Share

S2~115

Safir membuka mobile banking-nya, lalu melihat nominal saldo yang dimilikinya saat ini. Ia pun berdecak, karena nominal yang ada ternyata jauh dari yang diharapkan dan dibayangkan. Ke mana perginya gaji dan tunjangan perusahaan yang setiap bulan di dapatnya, selama ini? Mengapa semua seolah menguap begitu saja, dan tidak ada bentuk fisik yang bisa Safir lihat di depan mata.

Seharusnya, dengan penghasilannya sebagai salah direktur perusahaan, Safir setidaknya sudah bisa memiliki rumah, apartemen, atau mungkin sebidang tanah untuk investasi. Namun, semua itu tidak ia miliki sama sekali. Bahkan untuk hal sepele yaitu mobil, Safir pun tidak memilikinya. Hanya ada satu buah city car pemberian Ario saat Safir kuliah dulu, dan satu mobil lagi yang baru saja ditarik oleh sang papa. Itupun, sedan mewah tersebut bukan milik Safir, tetapi milik Ario. Statusnya hanya dipinjamkan saja.

Kenapa juga Safir baru memikirkan itu semua di saat ia sedang jatuh seperti sekarang. Safir sama sekali tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (17)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
raga itu suami yg baik yaa, sng aku dia bucin ama lintang pdhl sblmnya cinta mati ama mendiang istrinya hihihi, lucu tingkah raga ne mmg cocok ama lintang yg ceplas ceplos n barbar
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
gasspoll Yo mas Raga. kejar setoran.
goodnovel comment avatar
senja
mujarab bener jurus maa raga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status