All Chapters of Wonderstruck: Chapter 231 - Chapter 240
281 Chapters
Hantu Masa Lalu [8]
Amara berjuang untuk tidak langsung merespons dengan frontal meski sebagian kata-kata Connie sudah membuat hati gadis itu terluka. Dia juga berjuang untuk menarik napas panjang demi untuk menenangkan diri. Karena hanya dengan pikir jernih sajalah Amara bisa memberi respons yang sesuai dengan keinginannya. Kali ini, dia bertekad untuk memastikan Connie mengetahui opini Amara sejelas mungkin.“Tante, sekarang saya bisa bicara?” tanya Amara dengan nada datar.“Silakan, Mara.” Connie sempat mengerling ke arah Sophie. “Tante rasa, lebih baik kita ngobrol berdua aja. Itu jauh lebih baik karena ini masalah keluarga.”Amara nyaris tertawa mendengar kata-kata perempuan yang pernah begitu dihormatinya itu. Mengapa baru sekarang Connie mencemaskan kehadiran Sophie? Kenapa tidak sejak awal kedatangan mereka ke bank ini?“Sophie tetap di sini aja, Tante. Karena saya nggak nyembunyiin apa pun di depan dia. Sophie tau semua yang
Read more
New Year's Eve [1]
Setelah meninggalkan kantor Connie, Amara baru menyadari bahwa bahunya mendadak terasa jauh lebih ringan dibanding biasa. Tanpa ragu, dia memberi tahu Sophie tentang perasaannya. Sang sahabat merespons dengan menguraikan dugaan yang ada di kepalanya.“Mungkin karena akhirnya kamu bisa ngomong mewakili diri sendiri secara langsung, Mara. Apalagi, kalau diingat, kata-katamu di depan Tante Connie itu, lumayan pedas. Eits, jangan kira aku merasa kalau kamu kelewatan. Sama sekali nggak. Responsmu tadi udah pas banget. Memang harus dijawab kayak gitu. Aku aja tadi udah gatal pengin komen saking nggak nyangkanya. Kok bisa kasusmu dibilang ‘maksa tidur’, sih? Kenapa bisa nggak ada empatinya gitu sama korban? Padahal sesama cewek,” cerocos Sophie dengan nada tinggi.Amara membenarkan kata-kata Sophie dalam hati. Namun dia menahan diri untuk tak langsung berkomentar. Gadis itu menghela napas terlebih dahulu. Karena di saat yang sama, perbincangannya denga
Read more
New Year's Eve [2]
Wajah Amara terasa membara. “Calon mertua apaan? Masih jauhhhhh,” komentarnya.Sophie berubah serius saat mengajukan pertanyaan baru. “Kamu cemas nggak dikasih izin atau gimana?”“Aku juga nggak terlalu paham sama perasaanku,” sahut Amara. “Memang sih, ada rasa khawatir kalau nggak akan dikasih izin sama Mama. Kalau kejadiannya kayak gitu, aku bingung gimana jelasinnya ke Ji Hwan. Selain itu, aku sendiri nggak tau apa kira-kira memang nggak ada masalah kalau ngabisin malam tahun baruan bareng pacar?”Sophie malah tergelak, membuat Amara mengernyit. Dia menoleh ke kiri selama dua detik. Sahabatnya masih tertawa geli. “Apa yang lucu?” Suara Amara bernada protes.“Ya lucu, dong! Apanya yang salah kalau kamu ngabisin malam tahun baru bareng Ji Hwan? Toh, ada aku yang bakalan jadi satpam dan jagain kamu sepanjang malam. Lagian, acaranya di rumah Ji Hwan, dengan keluarga besarnya juga. Yang akan
Read more
New Year's Eve [3]
Amara menggeleng karena merasa sebaliknya. Dia melirik Sophie yang berada di dalam mobil sejak dua menit silam. Seharusnya saat ini Amara sudah menyetir untuk mengantar sahabatnya pulang andai tidak berpapasan dengan Ji Hwan. Sophie langsung minta izin lebih dulu masuk ke dalam mobil demi memberi privasi pada Amara dan sang pacar.“Nantilah kita pikirkan lagi,” kata Amara akhirnya.“Tapi malam tahun baru hanya tinggal beberapa hari lagi. Aku cuma pengin kamu ikut. Sama sekali nggak asyik kalau kamu nggak ada, Heartling,” Ji Hwan tampak muram. “Tamunya nggak banyak, cuma keluarga papaku doang. Nggak ada acara khusus, Cuma melewatkan malam pergantian tahun bersama. Aku juga ngundang Ronan dan Brisha. Sayangnya, Brisha nolak dan bilang bakalan bikin acara sama keluarganya.”Amara mulai terbiasa dengan panggilan sayang ala Ji Hwan itu. Dia pun menyukainya meski Amara tidak tahu persis maknanya. Hanya saja, gadis itu merasa menjadi
Read more
New Year's Eve [4]
Sophie menyeringai. “Kalau kamu mau mikirin usulku tadi dengan objektif, kamu akan tau kalau itu ide yang jenius. Harus dimanfaatkan dengan maksimal untuk orang-orang yang sedang jatuh cinta,” celotehnya asal-asalan.“Nggak usah ngeledek melulu! Aku jadi penasaran gimana kalau nanti kamu jatuh cinta dan punya pacar. Apa setuju untuk ngelakuin ide gilamu tadi?” balas Amara. Gadis itu masih terkekeh geli.“Karena itu ideku, udah pasti aku bakalan ngelakuinnya, Mara,” sesumbar Sophie.“Serius, aku kadang ngerasa semua ini kayak mimpi, tau! Aku takut Ji Hwan nggak benar-benar ada. Bukan cuma Ji Hwan, tapi juga kamu dan Brisha. Yah, walau untuk saat ini Brisha udah mirip orang asing yang kita nggak kenal. Selama ini aku nggak cuma berkhayal, kan?” tanyanya bodoh. Amara cuma bisa pasrah saat Sophie menertawakannya tanpa ampun. “Oke, aku memang manusia dungu yang bikin geli,” katanya pasrah. Semenit sudah berl
Read more
New Year's Eve [5]
“Akhirnya kamu dengar juga suara perutku yang keroncongan sejak tadi,” komentar Sophie saat Amara menyerahkan buku menu pada gadis itu. Mereka baru tiba di restoran hamburger kepunyaan keluarga Amara itu. “Ini makan siang yang udah lewat waktunya. Boleh pesan dua porsi, kan?” tanya Sophie lagi sembari membalikkan buku menu.“Masa cuma dua porsi, sih? Kenapa nggak lima aja sekalian?” gurau Amara. Gadis itu tergelak setelahnya. Lihat! Sekarang dia sudah bisa santai dan mencandai Sophie. Padahal saat pertama kali mengenal gadis itu, sikap Amara begitu kaku dan menjaga jarak. Waktu yang berlalu perlahan membengkokkan beberapa hal yang dikira Amara tak akan pernah berubah.“Sumpah, tadi rasanya kenyang dan enek. Apalagi waktu kita di ruangannya Tante Connie,” cerocos Sophie. Gadis itu akhirnya menunjuk ke satu menu, smoked burger. Sedangkan Amara memilih double cheese burger.“Apalagi aku. Kalika
Read more
New Year's Eve [6]
“Minta izin apa?” tanya Merry sambil menatap putrinya.Amara terpaksa menunda memberi jawaban karena seorang pramusaji membawakan pesanannya dan Sophie. Gadis itu menggumamkan terima kasih. Barulah setelah itu dia berniat untuk angkat bicara. Namun Sophie sudah mendahuluinya.“Kami pengin malam tahun baruan di rumah Ji Hwan, Tante. Nggak cuma bertiga, tapi ada keluarga besar papanya Ji Hwan juga. Jadi, acaranya lumayan rame. Rencananya, Ji Hwan bakalan bikin barbeque, Tante. Kalau Amara diizinin pergi, kami bakalan pulang pagi-pagi. Dari rumah sih berangkat sekitar jam delapanan. Saya bakalan ngekorin Amara ke mana-mana. Janji,” tegas Sophie sembari mengangkat telunjuk dan jari tengah kanannya dengan sungguh-sungguh. “Sejak kemarin kami mau minta izin sama Tante tapi Amara agak ragu. Takutnya nggak dikasih,” aku Sophie terus terang.Pengakuan itu mengejutkan Amara. Dia tak mengira jika sahabatnya memilih untuk berteru
Read more
New Year's Eve [7]
Pertanyaan itu membuat Amara sempat menahan napas. “Maksudnya ‘serius’ itu apa, Ma? Kalau itu artinya kami bakalan segera nikah atau minimal bertunangan, itu salah besar. Umur kami baru berapa, sih? Nggak kepikiran sampai ke sana. Tapi aku sih ngejalanin hubungan ini bukan untuk iseng doang. Artinya, aku akan pegang komitmen dengan sungguh-sungguh, Ma. Nggak akan selingkuh, contohnya.” Gadis itu mencebik ke arah ibunya. “Ah, kadang aku jadi merasa serbasalah. Pacaran, salah. Nggak pacaran pun salah juga.”Merry mengacak-acak rambut putrinya hingga Amara mengajukan protes dan menjauhkan kepalanya.“Jangan salah paham, Nak! Mama  hepi banget karena kamu akhirnya bisa jatuh cinta, nggak fobia kalau berhadapan sama cowok. Tapi,  apa kamu yakin kalau Ji Hwan memang yang terbaik?” tanya Merry dengan nada hati-hati. “Eh, tapi ini nggak ada kaitannya soal acara malam tahun baru nanti lho, ya. Izinnya tetap berlaku
Read more
New Year's Eve [8]
Setelah Merry pulang, Sophie dan Amara diajak ke halaman samping yang luas dan diperkenalkan dengan para sepupu Ji Hwan yang sudah datang. Ronan juga sudah datang dan sedang duduk di salah satu kursi lipat yang nyaman. Melihat sepupu Brisha itu membuat Amara kian tenang karena ada orang lain yang dikenalnya selain Sophie dan sang pacar.“Brisha beneran nggak ikutan? Ada acara apa di rumahnya, sih?” tanya Sophie begitu bertemu Ronan. Yang ditanya malah menggeleng dengan raut muram.“Nggak ada acara apa-apa. Palingan Brisha mau tahun baruan bareng pacarnya. Anak itu makin nggak asyik sekarang ini,” komentar Ronan.“Nggak asyik gimana?” Amara balik bertanya.“Aku udah nggak bisa bolak-balik main ke rumahnya kayak dulu. Brisha ngingetin kalau aku jangan terlalu sering ke sana. Trus kalau agak lama dikit di rumahnya, buru-buru disuruh pulang. Bisa nebak alasannya?” Ronan menatap Sophie dan Amara bergantian.
Read more
New Year's Eve [9]
Sejak sore sebenarnya Amara sudah dilanda kecemasan yang memberi efek mirip obat pencahar bagi perutnya. Dia tahu kalau kemampuannya menyesuaikan diri dengan orang-orang baru tergolong mengkhawatirkan. Amara takut dia akan membuat Ji Hwan merasa tidak nyaman saat diperkenalkan dengan keluarga cowok itu. Atau bahkan sampai malu. Amara bahkan sempat tergoda ingin membawa beberapa buah lolipop.Seperti biasa, Sophie memilih menjadi penyelamat yang berusaha membuat Amara lebih percaya diri. Entah berapa banyak kalimat penyemangat yang diucapkan gadis itu sejak datang ke rumah Amara. Hingga Amara tahu bahwa dia tidak punya pilihan selain menepati janjinya pada Ji Hwan.“Masa-masa ngemut lolipop itu berlalu ribuan tahun silam, Mara. Anggap aja sebagai masa transisi dari Amara yang suka cemas jadi Amara yang berani. Percaya sama aku, semua bakalan baik-baik aja tanpa kendala berarti. Kalaupun ada sedikit masalah, ada aku yang bakalan selalu nemenin kamu.”A
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
29
DMCA.com Protection Status