Share

Bab 39 : Sesak

Kembali diri ini teringat akan Mas Wahyu yang pergi dengan perasaan kecewa di rumah sakit tadi. Semenjak kepergian lelaki berkacamata itu, kepalaku terasa begitu penuh. Rasanya ada yang tersangkut di dalam dada ini. Sakit dan sangat-sangat menyesakkan.

Steven meraih jemariku, menjalinnya dengan jari-jari panjangnya. Entahlah, apa yang kurasa saat ini. Lelaki di sampingku ini punya kekuasaan. Dan yang pasti, ia jelas punya kekayaan.

Aku menyadari. Semua yang ia miliki saat ini bisa dipergunakan untuk membantu permasalahan keluargaku. Mungkin inilah jalan yang terbaik. Ya, mungkin tidaklah masalah mengorbankan perasaanku demi menebus itu semua. Mungkin ....

Sesampainya di hotel, aku letakkan tas baruku di atas nakas dan tanpa menanggalkan sepatu juga masih dengan pakaian lengkap, aku merebahkan tubuh ke tempat tidur yang empuk di situ.

Aku usap setitik air yang muncul begitu saja dari sudut mata ini. Dadaku saat ini terasa nyeri dan semakin sesak, tapi aku tidak boleh menangis. Jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status