Share

Cerai

“Gak salah lo cerein dia?" tanya Mahardika teman sekantor dengan raut wajah tak percaya.

"Salah kenapa? Tindakan gue ini udah paling benar!" Tandasku penuh percaya diri.

Sahabatku itu duduk kembali, setelah ia berdiri karena kaget mendengar kabar perceraianku dengan Vania.

"Alasan lo apa? Kalo cuma karena bini bawel gak bakal dikabulin kali." Si Mahar mengejek. Namun aku memaklumi sebab ia belum pernah merasakan berumah tangga dan memiliki istri yang cerewet.

"Heleeeh kepo! Pokoknya ada alasan lain yang gak bisa gue ceritain ke lu. Dahlah, gue males bahas soal ini." Aku mengelak. Lagi pula kalau sampai mengatakan alasan yang lain, pasti makhluk berambut ikal itu berceramah panjang lebar. Malaslah!

"Gue cuma penasaran. Secara si Vania itu menurut gue istri idaman banget."

"Idaman?" Tawaku membahana memenuhi ruangan.

"Ada-ada aja lo, Har. Idaman dari Hongkong? Bini cerewet gitu lo bilang idaman," sahutku geli.

"Eh, lo sekarang boleh ketawa. Suatu saat bakal nangis-nangis."

"Sok tau lo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status