Semua Bab ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE: Bab 71 - Bab 80
122 Bab
Sarah
" Apa pedulimu tentangku? Tentang untung rugiku hah.?! Biar kamu tahu Rel. Aku bersedia hadir ke acaramu itu hanya karena kamu.! Kamu pikir aku butuh uang itu? Tidak.!! Untuk apa uang itu kalau toh merusak citra yang telah aku bangun selama ini?! Aku mempertaruhkan segalanya hanya untuk dapat bersamamu, seharusnya kau menyadari itu.! Dan saat ini kamu menolak tidur denganku? Sehina itukah aku di matamu Rel?” Ucap Sarah mulai putus asa dan sudah terlanjur hancur harga dirinya tak perduli dengan penilaian Verrel terhadapnya lagi. Ia tak memperdulikan lagi tentang penilaian Verrel terhadapnya, ia berfikir setelah malam ini, maka hilanglah kesempatan yang ia miliki. Ia bertekad dan bahkan rela menjadi yang kedua di dunia nyata, yang terpenting di hadapan publik ia wanita yang pertama.    " Aku rela apapun yang akan kamu lakukan padaku Rel, aku tidak mempermasalahkan jika kamu menjadikanku yang kedua, pelase...izinin aku miliki kamu Rel...” pinta Sa
Baca selengkapnya
Accident!
Sesampai nya di rumah Dendi mengukur suhu tubuh anaknya dan ia berkeringat dingin ketika suhu tubuh putrinya mencapai 39,5.    Dengan menggendong sang putri ia berteriak keras kepada sopir pribadinya    " Nyalakan mobil segera kita ke rumah sakit...sekarang..!!” Suara Dendi menggelegar mengisi seluruh ruangan pagi itu, hingga mengejutkan seisi penghuni rumah.     Mereka meluncur menuju rumah sakit ibu dan anak terdekat dari tempatnya tinggal.    Sesampainya di UGD ia segera meminta bantuan kepada rekan sejawat yang ternyata mengenalnya    " Dokter Dendi.. anaknya kenapa dok sini saya periksa.." Sapa Dokter Jaga pagi itu     Dendi merebahkan Cameella di bed pasien yang terlihat kosong.    " Tolong bantu dok panasnya tinggi, saya tidak fokus sama sekali.." Jawab Dendi kepada rekan se
Baca selengkapnya
OK Room ( Emergency )
Beberapa mata yang tengah berdiri di depan Swalayan melotot melihat tabrakan mobil itu, Sementara mobil penabrak telah kaug melesat meninggalkan korban yang tengah bersimbah darah, hingga tidak dapat di kejar oleh orang yang berada disana.    Orang - orang segera menolong korban tabrak lari yang kini tengah terkapar di aspal dengan luka tertusuk besi di bagian dada dan beberapa tubuhnya terluka bersimbah darah.    Tanpa berfikir panjang. Menyadari korban dalam keadaan kritis dan tak sadarkan diri, mereka segera melarikan korban menuju rumah sakit, yang memang tidak terlalu jauh dari posisi mereka, terlebih magrib itu posisi kendaraan masih lumayan sepi, sehingga mempermudah mereka dalam menolong korban.    Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menuju IGD dan menyerahkan korban tabrak lari yang kebetulan tidak membawa identitas kepada pihak rumah sakit yang telah menyambutnya di pintu masuk karena
Baca selengkapnya
Della Vs Vincent
Air matanya mengalir deras membasahi wajahnya. Suara tangisnya meledak memecahkan suasana ruang ICU yang seharusnya hening, dan tenang.    Tentu saja tangis dsn reaksi Dendi, yang terkenal sebagai dokter genius di rumah sakit membuat sang perawat yang sedari tadi mendampinginya dan dokter jaga itu heran saling pandang.    Mereka berfikir ada apa dengan dokter tampan itu.? Secepat kilat dokter jaga itu  berlari mendekat karena mengira terjadi sesuatu pada pasien.    " Dokter Dend ada apa Dok.??"    Tanya dokter Jaga yang cantik rupawan bak model, sembari memegang punggung Dendi yang menunduk dan memeluk pasien.    Mendengar pertanyaan itu Dendi menoleh dan semakin deras air matanya mengalir.    " Wanita ini, Pasien ini.. dia.. dia Vaniaku...." Dendi terisak sesegukan menjawab pertanyaan rekan sejawatnya. &nbs
Baca selengkapnya
Koma
Pagi itu di lokasi yang berbeda di rumah sakit, Dendi di kejutkan oleh Rekan Sejawatnya yang membangunkan nya     " Dok....dokter Dendi...Mengapa disini. Bukankah seharusnya pagi ini dokter akan ada seminar.." Dokter itu mengguncang bahu Dendi hingga membuat Dendi terbangun dan menatapnya lalu berdiri.    " Dok.. jam berapa sekarang? “ Ujarnya sembari melirik jam di tangannya, lalu menoleh kearah Vania.    “ Vania gimana, sudah ada perkembangankah? “ Jawab Dendi yang kini melihat kearah Vania.    Ia kembali terduduk lemas karena ternyata belum ada perkembangan sama sekali dengan Vania.    " Loh, emang kenal dengan pasien ini dok? “ Tanya dokter pria yang kebetulan ikut membantu menangani operasi Vania kemarin.    " Dia calon istri saya yang sempet ngilang dok..Kini akhirnya ketemu dalam keadaan
Baca selengkapnya
Panik
Keanehan sikap Vania membuatnya mengerutkan dahi, lalu ia bangkit dari duduknya dengan membawa secangkir kopi dengan satu tangan, sedangkan satu tangan lagi memegangi ponselnya, menunggu pesan singkat yang biasa ia terima dari janda muda yang telah mencuri sebagian hatinya dan mengisi ruang hampa yang selama ini tak terjamah orang lain. Kerinduan menyelimuti hatinya. Membuatnya menghela nafas panjang, ingin rasanya ia selalu berada di dekat sang janda, tapi apalah daya pekerjaannya saat ini sedang membutuhkan kehadirannya dan dirinya tak dapat menghindari.    Dahi Verrel berkerut ketika mendapati ponsel Vania masih mati. Ia berfikir apakah Vania tertidur karena lelah setelah meeting perusahaan yang di lakukan di puncak? Bisa jadi ia mengambil cuti untuk beristirahat.    Verrel merasa santai karena ia berfikir anak buahnya stanby disana dalam mengawasi Vania dan belum ada tanda - tanda anak buahnya melaporkan sesuatu mengenai Vani
Baca selengkapnya
Find you
Lalu ia meminta seluruh anak buahnya untuk melacak keberadaan Vania dan meminta dengan keras via telpon, hingga suaranya mengisi seluruh ruangan.    " Kalian cari Vania bagaimana pun caranya harus kalian temukan walau ke ujung dunia sekalipun..! Atau nyawa kalian menjadi taruhannya jika terjadi sesuatu dengannya..! Bukan cuma nyawa kalian yang akan menjadi bayarannya keluarga kalian, hingga 7 turunan akan merasakan hal yang sama. Camkan itu..Bangsaatt.!! Segera cari kabarnya bagaimana kondisinya, apakah dia baik - baik saja..!! Kalau tidak juga kalian dapatkan dalam 2 x 24 jam kalian rasakan sendiri akibatnya..!!”    Gertaknya dengan suara bergetar dan gigi gemeretak menahan kemarahan, kaca cermin di hadapannya telah menjadi sasaran kemarahannya, hingga tangannya mengalir darah segar.     Kekawatiran terlihat jelas dari raut wajahnya, kawatir terjadi sesuatu terhadap Vania yang di sebabkan ol
Baca selengkapnya
ICU ROOM
Tak terasa, air mata mengalir membentuk anak sungai membasahi wajah tampannya, menatap rekaman cctv dimana di dalamnya terlihat Vania dalam keadaan terkapar bersimbah darah.    Jantungnya seolah hendak meledak menahan semua gejolak amarah yang terpendam. Dengan tangan terkepal dan gigi gemeretak, kilatan mata amarahnya seolah hendak menyambar siapa saja yang melintas di hadapannya.    Gemuruh hati menahan kemarahan yang terpendam kini memuncak hingga ke ubun - ubun dan menantikan sasaran pelampiasan.    Dengan gemetar tangannya membuka file demi file baik itu berupa gambar maupun rincian video dari awal.    Verrel meninju jok mobil di hadapannya hingga sang sopir yang berbadan kekar itu sedikit terkejut tapi kemudian segera memperbaiki ekspresinya karena takut akan teguran sang boss yang terkenal sangar tanpa ampun jika sedang marah.    Verrel memint
Baca selengkapnya
Sultansyah Hospital Singapura
Hingga akhirnya ia melangkah memasuki ruang ICU dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling  ruangan mencari keberadaan kekasih hatinya.    Jantungnya semakin berdegub kencang, hingga sebuah sentuhan tangan memandunya untuk berjalan menuju bed milik Vania terbaring.    Verrel memejamkan mata sejenak sebelum akhirnya ia membuka mata dan tak kuasa menahan air mata yang terus memaksa menembus bendungan raksasa miliknya, dan kini air mata itu mengalir membasahi pipi.    Ini merupakan fenomena pertama kali Verrel menangis di depan umum. Menangisi wanita yang telah membuatnya menjadi sosok yang baru dan lebih baik.    Lalu Verrel menggenggam tangan Vania yang masih terpasang infus di pergelangannya.    Ia lalu berdiri mengusap rambut Vania dan berbisik     " Bertahanlah sayang, karena sebentar lagi kau tak akan tersiksa
Baca selengkapnya
Jeritan Hati
Ia berbisik dalam hati sembari memejamkan mata merahnya.    “ Tuhan..jika KAU mau, kau boleh ambil semua hartaku, tapi jangan dengan wanitaku, berkat dirinya aku menjadi pria yang lebih baik dan meninggalkan sebagian kejahatanku. Berkatnya aku merasakan bagainya indahnya mencintai, bantu aku kali ini TUHAN..”  Doanya terhenti ketika team medis membuka pintu ruang ICU, dan memanggil namanya.        Ia menoleh, lalu mengelap matanya dan membersihkan hidungnya. Matanya penuh harap menatap dokter yang memintanya masuk dan membawanya ke bed pasien dimana Vania berada. Hatinya bak teriris sembilu manakala menatap wanita yang di cintai kesulitan untuk bernafas, dengan mata tertutup rapat.        Bahunya kembali berguncang karena tangisnya, ketika ia menggenggam tangan Vania, hingga sebuah tangan menepuk pundaknya seolah menguatkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status