All Chapters of I'm My Sister's Replacement Bride: Chapter 41 - Chapter 50
108 Chapters
Makan siang bersama
Jam sudah menunjukkan waktunya makan siang, tidak seperti biasanya Kenandra pulang lebih awal, ia menunda semua jadwal meeting untuk hari ini dan menyerahkan semua pekerjaan pada Rudy."Rudy, handle semua pekerjaan ku dan batalkan semua meeting, aku akan pulang cepat khusus hari ini."perintah Kenandra tegas."Baik pak, ucapan Rudy mengiyakan tanpa membantah satupun perintah dari bosnya.Hari Ini adalah  pertama bosnya tidak gila kerja. Mungkin hal mengherankan bagi semua karyawan tapi tidak bagi Rudy yang selama ini sudah mengenal sifat Kenandra  dengan baik."Awal yang baik untuk mu bos, semoga kau bahagia," ucap Rudy lirih turut bahagia dengan perubahan  bosnya.Kenandra melangkah menuju parkiran mobil dan melajukan mobilnya dengan cepat, hatinya kini sedang berbunga-bunga yang ada dipikirannya sekarang adalah bertemu dengan Istrinya baru kali ini ia merasakan degup jantung nya begitu kencang di dekat  seorang wanita dan wanita
Read more
Perjalanan Pulang
 "Baiklah, Kenandra mencoba mengalah menekan sedikit egonya. Dengan senang hati Amera membereskan semua barang-barang yang tidak seberapa dan memasukkan kedalam paper bag setelah itu pesanan makan siang datang."Hem aneh," pikir Amera merasa heran kalau Kenandra baik padanya."Apa kamu merencanakan sesuatu? Tanya Amera penuh selidik sedang kan mulutnya masih penuh dengan makanan."Rencana apalagi," jawab Kenan pura-pura tidak mengerti dan menanggapi dengan biasa saja padahal ia sudah merencanakan sesuatu yang besar untuk istrinya."Ayolah bereskan makananmu, dasar kekanak-kanakan," ucap Kenandra ketus melihat tingkah istrinya yang berantakan."Aku memang masih muda, aku harusnya masih pergi main-main seperti anak muda sebayaku, hai tuan Kenandra yang terhormat." Ucap Amera yang dengan mengecap-ngecap bibirnya membuat Kenandra semakin gemas ingin melahap gadis di depannya."Kalau kamu masih ingin main-main kenapa menerima perjodo
Read more
Central group vs pewaris
Amera menggerakkan tubuhnya mulai ia merasakan kurang nyaman tapi tak lama ia pun bangun dari tidur panjangnya, Mera mengedip - kedipan kedua bola matanya saat bangun dan dilihatnya diluar jendela adalah tempat asing baginya."Apa kita sudah sampai, tanya Mera yang menggeliat sebentar merenggangkan seluruh tubuhnya yang pegal-pegal badannya karena baru kali ini ia tertidur dimobil jadi badannya akan terasa kaku semua."Ayo turun! perintah Kenandra"Auw! Badanku sungguh sakit semua keluh Mera yang kini wajahnya meringis karena kesakitan ."Tunggu sebentar badanku sakit semua ini,"ujar Mera yang mulai merajuk karena ini kali pertama ia tidur didalam mobil yang membuat Syaraf dan tulang punggung nya kaku."Manja,"ucap Kenandra sedikit kesal"Seperti nya kamu salah urat baiklah kita masuk dulu nanti ku bantu memijitnya."ucap Kenandra sambil mengedipkan mata nya bermaksud menggoda."Dipijit Kenandra, ih dasar pria mesum ini Amera bergidik ngeri m
Read more
Pulang Kerumah Ayah
Keputusan ini memang berat bagi kami berdua menikah karena terpaksa dan menikah karena menjadi mempelai pengantin pengganti kakakku sedang kan entah kemana kakakku pergi tidak ada kabar sama sekali  beberapa hari ini, seperti hilang ditelan bumi.Seandainya kakakku yang benar-benar menikah dengan pria ini pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Kakakku lebih dewasa dan lebih baik daripada diriku pastinya.Tap tap tap!terdengar langkah kaki menuruni tangga, kulihat Kenandra dengan wajah muram turun dari kamar nya dan menghampiri ku."Ayo pulang! Ucap Kenandra datar dan menarik lengan Amera menuju pintu keluar rumah besar yang seperti istana yang merupakan kediaman keluarga Hutama Wijaya yang terpandang dinegara ini.Aku menurut saja mengekor dibelakang nya kulihat ,ibu tersenyum padaku akupun membalasnya dengan senyum terbaikku walaupun sebenarnya aku masih ingin tetap berlama-lama tinggal dirumah ini tapi nyatanya suamiku punya hunian sendi
Read more
Menikmati
Diam lah! kalau kamu terus saja bergerak seperti ini jangan salahkan kalau aku memaksamu."ucap Kenandra mengancam kini benar nafsunya tidak dapat dikontrol lagi, gesekan terus menerus dari tubuh Amera yang terus meronta membuat akal sehat nya menjadi hilang.Benda kenyal yang kini menempel didadanya membuatnya tak sanggup lagi untuk menyimpan hasratnya yang ingin segera menyentuh dan memiliki apa yang seharusnya ia miliki saat ini. "Amera seketika terdiam, membiarkan suaminya memeluk tubuhnya, nafas Kenandra yang seperti memburu dan tersengal-sengal membuatnya takut sedangkan pelukannya semakin erat. Tak lama setelah itu pria itu semakin berani menciumi leher jenjang milikku meninggalkan jejak merah di sana dan mendusel kan wajahnya  ke ceruk leherku dan terus turun dan berhasil aku menahan kepala nya, tapi seperti nya ia ingin marah."Jangan lakukan itu padaku, aku belum siap menyerahkannya," ucap Amera memohon. Namun pria itu masih tidak mau menghentik
Read more
Jangan Memaksaku
Amera POVPria yang sekarang bersama ku memang suamiku, aku sudah bilang padanya kalau diriku belum siap, namun sepertinya ia ingin meminta lebihNamun aku tak bisa bohong aku ikut menikmati setiap sentuhan lembut nya  aku takut dia akan terlalu jauh, aku berusaha memberontak, ia tidak mau berhenti malah mengancam ku, semakin lama aku mulai terlena dengan setiap belaian tangan nya, namun aku tetap bertahan deru nafasku semakin memburu, ia terus menciumi ku, meninggalkan bekas merah di leherku, ciuman pertama ku berhasil ia dapat kan dan bahkan hal berharga yang paling kubanggakan selama ini berhasil ia koyak dan lumat, ia mengambil banyak sekali keuntungan dari ku ia berjanji padaku tidak akan mengambil satu hal yang paling ku jaga di area bawah.Tapi aku tidak percaya ia terus menindih ku membuatku tidak bisa bergerak dan bernapas lega, aku terkejut karena benda keras menempel di pangkal pahaku dan entah kapan dress yang aku pakai tersingkap ke atas, dan disa
Read more
Ayah Merindukan Ibu
Danu dengan kursi roda nampak memperhatikan putri kecilnya dari kejauhan ia hanya tersenyum tipis dan kembali menatap bingkai foto keluarga Atmaja yang terpajang di dinding ruang kamar, bulir air matanya menetes ketika ia memandangi lukisan dalam bingkai itu dirinya berusaha menyeka air matanya agar orang lain tidak melihat ada kesedihan di dalam di dasar hatinya,  seperti ada guratan rindu yang tertahan di dalam lubuk hati yang paling dalam.Aku sangat merindukanmu, sekarang aku sudah benar-benar tua dan sendiri. Danu kembali tak mampu membendung air mata kerinduan nya."Lihatlah sayang, putri kecil kita sudah menikah, ia kunikahkan dengan putra sahabat kita dan kamu pun mengenalnya. Kuharap kamu tidak marah, karena Shena harus dilangkahi oleh adiknya, kamu lebih mengenal putri kita itu bukan ,ia masih manja seperti dulu dan keras kepala seperti mu, gadis kesayanganmu itu sekarang juga pandai mengurus perusahaan. Aku sangat merindukanmu, sekarang aku sudah benar-be
Read more
Ayah Tak berpihak Padaku
Dengan gagah ia keluar kamar mengeluarkan semua koperku, entah kapan ia mulai membereskan semua barang-barangku dua koper besar dan satu bag berukuran sedang ia jinjing dengan santainya."Ayo bantu aku membawa barang-barangmu ini!" ucap pria menyebalkan itu padaku."Ih pria menyebalkan itu menyusahkan saja," Gerutu Amera kesal dengan memonyongkan bibirnya sehingga terlihat lucu. "Siapa yang menyuruhmu membereskan barang-barangku,"kataku marah karena ulahnya pada hal hari ini aku berencana masih tetap tinggal disini karena kondisi ayah yang masih harus menggunakan kursi roda pasti akan sangat kesulitan untuk mengurus diri ayah sendiri nantinya. Harusnya ia bertanya padaku aku setuju atau tidak pergi bersama nya namun kali ini ia menggunakan inisiatif nya sendiri untuk membereskan barang-barangku akupun kalah telak darinya. "Dasar tak berperasaan," Gerutu Amera kesal pada suaminya yang selalu egois selama ini. "Kenapa h
Read more
Rumah seperti Penjara
Nona mari saya tunjukkan kamar tuan Kenan," ucap pelayan itu."Antar aku ke kamar lain saja bik," jawabku memang aku tidak mau satu kamar dengan nya. Pelayan itu sedikit heran namun tetap menuruti keinginan ku."Apa disini tuan Kenan tinggal bersama keluarga nya? Tanyaku kepada seseorang pelayan."Tidak nona, ini rumah pribadi tuan sendiri," ucap pelayan menjelaskan."Kemana istri nya? Tanyaku penuh selidik."Bukankah nona istri tuan? Pelayan itu berbalik bertanya padaku."Huh seperti percuma saja bertanya padanya, jawabannya belibet mungkin pria seperti dia juga membayar asistennya untuk tutup mulut, mending aku segera istirahat."Ini kamarnya nona, seorang pelayan menunjukkan sebuah kamar dan akupun masuk kedalam."Aku bilang bawa aku ke kamar lain kenapa kalian membawaku ke kamar ini, isi kamar ini adalah barang-barang milik Kenandra dan sudah pasti kamar ini kamar tuan rumah dirumah ini.Keluarkan aku dari sini, teriakku kesa
Read more
Memberontak
Aku sembunyikan ponselku di baju hangat yang ku pakai, udara disini dingin sekali berbeda jauh dengan tempatku tinggal, aku menuruni beberapa anak tangga.Rasanya aku ingin segera keluar menghirup udara segar diluar, dua jam dikurung di tempat ini rasanya seperti hidup didalam sangkar saja."Jangan keluar terlalu jauh nona," ucap pelayan itu lagi. Namun tetap aku malas menghiraukan mereka, mereka pikir aku seperti anak kecil yang harus terus diawasi dan peringatkan"Kenapa? Tuan yang melarang kami mengeluarkan nona dari kamar sebelum ia datang."Bukankah ini sekarang juga rumahku jadi saya juga punya hak untuk menikmati udara segar di sekitar sini."Bilang pada tuanmu saya tidak mungkin kabur sebelum membuat perhitungan dengannya, jadi kamu jangan hiraukan aku, biarkan aku keluar untuk sekedar menikmati udara segar" Amera nampak kesal dan berjalan meninggal kan mereka berdua. Mereka saling berpandangan dan kembali mengekor di belakang
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status