All Chapters of ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE: Chapter 81 - Chapter 90
122 Chapters
Vania
Verrel berdiri, dan berjalan mondar - mandir sejenak di sekitar bed tempat Vania terbaring lemah, sembari memijit kepalanya yang terasa seperti hendak pecah.     Dadanya terasa semakin sulit untuk bernafas, ingin rasanya dia berteriak sekencang - kencangnya agar meringankan beban di hatinya.     Matanya kembali menatap wanita cantik yang terbaring lemah tak berdaya, dengan luka sayatan di tubuh. Dia meremas rambutnya dan mengepalkan tinju. Lalu kembali lagi duduk di atas kursi santai dengan teknologi memijit tubuh, jika di nyalakan tombol pengaturannya, begitulah service yang diberikan oleh pihak rumah sakit terhadap seorang Verrel. Calon investor rumah sakit khusus jantung di Singapura.    Verrel kembali menggenggam erat jemari lentik janda muda yang telah menikmati manisnya madu asmara.    “ Ku Mohon TUHAN! Jika KAU memang benar - benar ada, tunjukkan padaku
Read more
Kehilangan
Lamunan Aaron terhenti, di kejutkan oleh suara ketukan pintu di depan kantornya, setelah dia lihat ternyata kepala HRD, dia menghela nafas panjang.    Note Penulis (  HRD adalah sebuah divisi yang menjalankan strategi sumber daya manusia atau ketenagakerjaan, ( HR planning ) yang meliputi budgeting, penilian SDM, seleksi perekrutan, penerimaan dan pemberhentian karyawan, pengenbangan karier, penggelolaan organisasi, performance management, pensiun, industrial relationship, training dan pengembangan sistem )    Aaron mempersilahkan masuk dan memperbaiki posisi duduknya sembari memandang laptop yang tidak menyala dengan wajah serius. Karena kehadiran sang kepala HRD memang atas panggilannya, selain menanyakan perihal paspror dan visa Vania, ia juga hendak melampiaskan sebagian kekesalannya kepada kepala HRD yang dianggap lalai karena tidak mendata alamat karyawan dengan detail.    Aaron menumpahkan k
Read more
Happy Verrel
“ Keluar ruangan saya sekarang juga.! Pusing saya melihat kalian.!!” ucapnya sembari berjalan menuju kursinya.    Empat orang pria itu meninggalkan Dendi dan melanjutkan aktivitasnya masing - masing.    Lalu teringat kata kata sang Perawat tadi yang mengatakan Vania di Jemput Suami nya,    Apakah mungkin Vania sudah menikah paska kepergian Vania dari rumahnya? Tapi rasanya tidak mungkin Vania menikah begitu saja, bukankah wanita itu juga menyukainya? Mustahil bukan menimah, ataukah Vania di jodohkan karena terlilit hutang? Lalu 5 miliar itu? tapi mengapa registrasi rumah sakit itu menepis segalanya. Pikirannya berkecamuk, lalu ia menghubungi Jessica, sahabat Vania    Setelah berkali - kali, akhirnya wanita itu menjawab panggilannya, lalu Dendi menanyakan mengenai Vania. Tentu saja Jessica hanya menjawab dengan tawa mengenai kabar yang di dapat. Tapi dia memilih tak
Read more
Private Room
Verrel menatap wajah Vania yang tertidur Pulas, lalu dia mengecup bibir mungil itu dengan lembut, sembari berbisik.    " Lekaslah pulih sayang dan kita akan segera kembali ke Indonesia, Aku sudah tidak sabar ingin menghajar dengan tangan ku sendiri orang yang telah berani mencelakaimu, hingga membuatmu menderita dan penuh luka seperti ini, aku akan meninggalkan segala keburukan yang telah aku perbuat dahulu, tapi jika ada yang menyakitimu aku harus membalasnya.! atas dasar apa mereka berani menyakitimu? Kau bukan seorang mafia sepertiku? Atau pejebat politik apalagi seorang pebisnis, kau hanyalah wanita biasa yang hidup sederhana dengan bekerja keras mencari semua dengan halal untuk menghidupi anak dan orang tuamu, bagaimana mungkin mereka tidak memiliki hati sama sekali hingga tega membuatmu seperti ini. Bagaimana mungkin aku bisa diam tanpa memberikan efek jera pada orang itu? aku harus melakukannya. Agar semua orang di dunia tahu, bahwa setiap perbuatan
Read more
Verrel Meet Up Aaron
Penandatanganan investasi pembangunan rumah sakit telah selesai dan akan di lanjutkan untuk mengadakan rapat keesokan harinya guna kepastian dimulainya pembangunan pengembangan rumah sakit tersebut.    Verrel memilih untuk meminta Arjun, mengurus segala urusan bisnis, karena saat ini dirinya ingin fokus dalam mengurus kesembuhan Vania, yang memang menjadi prioritas utamanya.    Tak ingin berlama-lama, dan membuang waktu sia-sia, akhirnya Verrel memasuki ruangan ICU dimana Vania berada.     Verrel duduk dan tam hentinya membelai rambut Vania, hingga ia tertidur pulas bersandar di kursi tunggu penjaga pasien.    ~||~    Sementara di negara tetangga yaitu Indonesia, Aaron yang malam itu masih berada di kantornya menyiapkan beberapa dokumen untuk keberangkatannya esok hari.    Hatinya gelisah karena hingga saat ini masih b
Read more
Sarah Calling
 ~||~    Satu bulan kemudian setelah Vania benar benar pulih dari perawatan, dan mereka kembali ke Indonesia dengan menggunakan jet pribadi milik Verrel.     Walau Vania telah dinyatakan pulih oleh dokter tapi tetap saja kepulangan mereka ke Indonesia di dampingi beberapa dokter pribadi yang Verrel pekerjakan untuk mengurusi aktivitas bisnisnya.    Verrel khawatir di tengah perjalanan terjadi sesuatu terhadap Vania sehingga kesulitan mendapat pertolongan medis, sementara dirinya tidak mengetahui tentang medis dan bagaimana proses pertolongan pertamanya.    Sesampainya di Indonesia Vania tak sabar ingin kembali ke Apartemennya dan segera bertemu anaknya yang saat ini tengah dalam penjemputan anak buah Verrel, dengan senyum yang terus mengembang di pipi Verrel mendampingi Vania.    Verrel membukakan pintu mobil untuk Vania, kemudian menutupny
Read more
Come back Home
Verrel tersenyum menggoda, hatinya senang manakala dia berfikir mengenai kemungkinan Vania telah membuka sedikit hati untuknya.    "Pacar? Kenapa harus pacaran segala sayang.." Goda Verrel.    “ Ohh ya lupa, kamu kan bebas ya deket ama siapa aja.! Gak perlu harus komitmen.!” Ketus Vania memalingkan wajahnya cepat sembari melipat tangan di dada.    “ Hei… ayolah sayang…” Ujar Verrel menggoyangkan tubuhnya menyenggol Vania.    “ Ya kan emang bener, kamu tuh barusan bilang kenapa harus pacaran segala..” Jawab Vania dengan wajah masih merengut.    “ Hmm, maksud aku, aku tidak butuh pacaran lagi sayang… bukan gak niat komitmen…” Ucap Verrel sembari mencoba menggenggam tangan Vania, tapi siapa sangka Vania mengibaskan tangannya.    “ Ngeles aja pint
Read more
Kisses
Verrel menatap Vania yang masih dengan posisi terlentang.    Lapar kamu sayang? “  Ujar Verrel sembari duduk di sisi ranjang.    " Aku belum laper, aku pengen kamu disini deket aku, jangan jauh-jauh… " Rengek Vania manja dengan tatapan memohon.     Verrel mengerutkan dahi, lalu kemudian dirinya menaiki ranjang dimana Vania tengah merebahkan tubuhnya.    " Aku tidak akan jauh lagi darimu sayang, aku akan selalu menemanimu, kemanapun aku pergi, kau akan turut bersama…” Bisik Verrel yang kini tengah membelai rambut Vania dan mengecup kening wanita yang amat di cintainya itu.      " Bohong kamu! buktinya tadi mo pergi nemenin Sarah pacarmu itu, jelas terdengar di telingaku dia merengek minta kamu temenin, artis kah dia?" Tanya Vania seraya memiringkan badannya dengan wajah kesal.  
Read more
Sadis
 " Hmmm, terserah kamu sayang, kamu boleh pilih dimanapun dan sesuai keinginanmu tinggal, kamu tunjuk saja sayang, sisanta serahkan padaku…” Verrel menjelaskannya dengan sabar terhadap Vania.    Verrel beranjak turun dari ranjang setelah terdengar suara bell bunyi dari balik pintu.    “ Mau kemana kamu? Jangan-jangan itu wanitamu, semangat banget kamu ngebukanya?” Tanya Vania di iringi anggukan Verrel hingga membuat bola mata Vania membelalak lebar seperti hendak keluar.    “ Dia adalah wanita selain kamu yang aku cintai sayang, jadi bersabarlah menunggu disini sejenak…” Jawab Verrel santai sembari bergegas menuju pintu.    Verrel mengetahui siapa orang yang berada di balik pintu itu, pasti putri kecil Vania yang telah sampai.    Dan benar saja, begitu Verrel membuka pintu ternyata Issabella yang langs
Read more
Hadiah
  Kemudian Verrel menghempas tubuh Della dengan satu tangan, hingga mengenai tiang besi penjara bawah tanah itu. Dia meringis menahan sakit, dan memohon ampun pada Verrel.    “ Ampuni aku Tuan, aku..” Mendengar ucapan Della membuat Verrel yang berniat meninggalkan tempat itu, terhenti seketika.    Amarahnya kembali memuncak mendengar wanita yang menjadi otak kecelakaan memohon ampun, sekelebat terlintas bayangan Vania dalam keadaan sekarat dengan besi menancap dada, lalu Verrel memutar tubuhnya dan berjalan dengan cepat mendekati Della, lalu dengan gigi beradu dan wajah memerah, tangannya mengayunkan tangannya, hingga mengenai dada Della.    Hingga membuat Della melengking karena kesakitan. Verrel melakukan itu agar Della merasakan bagaiamana yang Vania rasakan.    Verrel sengaja hanya sedikit melukai Della, untuk membuat luka agar mengingatkan wanita itu, bah
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status