Share

Rindu Arumi

Di Rumah Sakit, Hanan tak bisa fokus menjaga ibunya di rumah sakit. Setiap saat pikirannya hanya tertuju pada Arumi. Ia meraih ponsel dan mencoba menghubungi nomor mertuanya. Tak diangkat walaupun tersambung berkali-kali. Hati Hanan makin cemas. 

"Jangan-jangan Arumi nangis lagi, sehingga mereka tak mendengar suara panggilanku berkali-kali?"

Hanan mengusap wajah resah. Mendekat pada ibunya yang sejak tadi tak mengeluarkan sepatah kata pun. Bu Ratih mendadak bagai boneka. Hanya diam dan menerima saja apapun yang dilakukan perawat terhadapnya. 

Sebaliknya Fania juga tak ada berbicara apa-apa. Mereka bagai tiga orang asing yang baru bertemu. Terlihat begitu canggung.

"Fan, kamu lapar?" tanya Hanan memecah keheningan. Fania menggeleng. 

"Aku ... mau minum aja!" Jawab Fania.

Hanan menyodorkan sebotol minuman ke tangan Fania. Ia menatap Fania dengan perasaan kosong. 

"Mas, Mama bakal lama enggak di sini?"

Hanan me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status