Share

S2~110

“Sudah berani ngancam lo sekarang.”

Safir berdecih. Menatap Intan yang baru saja memasuki mobilnya. Gadis itu memasang sabuk pengaman, dan tidak menatap Safir sama sekali.

“Ini untuk pertama dan terakhir kali.” Intan menatap lurus. “Biar papa sama mamaku tahu, kalau mas Safir juga peduli dengan anak ini. Habis itu, aku nggak akan minta mas Safir temani aku periksa kandungan lagi.”

“Terserah.” Safir mulai melajukan mobilnya, ke rumah sakit yang sudah Intan beritahu lewat pesan. Andai gadis itu tidak mengancam melaporkannya pada Raga, maka Safir tidak akan mau repot-repot menjemput Intan seperti sekarang. “Pokoknya, begitu anak itu lahir, gue mau tes DNA.”

“Nggak perlu,” tolak Intan. “Setelah anakku lahir, mas Safir bisa ceraikan aku. Semuanya sudah aku bicarakan sama pak Ario, juga bu Retno. Hak asuh anak akan ada sama aku, dan mas Safir nggak perlu repot-repot bertanggung jawab untuk ngerawat dia kalau sudah lahir.”

“Kenapa nggak perlu?” Safir memuntahkan satu tawa sinis. “Takut ketah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
lagi emosi ga..sempet²nya ......
goodnovel comment avatar
senja
geram sama safir.....
goodnovel comment avatar
siti rahmah
di kerjain dulu aja safir...biar dia lepas dari fasilitas kemewahan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status