Share

Pengkhianat Sebenarnya

Zahra terdiam dan mematung, kaget oleh perlakuan Zein. Pria arogan ini bersimpuh di hadapannya?

"Maafkan aku," ucap Zein dengan nada yang jauh lebih serak dan rendah, mendongak sembari menatap penuh penyesalan bercampur penuh cinta pada Zahra. Dia masih memeluk lutut Zahra–bak memohon agar Zahra tak meninggalkannya.

Zahra yang merunduk menjatuhkan air mata, menatap Zein tulus dan iba–tak tega serta luluh melihat Zein yang memohon maaf padanya.

"Yah, aku memaafkanmu, Zein." Zahra menganggukkan kepala, tersenyum sembari meletakkan tangan di atas pucuk kepala Zein–mengusap lembut rambut lebar suaminya. "Tetapi jangan seperti itu lagi, Zein. Aku benar-benar tidak bisa. Aku memaafkanmu tetapi tidak akan mentoleransimu jika kamu kembali melukaiku. Jujur saja, apa yang kamu lakukan-- sangat menyakitkan, Zein. A--anak kita … dia tiada karena …-" ucapan Zahra berhenti, terlalu tak kuat untuk melanjutkan perkataannya. Sakit hatinya karena kehilangan bayinya tak akan pernah bisa ia lupakan.

R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nisa Annisa
semangat kkak ..
goodnovel comment avatar
Zuriana Hamzah
laa patut lah mcm familiar tq thor mmg best cerita tu habis dah baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status