleng pelan, sesaat setelah mengerti arah pembicaraannya.

“Wudu dulu, yuk. Kita salat sunnah pengantin. Belum benar-benar dilakukan, kan?”

Aku tersenyum dan mengangguk menuruti perintahnya. Segera kami berwudu dan melaksanakan salat sunnah pengantin dua rakaat.

Usai akad nikah di rumah sakit waktu itu, Mas Vino hanya membacakan doa barakah dengan sebelah tangan memegang ubun-ubun istrinya ini. Doa dengan arti yang sangat dalam.

“YaAllah, aku meminta kepada-Mu kebaikan istriku dan kebaikan apa yang ia munculkan pada pernikahan. Dan aku berlindung padamu dari keburukan istriku dan keburukan apa yang ia munculkan pada pernikahan.”

Dan malam ini, doa itu kembali ia ulangi lagi. Katanya, malam setelah ijab kabul waktu itu tidak langsung terjadi pertempuran, makanya ia ingin kembali merasakan detik-detik mendebarkan itu.

"Kejadian di hotel setelah pesta resepsi juga belum sempurna sepenuhnya," katanya.

Aku kembali menangis saat Mas Vino juga mulai menitikkan air mata usai membacak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
uhuyyy....
goodnovel comment avatar
Gavrila Tiyasa Gadi
Subhanallah... ingat pas pengantin baru...
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
dikira ujian hehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status