Share

Bab 47 : Terbayang

"Wa alaikumus sallam," jawabnya, "kamu sudah sampai rumah dan bertemu dengan Mommy?" tanya pria itu tanpa basa-basi.

"Iya, sudah," jawabku singkat sembari meredam kegugupan. Jangan sampai suaraku terdengar aneh di telinga Steve.

"Ya sudah kalau begitu. Aku pergi dulu."

"Eh, tunggu!" cegahku. Kenapa seenaknya dia mau memutuskan telepon begitu saja? Masak cuma nanya begitu doang?

"Ya?"

Mmm ... tapi, mengapa aku mencegahnya memutuskan saluran telepon ini? Aku mau ngomong apa memangnya?

Ah, aku jadi bingung sendiri dengan yang aku lakukan.

"Hmm ... Steve, kamu sudah sampai di Pontianak? Dari jam berapa tadi?"

Ya, benar juga. Dia cuma mau tahu kegiatanku. Masak aku tidak boleh tahu kegiatan dia?

"Tadi jam setengah dua belas sudah sampai Bandara Supadio," jawabnya to the point.

"Mmm ... sekarang kamu lagi apa?" Aku mesti tahu apa saja yang ia kerjakan. Mungkin saja dia bertemu dengan wanita lain d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status