Share

Terlalu Manis, Hanan!

Malilah terdiam. Ucapan Fania ada benarnya juga. Keduanya sama-sama diam, sampai Arumi selesai menyusui dan mulai tertidur. Fania langsung mengangkat Arumi kembali untuk dibawa ke kamarnya kembali. 

"Karena Arumi sekarang lebih banyak sama aku, jadi ... pekerjaan dapur yang lain saja kamu kerjakan. Nyiapin makanan, nyapu, nyuci!" perintah Fania sebelum meninggalkan kamar. Malilah mengangguk patuh. Tak nyaman juga rasanya hanya berdiam diri bila memang tugasnya terhadap Arumi hanya sebatas itu sekarang. 

***

Arumi kasak-kusuk di tempat tidur. Sepertinya ia gelisah. Padahal hari sudah malam. Fania pun mulai terpejam beberapa kali. Saat Fania mulai terlelap, Arumi kembali menangis. 

"Maas! Kamu gendong dulu dia biar diam. Aku ngantuk berat niih!" ucap Fania tanpa mau membuka mata. Hanan menuruti ucapan istrinya. 

Dalam gendongan Hanan, Arumi sedikit tenang. Namun bila diletakkan kembali, Arumi mulai rewel lagi. Hampir satu jam sudah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status