Semua Bab GUTEN TAG, MOMMY!: Bab 31 - Bab 40
86 Bab
Kapitel 31 : Rara dan Alicia
Aku menangis setelah kepergian Gerald. Menyesal pasti ada, tapi yang lebih membuatku merana adalah, aku tidak punya uang untuk kembali.Mau jalan kaki, aku tidak tahu persis ini dimana dan membutuhkan waktu berapa lama agar sampai di apartemen. Aku sudah tidak mempunyai handphone semenjak insiden ponselku dihempaskan Gerald di mobil. Selama mengenal Gerald, sudah tiga handphone-ku tewas. Aku menyeka air mataku, dan memutar otak bagaimana caranya, agar sampai di apartemen.Aku tak mungkin jalan kaki. Bagaimana, kalau aku melahirkan disini? Karena, jika ibu hamil sering berjalan, maka proses kelahirannya lebih cepat.Gerald sialan! Ok, aku yang salah. Apa aku naik taksi baru bayar di rumah? Aku tidak tahu persis budaya disini bagaimana caranya. Sambil berjalan, aku merapatkan jaketku. Gerald tega, seharusnya dia
Baca selengkapnya
Kapitel 32 : Hatiku Mati!
"Maafkan aku." kalimat itu meluncur begitu saja, dari mulut Gerald. Dia menatapku serius, dengan tatapan penuh penyesalan. Mungkin dia menyesal meninggalkanku sendirian, dan sekarang ia sadar."Kamu nggak perlu minta maaf, yang salah disini aku. Maaf, aku terlalu kasar. Mulut aku memang harus diberi bon cabe atau dijahit biar gak bicara kasar dan menyakiti Gerald.""Aku tahu, aku juga terkadang menyebalkan." aku Gerald."Tuh kamu nyadar." niatnya untuk bercanda. Karena terkadang Gerald serius rasanya sangat aneh."Kamu sayang sama aku 'kan?" tanya Gerald serius. Tanda tanya besar, merasuk dalam pikiranku. Aku mengangkat alisku. "kau nggak kerasukan 'kan?""Jangan merusak suasana." jawab Gerald dengan jengkel. Aku menarik napas panjang.
Baca selengkapnya
Kapitel 33 : Tak Usah Manja!
Sejak hari itu, hubunganku tidak lagi baik-baik saja. Hubunganku gersang, dan kering. Aku dan Gerald tidak lagi bertegur sapa. Walau seatap. Dia tidak menegurku, dan banyak menghabiskan waktunya di luar. Dia hanya pulang untuk membelikan stok makanan, setelah itu pergi lagi tanpa sepatah kata. Terkadang aku ingin menangis, dan menahan dirinya untuk tinggal, tapi kami mempertahankan sifat egois kami masing-masing. Sampai aku sudah pada tahap jenuh dan bodo amat.Aku tidak mempedulikan Gerald, terserah dia mau ingin berbuat apa. Yang penting, aku bisa makan, dan ada tempat menginap menurutku semuanya sudah lebih dari cukup. Walau menahan sesak di dada, yang setiap saat bisa meledak. Tapi aku bertahan demi anakku.Usia kandunganku sudah memasuki 8 bulan. Perutku semakin membengkak, kakiku juga ikut membengkak. Tendangan di perutku semakin saja kurasakan. Hanya aku yang bis
Baca selengkapnya
Kapitel 34 : Wanita Keras Kepala!
Berjuang sendirian itu, rasanya tidak bisa digambarkan. Sedih, kecewa, ingin mengamuk, ingin marah, benci, emosi, frustasi. Tapi pada siapa?Yang membuatku risau, sudah tiga minggu lebih dari perkiraan dokter. Dan aku tak kunjung melahirkan. Walau aku sering mengalami, konstraksi. Tapi, air ketuban tak kunjung pecah sampai sekarang. Dan lebih naasnya, aku punya suami yang selalu kelayapan. Aku benar-benar tidak dianggap lagi. Hubungan yang dulunya hambar, sekarang ibarat pasang-surut bahkan surutnya sampai keterusan sampai tak tak tahu kemana arah jalan pulang. Gerald tidak pernah lagi makan di rumah. Walau, makanannya sudah kusediakan. Ujung-ujungnya, aku yang menghabiskan makanan itu. Dia pulang membelikan makan, setelah itu buru-buru pergi. Walau kadang, ia mendapatiku sedang kesakitan menahan rasa mules di perut. Di mata Gerald, aku tak ada lagi.Aku menangis, menghadapi nasib sialku. Harusnya, aku ke dokter a
Baca selengkapnya
Kapitel 35 : Ketegasan Rara
Kelsea Ballerini Willson.Bayi sehat, lahir dengan persalinan normal dengan berat 3,20 Kg dan panjang 47 cm. Pada tanggal 20 Maret, pukul 12.14 di Jerman.Aku tidak menyangka, sudah menjadi ibu sesungguhnya. Perjalanan dan penantian panjang, semuanya terbayar. Anakku, lahir dengan selamat. Walau, persalinannya benar-benar menguras diriku. Sampai, aku berjanji aku tidak akan melahirkan lagi. Sakit itu, benar-benar mengoyak tubuhku.Walau sekarang, aku masih merasakan kesakitan. Milikku, bagian bawah dijahit dan membuatku tidak bebas bergerak. Tapi, sepertinya lebih baik melahirkan normal. Karena, jika caesar akan sangat susah. Sekedar minum air saja susah, apalagi buang air. Walau telah melahirkan, aku masih sering merasakan konstraksi. Rasa kram di bawah perutku, masih saja kurasakan. Aku juga, sering buang air dan keringatan p
Baca selengkapnya
Kapitel 36 : Gerald Gila!
Sungguh tidak ada yang lebih membahagiakan, menikmati peran sebagai seorang ibu. Bayi mungilku yang cantik. Meski baru satu bulan, tapi badannya sangat sehat seperti sudah berumur lima bulan.Aku yang sebelumnya, tidak mempunyai sosial media auto download. Semua sosial media buat sharing dan pamer kuinstal. Aku ingin menunjukan ke seluruh dunia bahwa, aku mempunyai seorang putri yang sangat cantik dan mengemaskan.Tiap hari kudandani dengan aksesoris yang berbeda. Aku menciumi pipi gembulnya, dan menghirup aroma bayi. Aku memakaikan topi dan baju untuk Kelsea yang satu paket. Ya Tuhan, malaikat mungilku. Aku sangat bersyukur, malaikat mungilku telah hadir di dunia.Terkutuklah, wanita gila yang kemarin berusaha untuk mengugurkan kandunganku. Namun, anakku lebih sayang mommy-nya makanya dia memili
Baca selengkapnya
Kapitel 37 : Pesan Misterius!
"Cilup ... ba ..." "Cilup ... ba..." "Cilup ... ba..." Berkali-kali, aku bermain bersama Kelsea. Walau, responnya tidak terlalu serius. Bayi dua bulan, belum terlalu memahami ketika diajak bermain. Setahuku, jika sudah 6 bulan atau mungkin 4 bulan, akan meresponnya. Malah ikut tertawa. Kelsea hanya bayi dua bulan, yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. "Ugh... gemasnya. Kapan kamu besar nak? Mommy nggak sabar mau ngajak kamu jalan-jalan dan mengajarkan kamu masak," aku mencium seluruh wajah anakku, sambil mengoceh. Respon Kelsea hanya menggerekan, tangan dan kakinya. Dia berusaha, memasukan tangan dalam mulutnya. Aku membiarkan saja, karena menurut artikel yang aku baca, malah bagus untuk pertumbuhan bayi. dan itu pertanda bahwa bayinya sehat. Padaha
Baca selengkapnya
Kapitel 38 : Jadi ... Sebenarnya ...
Seseorang : I have something to tell you. don't let Gerald to know it. Please, meet up now. Aku mendapat pesan itu, entah dari siapa. Aku penasaran, aku bingung, aku takut. Perasaan takut lebih mendominasi. Perasaan tak enak, yang tak pernah kurasakan dalam hidupku. Walau aku berharap semuanya baik-baik saja, tapi pikiranku tak lagi pada tempatnya. Dadaku bergemuruh, ada apa ini? Ya Tuhan, semoga tidak ada hal-hal aneh. Perasaan tak enak kembali muncul, seperti aku akan menjemput musibahku sendiri. Walau aku harus mengkonfirmasi sebelumnya. Miss Rara : How about my baby?Someone : Don't bring the baby'sAku terduduk begitu lama, meminang apa yang harus kulakukan. Meninggalkan bayiku, dan mengkonfirmasi apa yang terjadi ata
Baca selengkapnya
Kapitel 39 : Bunuh Gerald!
Uwek ... uwek ... uwek ...Tergambar sangat jelas, wajah anakku. Kelsea. Bagaimana Kelsea menangis, Kelsea terbangun dan mencari sumber makannya. Aku melupakan anakku. Aku harus hidup, Kelsea butuh aku. Anakku tidak tahu apa-apa dan tidak bersalah. Anakku maafkan mommy. Sekarang hanya tinggal kita berdua nak.Aku membuka mataku, bulir-bulir bening jatuh lagi. Sebenarnya aku sudah tak ingin bangun. Untuk sekedar menghirup udara saja, aku membenci hidupku. Dunia terlalu kejam padaku, dunia sungguh tak adil, dan takdir begitu senang mempermainkan aku. Memikirkan ini, aku menutup mataku kembali keinginan antara mati dan hidup mengangguku. Aku membenci hidupku, tapi Kelsea membutuhkanku. Anakku tidak bersalah, aku tal boleh menghukumnya karena kesalahan manusia laknat itu!"Please, wake up!" Eloy
Baca selengkapnya
Kapitel 40 : Berharap Semua Ini Hanya Prank!
Now play : Don't Say You Love Me - Fifth Harmony____________________________________Aku tidak sanggup untuk menginjak apartemen. Tapi anakku membutuhkanku sekarang. Saat aku ingin berbuat sesuatu yang nekat dan gila, selalu wajah Kelsea yang muncul di hadapanku. Putriku yang cantik selalu membantuku dari berbuat hal nekat. Semuanya tinggal rencana, karena aku hanya seorang ibu buat bayiku. Dan seorang istri, yang telah dikhianati sampai ke akar-akarnya. Sakit, ini terlalu besar bagiku. Aku yang rencananya ingin menemui wanita itu, tak sanggup untuk membayangkannya. Setiap ingin melalukan kejahatan, selalu terlintas wajah Kelsea, dan aku tersadar putriku masih sangat membutuhkanku, dan aku tak jadi berbuat yang tidak-tidak. Dengan berdebat dengan Eloy, aku lelah dengan berpura-pura kuat, dan hanya bisa menangis.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status