All Chapters of ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE: Chapter 91 - Chapter 100
122 Chapters
Manja
 " Verrell! bau apa ini, mau muntah aku“ Teriak Vania sembari beranjak bangun dengan perlahan.     Teriakan Vania sontak membangunkan Issabella dan Carroline yang tengah tertidur pulas kelelahan.    Hoooeeekkkk..Hoeekkkkk...!”    Carroline berdiri dan mendekati kearah Issabella lalu menggendong Issabella yang terlihat ketakutan melihat ibunya berteriak.    Verrel yang mendapat teriakan itu menjadi kebingungan dan berlari kearah Vania.    " Aku memasaknya untukmu sayang…ini menu khas Italia, sangat nikmat, kau akan ketagihan jika mencobanya sayang…”    Ucap Verrel dengan sabar menghadapi Vania.    " Nikmat apanya, makanan bau bangkai gitu, aku gak mau makan…, atau kamu sengaja ya biar aku gak makan, trus aku mati dan kamu bisa sama Sarah kan?! &ldquo
Read more
Over Protect
" Mana aku tau dimana yang jual, memangnya aku yang jualan! bilang aja kamu ga mau beliin kan?! pura-pura ga tau kamu rel…”     Ujar Vania diakhiri dengan isak tangis, membuat Verrel semakin kebingungan karena emosi Vania yang tiba-tiba naik turun, tidak stabil. Verrel kembali menghela nafas sembari mengelus dada.    " Iya sayang…iyaaa…, kita cari mangga itu sampe ketemu, ke ujung dunia sekalipun pasti aku akan mencarinya untukmu, kalau tak juga ada, aku akan menghukum pohon mangga mengapa dia tidak menyisakan yang muda untukmu…” Jawab Verrel di akhiri dengan canda berharap Vania mencair dan tak lagi menangis.    Vania hanya tersenyum senang mendapat perlakuan manja dari Verrel    " Asyik! aku udah gak sabar pengen makan mangga itu, pake bumbu rujak pedeess! “ Ujar Vania melonjak kegirangan seperti anak kecil yang di janjikan
Read more
Hospital
Dia berfikir keras apa yang terjadi sebenarnya dengan wanitanya, Akankah itu akibat pengaruh dari obat yang mungkin terlalu tinggi dosisnya.    Ataukah Efek dari kecelakaan karena kepala Vania sempat terbentur dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah ke otak sehingga Vania seperti ini.    Pertanyaan demi pertanyaan silih berganti berkecamuk di pikiran Verrel.    Sayangnya Verrel bukanlah orang sesabar itu untuk menerka-nerka dengan jawaban yang tidak pasti.    Dirinya langsung menghubungi Koleganya yang berada di Singapura.    Verrel berdiskusi adanya perubahan di emosi Vania setelah kepulangannya,    Verrel dengan detail menjawab semua pertanyaan yang di berikan oleh sang dokter.    Setelah obrolan panjang bersama sang kolega, Verrel justru di buat semakin terheran manakala sang kolega tidak ka
Read more
Check Up
  Direktur rumah sakit tersebut mengangguk, memahami maksud Verrel. Setelah bersalaman dan saling bertukar janji, mereka akhirnya berpisah. Begitulah para pengusaha ketika bertemu, setiap pertemuan dan kesempatan berbicara adalah bisnis. Mereka tentu saja menginginkan Verrel menjadi investor bagi rumah sakit mereka.      Verrel  tersenyum lalu memasuki ruangan dokter Obgyn terbaik yang di miliki rumah sakit ini.    Verrel meminta asisten pribadinya menunggu di luar ruangan, karena dirinta merasa baik-baik saja, selain itu, ini adalah mengenai privasi Vania.    Arjun patuh pada perintah, sehingga dirinya menunggu di luar bersama dengan para pasien lain. Tentu saja kehadiran Arjun dan teamnya mendapat tatapan tidak senang dari para ibu-ibu yang telah lama mengantre disana.    Para Ibu Hamil dan pasangannya saling berbisik membicarakan siapa sebenarnya y
Read more
Monica Ardiananda
Sepeninggal Vania dan Verrel dokter cantik itu memutuskan untuk menunda pasien Selanjutnya dan meminta kepada pihak management Rumah Sakit untuk Istirahat hari itu.        Dia beralasan mengalami pusing dan kurang enak badan sehingga takut merugikan pasien.            Dan pihak rumah sakit memberikan izin istirahat demi menjaga kualitas pelayanan.        Sementara itu para pasien yang sedang antri di berikan alternatif untuk ke dokter obgyn lain, yang praktek pada hari itu atau jika harus dengan dokter Monica maka di harus kan datang kembali esok hari.        Karena sang Dokter sedang tidak sehat dan di kawatirkan apabila di paksakan berobat akan membahayakan pasien yang memang sangat beresiko untuk ibu Hamil.        Begitulah kira-kira penjelasan dari pihak Rumah Sakit untuk mene
Read more
New Home
      " Iya sayang…, mulai sekarang, kau ikut kamanapun aku pergi, ayo kita bersiap, semua orang telah bersiap menyambut kita…” Bisik Verrel, kemudian mengecek iPadnya dan menatap layar yang ada di iPad.     Terlihat disana sebuah rumah dengan aktivitas orang di dalamnya, tengah sibuk mempersiapkan semua sesuai permintaan nya.     Verrel tersenyum melihat semua orang tengah sibuk menyambut kedatangan dirinya dan Vania sore ini.    Rumah dengan kamar mereka terhubung dengan kolam renang yang hanya bisa di akses di lantai itu, dan disana terdapat yaman anggrek dengan semua jenis anggrek.    Rumah itu sebenarnya di persiapkan Verrel jauh sebelum kecelakaan, sebagai rumah yang akan mereka tempati setelah menikah nanti, tapi nyatanya Tuhan memberikan scenario berbeda, dan kini terpaksa harus mereka tempati karena Verrel tidak
Read more
Will You Marry Me
  “ Sebaiknya kita makan siang dulu, setelah itu istirahat, karena aku lelah dan ingin tidur sejenak, nanti malam kita bahas lagi sayang, kamu bisa mewujudkannya…”    Bisik Verrel yang telah mengangkat tubuh Vania menuju bathroom mewah berdinding kaca dengan ornamen-ornamen unik di dalamnya. Akh, seperti bukan kamar mandi, pikir Vania.    Setelah mereka mandi dan menikmati santap siang yang langsung di antar ke meja makan yang tersedia disana, mereka kembali beranjak keatas tempat tidur untuk mengistirahatkan tubuh.    Tubuh lelah dan lega keduanya, membawa mereka tertidur hingga menjelang magrib, dan Vania terbangun setelah mendengar ponsel Verrel berdering.    Verrel memilih mengabaikan ponselnya, dan mandi bersama wanita yang di cintainya.    Mereka menikmati makan malam berdua di sebuah meja di tengah taman anggrek dibawah
Read more
Birthday Sarah
Tak ingin melihat Vania terus mengomel, mungkin karena lelah berdiri, Verrel langsung mengangkat tubuh mungil itu menuju kamar, agar tak lelah.    Vania menyembunyikan senyumnya dengan wajah bersembunyi di dada bidang Verrel, hingga pria itu merebahkan tubuh mungil itu dengan sangat hati-hati.    Verrel menaruh ponselnya di atas nakas, di sisi tempat tidur, lalu mendekatkan diri kearah Vania, dan memeluk Vania sembari mengelur perut wanita yang tengah menahan cemburu.    “ Ayoolah sayang, jangan ngambek lagi, kasihan anakku di dalam bingung mikirnya, ini kenapa mamaku doyan cemberut ya, padahal papaku sangat ramah dan suka tersenyum, nah gimana coba kamu jawabnya?” Ujar Verrel yang langsung berteriak karena tangan Vania telah mencubit perut Verrel karena meledeknya.    “ Emangnya dia di dalem meratiin senyum? huh! dasar playboy, siapa emang yang nelpon kamu t
Read more
Meet Up Dendy
Perlahan Vania melepaskan tangan Verrel, dengan tersenyum dia berkata dan menatap Verrel dalam.    “ Pergilah sayang, aku disini baik-baik saja, kalau aku bosan aku akan kembali ke mobil, sudah pergilah, jangan biarkan temanmu menunggu…” Jawab Vania bijak, hingga membuat verrel mengerutkan dahi, tak percaya dengan apa yang dia dengar malam ini.    " Naah, tuh istrimu aja paham dia, yuklah Rel gak enak buat orang laen nunggu, dont worry, ini murni bisnis bro…” Ujar Sarah meyakinkan Verrel yang terlihat masih ragu, hingga Vania mendorong pria itu untuk menjauh darinya. Dengan jari tangan memerintahkan pergi.    Verrel menghentikan langkahnya dan memandang Vania, lalu memandang sekitar.    “ Kamu sebaiknya ikut saja, toh tidak ada yang terlalu penting di dalamnya…” Ujar Verrel kawatir dengan kesendirian Vania, perasaannya tidak t
Read more
Verrel vs Dendi
Verrel melirik wajah calon istri tertunduk takut, membuatnya menghela nafas.    " sayaang…kau tak perlu mengenalkan kami, kami sudah saling mengenal sebelumnya, dia ini sahabat SMA nya Sarah honey…”     Bisik mesra Verrel sembari mempererat rangkulan tangannya.    Sikap Verrel membuat Vania bernafas lega, setidaknya dia dapat membaca situasai bahwa Verrel tak mempermasalahkan hal ini.      “ Ohh, ya. Bung Dendi kenal Vania dimana? maklum sebelumnya nama bung Dendi tidak pernah ada di percakapan kami…” Lanjut Dendi sembari menyunggingkan senyum menandakan kemenangan.    Mendengar ucapan Verrel, tampak Dendi menatap tajam kearah Vania.    “ Apa sebenarnya yang terjadi? benarkah kau telah menikah dengan pria ini? Van! lupakah kau? bahwa kau milikku, dan akan tet
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status