Share

S2~109

Decakan Safir begitu keras, ketika sudah berada di area parkiran sebuah dealer mobil. Ia keluar, lalu menutup pintu mobilnya dengan kasar. Andai saja Raga tidak menelepon dan kembali memberi ancaman, Safir mana mau mendatangi Heru. Apalagi, pekerjaan pria itu adalah seorang satpam.

Kenapa juga Safir harus berhubungan dengan Intan yang bodoh itu. Setelah Intan, Safir tidak akan lagi mau berhubungan dengan wanita yang polos, dan begitu naif seperti gadis itu. Ini akan jadi pelajaran pertama, dan terakhir kali, karena Intan benar-benar tidak berpengalaman seperti para wanita yang pernah bersama Safir sebelumnya.

“Safir!”

Suara itu, membuat Safir kembali berdecak. Namun, Safir segera memasang senyum ramahnya, saat berbalik dan menatap Heru yang berjalan ke arahnya.

“Bapak kira, kamu nggak bisa datang,” sambuh Heru lalu membalik tubuh Safir, dan membawa pria itu terus berjalan mendekati gedung.

“Bisa, Pak.” Andai tidak berada dalam ancaman Ario dan Raga, Safir pasti tidak akan mau bers
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Nury
Haduh pak ragaaa.. ngebett terosss punya bayi cewek..wkwkww
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
mas Raga udah ngebet banget yah buat bikin debay lagi. ntr perhatian mama Lintang makin berkurang loh..
goodnovel comment avatar
siti rahmah
mas raga modus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status