Share

Bertemu Lagi

"Nail." Zein memasuki rumah, langsung memanggil putranya yang terlihat mengintip di tembok–menatap diam-diam ke arah ruang tamu. Entah apa yang putranya lakukan.

Ketika dipanggil, putranya terlihat tersentak kaget. Nail menoleh padanya, melebarkan mata karena terkejut akan tetapi secepat mungkin raut mukanya berubah senang. Nail tersenyum lebar lalu berlari secepat mungkin ke arah Zein.

Sedangkan Zein, dengan senang hati membawa putranya dalam pelukannya.

"Sepertinya putraku sedang senang."

Nail mengagumkan kepala, semakin melebarkan senyuman pada papanya. "Papa," panggilnya.

Zein menaikkan sebelah alis. Sepertinya putranya memang benar-benar senang sehingga Nail mau mengeluarkan suara. Putranya tidak bisu! Namun, karena faktor lingkungan yang buruk, Nail trauma bersuara. Putranya akan berbicara padanya jika sedang sedih atau senang.

Zein tentunya bisa membedakan. Jika cara Nail menyebut papa terkesan lesu, artinya putranya sedang sedih. Jika Nail antusias seperti sekarang berar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status