Share

Kejutan yang Pahit

"Katakan, Hanan! Kenapa kamu berbohong dan menyembunyikan Arumi? Kenapa kamu memfitnah Fania!" Suara Pak Irman gemetar menahan amarah. 

"Maaf pak. Hanya itu jalan satu-satunya Arumi bisa tenang. Dia sudah terlanjur terikat batin dengan Malilah. Dan Malilah, tak bisa berada di rumah karena Dimas selalu mengintainya!" jawab Hanan pelan. 

"Alasanmu cukup masuk akal. Tapi masih bisa dibantah. Kamu yang menjauhkan Arumi dari Fania. Coba saja kamu selalu berusaha mendekatkan mereka. Tak akan tergantung pada Wanita jalang itu!"

"Tolong Pak. Jangan sebut dia dengan kata jalang. Di dalam tubuh Arumi mengalir darahnya," suara Hanan masih rendah. 

"Bisa saja kamu berkelit, Hanan. Tapi itu tak cukup membayar fitnah keji dari mulut ibumu pada Fania!" sahut Bu Heni.

"Mama sudah membayarnya. Tanyakan pada Fania apa yang ia lakukan pada Mama tadi. Hampir saja mama mati ditangannya! Dan hampir saja dia jadi pembunuh!" sahut Hanan mulai tak saba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status