Share

Bab 40 : Astaga

Namun, entah mengapa tidak bisa aku pungkiri, mata ini tak bisa sepenuhnya lepas dari pemandangan indah itu. Aku sedikit mengalihkan wajah, tetapi tetap saja, sudut mata ini masih menangkap bayangannya. Punggung dengan otot-otot yang sangat menggoda. Astaga, Naaay, sadaaar ...!

Setelah mengenakan celana dalamnya, mengapa Steven langsung menggantung bathrobe-nya? Apa dia tidak memakai baju dulu?

Kemudian pria itu berbalik, lalu berjalan perlahan ke arahku.

Seketika hatiku menjadi kebat-kebit. Mengapa kamu tidak mengenakan pakaianmu, Steve?!

Aku hanya bisa protes. Tapi ... tapi di dalam hanya hati. Hhhhgg ...!

Lelaki itu kembali duduk di bibir ranjang di dekatku, tangannya memegang lututku.

Aku beringsut sedikit, merasa grogi tentu saja. Ya Allah ... otot dada dan perutnya. Aaarrgh!

Aku berusaha dengan keras menarik kedua ujung bibirku ke atas. Jantungku terasa memompa darah lebih cepat. Mengapa Steven melihatku seperti itu?

"Kamu mau mandi dulu? Atau ...." Lelaki itu menggeser naik s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status