Share

Mulai Lelah

Buggh!

Satu bogem mentah sudah mendarat diwajah Hanan. Hanan diam saja, tak membalas juga tak menjawab karena tidak ingin membuat keributan dalam ruangan. Walaupun hanya ada mereka di situ.

"Ternyata benar, kamu wanita jalang! Diam-diam menyimpan Arumi sebagai pancingan, supaya apa? Supaya kamu bisa bebas menyerahkan tubuhmu pada Hanan tanpa terganggu olehku?" Fania gantian mencengkram rahang Malilah yang terduduk di kursi dekat ranjang pasien. 

"Fania! Jaga mulutmu! Dia hanya bertugas menjaga Arumi. Lepaskan dia!" 

"Mama liat, kan? Bagaimana dia membela wanita murahan ini?" Fania tertawa mengejek sambil melepas rahang Malilah. Bu Heni menatapnya dengan pandangan jijik. 

"Kamu sakit, Fania! Kamu sakit!" 

Hanan mendekat dan langsung menarik tangan Fania, tapi Pak Irman langung menghadang. 

"Iya! Tentu saja dia sakit melihat perlakuan kalian yang sama-sama penghianat. Dia sakit karena tekanan batin!" 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status