Share

BAB 58. Sayangnya bapak mertua padaku.

“Baiklah karena aku banyak urusan jadi aku pamit dulu. Bapak sarapnnya aku bawa ya, untuk bekal. Lumayan hemat ....”

“Iya, Nak, tambah ini gorengannya. Makan yang banyak Bapak lihat kamu jadi kurus. Pasti banyak pikiran terus malas makan. Makan yang banyak ya, Bapak takut dosa, Bapak takut jadi mertua yang zholim nanti di akhirat pertanggung jawabannya berat.”

Aku tertegun dengan ucapan bapak. Ya Allah ternyata bapak sepeduli dan sesayang itu padaku.

“Terima kasih banyak, Pak sudah peduli dan sayang padaku. Bapak bagiku bukan hanya sekedar Bapak mertua, tapi seperti Bapak kandungku sendiri. Baiklah aku berangkat. Assalamualaikum .... “ Kusalami beliau takjim mungkin sekaranglah aku bisa berbakti pada beliau karena setelah aku bercerai tidak akan mungkin bisa lagi .

“Tunggu, Dik, aku mau bicara!” Mas Arman mencekal tanganku saat aku akan memakai sepatuku.

“Katakan padaku siapa laki-laki yang sudah meluluhkan hatimu selain aku? Pasti kamu ada laki-laki lain kan, jadi kamu kekeh mau pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status