All Chapters of ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE: Chapter 61 - Chapter 70
122 Chapters
Meeting Day 1
Di sisi lain, rombongan peserta meeting darurat yang di selenggarakan di puncak atas perintah Aaron Smith sang CEO muda berbakat itu akhirnya sampai di lokasi.    Seperti sebuah feeling yang kuat. Begitu memasuki halaman villa, tempat mereka akan menginap dan mengadakan acara.  Aaron Smith terbangun, tak lama berselang di iringi oleh Vania yang terbangun. Tampak ia terkejut menyadari ia tertidur di pundak sang CEO karena lelah semalaman berduel dengan Verrel di ranjang, nyalinya ciut. Membayangkan apa yang terjadi, bagaiamana menanggapi kemarahan sang CEO, tapi ia pasrah. Meski begitu ia spontan menarik diri, lalu duduk dengan posisi badan yang tegak lurus, dengan ekspresi wajah tegang dan salah tingkah.    Keringat dingin langsung mengucur di tubuhnya, meski mobil itu sangat dingin, di dukung suasana puncak yang sejuk. Tubuhnya menggigil ketakutan. Ia menyumpahi dirinya yang tertidur sepanjang perjalanan dan tak sadarkan di
Read more
Pelonco genk secretary
Seluruh peserta meeting, tampak sumringah begitu beranjak dari area meeting. Tampak mereka semua berkumpul di sebuah restaurant untuk menikmati makan malam yang memang telah di sediakan panitia.    Terlihat para branch manager berkumpul di satu meja, mereka bercengkrama dan berbagi kisah tentang pengalaman pertama meeting di hadapan CEO baru.    Sedangkan di meja sebelah tampak rombongan direksi mendampingi bapak komisaris dan sang CEO yang memilih ikut bergabung di restaurant untuk menikmati makan malam bersama.    Berkali - kali terlihat Jasson Smith mencolek Aaron yang duduk di sebelahnya agar bersikap ramah terhadap semua keluarga perusahaan. Aaron sesekali tersenyum tanpa menghiraukan permintaan sang ayah. Hingga akhirnya sang ayah berbisik sedikit mengancam dan membuatnya berubah mimik muka, lalu setelahnya ia bertanya sepatah dua patah kata sebagai jawaban permintaan sang ayah, yang menginginkan
Read more
Night with CEO
  Vania berusaha berdiri tegak dengan sisa - sisa tenaga yang di miliki, demi berusaha tidak membuat kesalahan, meski kepalanya berat dan pandangannya memutar - mutar, ia berusaha berjalan tertatih menuju kamar sang pimpinan.    Hingga akhirnya ia mengetuk pintu kamar sang CEO, karena terburu - buru, hingga ia lupa bahwa belum sempat mengganti pakaiannya.    Mungkin pengaruh sifat pria itu jadi siapapun yang berada di dekatnya takut untuk melakukan kesalahan, begitu juga dengan Vania yang begitu menerima panggilan langsung bergegas menuju kamar sang CEO Perusahaan tempatnya bekerja.    Vania tak berfikir panjang dan secara rasional, yang ada di pikirannya adalah bagaimana ia cepat melayani permintaan sang pimpinan.    Aaron mengetahui bahwa yang mengetuk pintu itu adalah Vania ia tersenyum menunggu wanita yang kerap membuatnya tersenyum akhir - akhir ini.  
Read more
Lastday Meeting
Aaron duduk dan melanjutkan apa yang ingin di kerjakan Vania, toh data telah di download oleh Vania melalui email, sehingga ia dengan mudah dapat melanjutkan pekerjaan. Dengan penuh konsentrasi hingga tanpa sadar waktu terus berlalu, hingga Aaron tak kuasa menahan kantuk yang menyerangnya, lalu ia memilih tertidur di sofa karena kepalanya semakin terasa berat, tak ingin melewatkan moment penting yang memang ia ciptakan untuk merombak personel management yang mulai menebarkan penyakit.    Ia tak ingin perusahaan itu menjadi sarang empuk bagi penjahat kecil yang ingin mengambil keuntungan demi kepentingan pribadi.    Ia harus memastikan bahwa keputusan untuk mengumpulkan orang - orang penting di seluruh anak perusahaan agar ia bisa menelaah lebih jauh, dimana sebenarnya letak permasalahan itu. Tak ingin analisanya nanti merasa terganggu, hingga akhirnya ia memilih tidur diatas sofa.    Hingga keesokan har
Read more
Night club grand opening
  Drrrttttt....Drrrrtttttt....    Ponsel Dendi bergetar di saku celana mnya ia merogoh kantong celana dimana ponselnya terkantongi    Ia melihat di layar siapa yang menghubungi nya lalu ia mengangkat dengan segera seraya senyum mengembang di bibir nya yang akhir akhir ini lebih sering datar daripada tersenyum    " Heii Teem tumben nelpon gua lu..." Dendi dengan wajah sumringah mendapat telpon sahabatnya yang kini menjadi artis beken.    " Lu ada waktu kaga tar malem..." Jawab suara di seberang yang terdengar baru bangun tidur    " Enak idup lu ya jam segini baru bangun tidur teem. Gua kaga ada acara sih, maklum gua sampah sekarang tem...syukur aja lu masih nganggep gua..."    Jawab Dendi getir mengingat dirinya yang sudah terusir dari keluarga nya bahkan kartu kredit yang sejak SMA ia gunakan saat ini sudah di Blokir o
Read more
Last night puncak
Mereka kini duduk di kursi yang tersedia dengan posisi Sarah di samping Verrel. Wanita itu menempel kepada Verrel seperti perangko, meski merasa risih, tapi Verrel mencoba menghargai Sarah yang telah merelakan image nya untuk menjadi pengisi acara di club malam miliknya.    Mereka menikmati alkohol sembari bercerita dan saling meledek terlebih Sarah yang menghina Dendi sebagai anak buangan.     Karena Sarah, kini mereka menjadi lebih akrab. Bahkan terlihat Verrel dan Dendi membahas bisnis dan mereka saling bertukar kartu nama satu sama lain. Verrel akan membuka peluang untuk siapapun berbisnis dengannya, meski sebelum memutuskan untuk bekerja sama ia akan mencari tahu tentang rekan bisnisnya terlebih dahulu melalui informannya.    ***  Malam semakin larut, terlihat di tempat yang jauh di puncak, dimana perusahaan Vania melaksanakan meeting, terlihat Aaron berjalan menuju kearah kamarnya.
Read more
Flash back
Tak tega melihat Vania yang tersiksa, akhirnya Aaron melepaskan pelukan dan ciumannya.    Vania bangkit berdiri. “ Bapak sepertinya harus istrahat, bapak sedang mabuk berat. Saya akan anggap kejadian yang barusan, tidak pernah terjadi..” Ucap Vania ketus, ingin rasanya ia menampar pria yang telah mencuri bibirnya.    “ Jadi aku harus bagaimana Van. Agar kamu melihatku sedikit saja?! “ Tanya Aaron menggenggam jemari Vania dengan suara parau, sedih terdengar.    Vania memejamkan mata sejenak, lalu menghela nafas panjang.    “ Pak. Bapak sadar gak sih, siapa bapak dan siapa saya? Ada hal yang membuat saya tidak boleh melewati batas hubungan ini..” Ucap Vania lirih.    Aaron mengerutkan dahi, berfikir keras apa maksud Vania. “ Maksud kamu Van? Hanya karena kamu seorang janda, lantas kamu tak berhak dekat denganku
Read more
Im sorry
Vania memejamkan mata sejenak, lalu menghela nafas dan membuka mata lalu berkata “ Pak, jangan menunggu sesuatu yang tidak pasti. Untuk apa yang telah terjadi, biarlah semuanya berakhir disini. Antara saya dan bapak, tidak boleh ada hubungan lain selain urusan pekerjaan, saya tidak ingin di buat bingung dan membuat bingung, saya wanita biasa yang terkadang rapuh dan mudah luluh, terlebih saya adalah orang yang pernah terluka, oleh karena itu. Kita akhiri saja semuanya disini, dan kita buka lembaran baru, mari kita bahagia bersama - sama dengan jalan kita masing - masing, saya dengan diri dan permasalahan saya, bapak dengan kehidupan bapak...” Jawab Vania pada akhirnya setelah sebelumnya sempat terhanyut dalam situasi yang membuat dirinya sedikit tersentuh.    Aaron menatap Vania tak percaya, ia tak menyangka wanita itu akan berkata sedemikian rupa terhadapnya, lantas bagaimana dengan dirinya yang telah terlanjur mengucapkan segalanya dan member
Read more
Night party
  " Heii....”    Hanya itu kalimat yang bisa terlontar dari  sesosok yang tengah berdiri di pintu sembari memegang gagang pintu. Ia ternganga melihat pemandangan, karena menyadari baha hadirnya menjadi sosok pengganggu bagi kemesraan yang terjadi di kamar itu.    “ Sorry to distrub, son.., Daddy keluar dulu..” Ujarnya langsung pergi melambaikan tangan.    “ Dad..! “ Panggil Aaron salah tingkah, mengingat dirinya terpergok tengah memeluk sekretaris pribadinya.    “ No problem...see you in home..” Ucap Jasson Smith sembari melangkah meninggalkan kamar sang putra dengan sigap ia merogoh ponselnya dari saku celananya, dan menghubungi istri tercintanya untuk bergosip.    “ Hallo..” suara wanita di seberang terdengar berat karena mengantuk.    “ Honey..hot news
Read more
Broken Heart
 " Ayolah Rel, please! Jangan buat aku semakin terpuruk Rel dengan sikap kamu sedari tadi..lagian aku cuma mo ngucapin terimakasih doank kok, secara honorku kan lebih gede dari biasa aku manggung..” Kilah Sarah yang masih tetap mencari cara agar Verrel ikut masuk bersamanya.    " Tapi aku harus segera kembali sarah.." Tolak Verrel lagi    " Ayooolah Rel, aku mohon kali ini aja, bentar aja pleaseee..!! Atau haruskah aku bersujud di kakimu, agar kamu sudi memasuki rumahku? Sehina itukah aku dimatamu Rel?”  Tanya Sarah, ia terus merengek dan memelas, matanya berkaca - kaca menahan tangis.    Hal ini membuat Verrel mengalah dan memutuskan menerima ajakan sang artis.    " Baiklah, tapi aku tidak bisa berlama-  lama.." Jawaban Verrel hingga membuat Sarah melonjak kegirangan, tingkah konyolnya tak luput  membuat Verrel tersenyum, sejenak ia teringat ak
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status