Share

Bab 49

"Ibu!" Mereka berteriak kompak.

Pak Burhan yang sedang duduk bersama dengan Naura pun terlonjak saat mendengar teriakan anaknya.

Cahyo dengan sigap menggendong ibunya ke ranjang dan Ratih pun mengoles minyak angin. Beruntung, anak Fira tidur di dalam box bayinya.

"Bu, sadarlah, Bu!"

"Ibumu kenapa, Nduk?"

"Ibu pingsan, Pak."

"Iya, tapi kenapa? Pasti ada penyebabnya."

Mereka semua terdiam, bingung hendak menjawab seperti apa?

"Anu, Pak."

"Emm."

Pelan, Bu Ana membuka matanya. Ia mengerjap beberapa kali hingga akhirnya tangisnya pun runtuh. Pak Burhan mendekat, sedikit khawatir dengan mantan istrinya itu.

"Pak!"

"Kenapa, Bu?"

"Helmi, Pak! Dia sebenernya di penjara!"

Pak Burhan terdiam, wajahnya tegang mendengar anak kesayangannya meringkuk di balik jeruji besi.

"Apa betul itu, Cahyo?"

"Ambar?" Tak mendapat jawaban dari Cahyo, Pak Burhan bertanya pada menantunya.

Pelan, Ambar pun mengangguk. Anak yang lain tak sanggup menatap ke arah sang bapak. Mereka khawatir, jika bapakn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status