Share

Bab 48

Setahun sudah Helmi mendekam di penjara, selama itu pula tak ada satupun keluarga yang menjenguknya. Hanya Friska dan Maman yang beberapa kali datang menjenguk, itupun hanya untuk mengejeknya.

Seperti kali ini, pasangan suami istri itu datang lagi. Helmi menatap mereka datar. Hatinya masih tak menyangka jika selama ini hanya menjadi 'boneka' dalam permainan Priska dan Maman.

"Kamu dipenjara empat tahun. Masih ada sisa tiga tahun. Selamat menikmati hidupmu, Helmi."

"Apa sebenarnya masalahmu denganku, Man?" tanya Helmi geram.

Maman mendecih, sementara Priska asyik main ponsel di sebelah Maman.

"Kamu lupa, sudah dzolim pada keluargamu?"

"Itu urusanku, Man! Kamu tak berhak ikut campur!" teriak Helmi lantang.

"Memang, tapi aku sudah menganggap Bu Fira sebagai adik saya sendiri. Ia begitu baik, tapi kamu malah seenaknya mengambil uang hasil panen. Kamu manusia, kan?"

Helmi menggeletukan giginya. Manusia di hadapannya itu tak ubah layaknya serigala berbulu domba. Selama ini, Maman ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status