Share

Bab 91. Perih

Aku berlari ke arah parkiran, meminjam motor milik Kenzi--adik tingkatku yang kebetulan terparkir dan langsung pergi menuju rumah sakit. Walau keahlian mengemudi motorku masih pra awal dan sudah lama tidak digunakan tapi kali ini aku harus nekat, kurasa jika harus menunggu gojek pasti gak akan keburu. Selama menggebah motor, aku menyetir bagaikan orang kesetanan, menyalip motor dan mobil sudah tanpa perasaan.

Mungkin jika ini dalam kondisi normal, aku akan takut melakukannya tapi bayangan Mas Aksa yang sedang bersama Nadia benar-benar menguji keimananku. Aku tak sanggup lagi berpikir jerih dan yang kupikirkan hanya satu yaitu membuktikan kebenaran tentang suamiku. Sungguh, aku lelah terus menerus dicekoki prasangka yang datang dari kanan kiri, aku ingin menghentikan kecurigaan ini.

Sialnya, seolah semesta sedang tidak mendukung. Di saat aku terburu-buru, jalanan menuju rumah sakit sore ini ternyata tak mudah ditaklukan. Selain ramai dan banyak orang pulang kerja, beberapa mobil selal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Ananda Dea
Muka aja tampan dan dingin, ternyata lembek gbs tegas. Klo gini berarti seenggaknya ini yg ada di pikiran Kalila smp akhirnya dia nyerah dan kabur krn Aksa gbs tegas sm Nadia si ular pelakor ga tau malu itu
goodnovel comment avatar
Erwin Syahputra Lubis
Udah jingga ama tasbit aja.aksa poin plan
goodnovel comment avatar
Musdar Liani Mustafa
aaccghhh...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status