Share

Bab 92

“Mas …” Lintang mencebik saat baru keluar dari kamar mandi. Ia menghampiri Raga yang sudah mapan di tempat tidur, lalu merebahkan diri di atas tubuh sang suami. “Adeknya Rama nggak jadi lagi.”

Raga tidak langsung merespons. Ia berpikir sebentar, lalu menghela sama. Tamu bulanan istrinya pasti kembali datang, karena itulah Lintang mendadak menjadi sendu.

“Sayang.” Harus berapa kali Raga katakan, ia tidak pernah menuntut apa pun pada Lintang. Ada anak atau tidak, semua adalah otoritas dari Yang Kuasa. “Nggak usah terlalu dipikirkan. Sudah aku bilang—”

“Mas Raga itu nggak tahu rasanya jadi cewek.” Lintang bangkit dari tubuh Raga, lalu menggeser posisinya ke samping pria itu. Ia menarik selimut, sembari berbaring lalu memunggungi sang suami. “Mas juga mana ngerti rasanya jadi istri.”

“Dan kamu juga nggak tahu rasanya jadi suami. Kamu nggak—”

“Mas!” Lintang berbalik cepat dan mendelik pada Raga. “Kamu itu—”

“Aku masih mau pacaran, Sayang,” putus Raga terburu, sebelum Lintang berceram
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
endang20
makin oke ceritanya
goodnovel comment avatar
Moelyanach Moelyanach
seneng bcanya bahagia
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
semoga Raga junior segera hadir ya. kasihan Lintang yg galau.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status