Share

Berbahagialah, Adinda!

***

"Len, kamu keterlaluan!" desis Adinda berpura-pura marah. "Hazel sedang sakit, bukannya pengertian dan berbesar hati tapi kamu justru mengkambinghitamkan aku disini?"

Helena tertawa sumbang. Malas sekali menatap wajah Adinda yang sedang memainkan perannya. Pipinya basah, namun bibirnya terus tertawa sambil menatap Adinda tajam.

"Seharusnya, sebagai calon istri yang baik, kamu mendukung Hazel selama dia sakit, Helena. Tidak perduli siapa yang dia ingat saat dia membuka mata, asalkan Hazel masih bernapas sampai detik ini. Aku tidak menyangka, Len, kamu ... egois sekali dengan perasaanmu sendiri." Adinda geleng-geleng sambil terus berbicara seakan-akan dia peduli pada kondisi Hazel saat ini. "Aku memang orang di masa lalu, Hazel. Tapi aku tahu, kamu adalah calon istrinya dan Hazel butuh bantuan dariku karena hanya aku yang dia ingat. Kau pikir aku akan meracuni otaknya agar membencimu, begitu?"

Helena semakin muak. Melihat wajah Bu Nela dan Pak Prabu yang mengiba membuatnya semakin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status