Semua Bab Cinta Para Cassanova: Bab 51 - Bab 60
157 Bab
51 : Jumpa Pers
Dava berhasil membuat janji dengan Mivi di sebuah private restoran. Poin pertama yang Gavin sampaikan untuk Dava adalah, ia harus datang lebih dulu dan berdandan dengan bagus. Dava sudah melakukan perintah itu, ia sudah datang dua puluh menit bahkan sebelum waktu yang Dava dan Mivi sepakati. Ia memakai kemeja hitam, yang lengannya ia singkap hingga ke siku. Ia juga mengenakan celana abu dengan sabuk hitam berlogo huruf 'H'. Semua tampilannya sempurna, ini adalah style Dava yang selalu mendapat pujian dari barisan para mantan teman kencannya dulu.Saat Mivi membuka pintu ruang makan malam mereka, gadis itu menyunggingkan senyum tipis dan lembut. Ia masih gadis yang sama, kharismanya sebagai wanita independen dan casual selalu bisa membuat jantung Dava bergemuruh.“Apa aku membuatmu menunggu lama?” tanya Mivi mengawali obrolan mereka malam ini.“Tidak, aku sengaja datang awal agar memberi kesan yang baik untukm
Baca selengkapnya
52 : Aku menemukanmu!
Ara akhirnya memilih keluar dari tempat persembunyiannya, ia harus segera menemui Arka. Bagaimanapun  ada darah daging pria itu di dalam perutnya, setidaknya ia harus tahu meski hasil akhirnya mungkin tak seperti yang ia harapkan.Ara menuju salah satu booth kosmetik Arka yang berada di Mall tengah kota, setelah sekretaris kantornya mengatakan bahwa bosnya sedang ada di sana untuk lounching kosmetik terbarunya. Langkahnya pelan tak seperti biasanya, dulu ia melaju dengan cepat tiap kali akan bertemu dengan Arka cinta pertamanya. Tapi kali ini berbeda, cintanya justru semakin melemah saat ada darah daging Arka yang ia bawa. Hubungan Arka bersama Anastasya membuat ia ketakutan bahwa pria itu akan menyuruhnya untuk menggugurkan janin di dalam rahimnya. Arka memang baik, tapi ia tetaplah playboy yang tidak menjadikan pernikahan sebagai tujuan akhirnya dalam setiap hubungan.Langkah Ara kini sudah sangat dekat dengan booth A
Baca selengkapnya
53 : Perburuan
Tiga pria duduk berhadapan dengan seorang wanita cantik di depannya, sudah beberapa menit mereka berempat duduk dalam diam. Setelah tanpa sengaja membocorkan identitas salah satu pasien VIP di tempat ia bekerja Anastasya merasa kacau dan menyesal kenapa mulutnya begitu licin dan langsung mengatakan tentang Lintang pasiennya. Ia adalah pasien yang sangat di sembunyikan keberadaannya oleh wali dari Lintang. Rumah sakit tempat Anastasya bekerja juga sudah mendapatkan banyak bantuan dari wali Lintang agar menjaga wanita itu dengan baik. Tiga pria yang duduk menatap ke arah Anastasya jelas menginginkan sesuatu yang sulit di kabulkan oleh Anastasya. Wajah mereka menatap penuh harap, duduk mereka tegap dengan dua tangan yang sudah terjajar rapi di atas lutut masing-masing. “Bisakah aku mengunjungi Nayara?” tanya Gavin dengan suara rendah. Jika memang harus berlutut untuk mendapatkan izin itu, ia akan berlutut tanpa rasa ragu. Anastasya menarik nafas panjang, keringa
Baca selengkapnya
54 : Kemunculan yang Salah
Meja informasi  siang ini di jaga oleh  dua orang perawat muda. Dava datang dengan semua pesonanya menuju ke arah dua gadis yang sedang mengobrol hangat di mejanya.Sementara Gavin mulai berjalan secara perlahan menuju bangsal tempat rawat inap para pasien jiwa yang berada di rumah sakit ini. Bangsal itu berada di sepanjang lorong sebalah kanan dari Meja Informasi.“Permisi!” Sapa Dava mengalihkan pandangan dua suster yang sedang asyik bercanda. Begitu menatap wajah ke arah pria di hadapan mereka adalah Dava penyanyi terkenal seketika itu mereka terkesiap dengan mulut yang menganga keheranan, karena di rumah sakit jiwa yang kecil dan terpencil mereka kedatangan seorang artis terkenal Ibu Kota.Dava yang sadar akan pesonanya segara membuka kaca mata hitam yang ia kenakan. Senyumnya ia rekahkan seindah mungkin hingga aromanya  bisa mengalihkan perhatian dua perawat ini dari langkah Gavin yang mulai menyusuri lorong dan mengintip ke jende
Baca selengkapnya
55 : Pilihan Sulit
Morning sickness sering menjadi mimpi buruk bagi kebanyakan ibu hamil, begitu juga dengan Ara. Ia mengalami mual dan pusing yang begitu menyiksa pagi ini. Hampir saja ia tak sanggup berdiri setelah mengeluarkan isi perutnya di kamar mandi. Ia berjalan tertatih menuju tempat tidur, jemarinya menarik selimut dan membenamkan tubuhnya ke dalam. “Kamu tidak turun sarapan?” tanya Tante Geby sedikit membuka pintu kamar Ara. “Nanti saja Aunty, aku masih tidak enak badan,” jawab Ara lirih. Ia begitu lemas dan hanya ingin tidur hari ini, tapi ia memiliki janji temu dengan klien yang tidak bisa dibatalkan. Di tengah rasa lemas dan mual yang ia rasakan, bayangan kemesraan Arka dan Anastasya terus berkeliaran di benaknya, hatinya hancur hingga menjadi remahan kecil yang tak mampu ia susun lagi. Meski begitu air mata sudah mengering dari kedua kelopak matanya, lebih tepatnya ia sudah tidak ingin lagi menangis karena cinta sepihak yang sudah sering ia tang
Baca selengkapnya
56 : Cara Rahasia Terungkap
Di Kantor KAGA Corp, Keanu memanggil anak buahnya yang ia tugaskan membuntuti Ara selama ini. Ini hampir seminggu sejak gadis itu mengetahui bahwa dirinya hamil, tapi hingga kini belum ada kabar apa pun mengenai siapa pria yang bertanggung jawab atas kehamilan Ara.“Apa kamu sudah menemukan pria mana yang di temui Ara beberapa hari ini?” tanya Keanu. Menjadi wanita hamil di luar nikah setidaknya kebanyakan wanita yang mengalami hal seperti itu akan melakukan pertemuan  dengan ayah dari janinnya untuk menuntut pertanggung jawaban.“Dia tidak menemui lelaki mana pun beberapa hari ini.”“Shit!” maki Keanu dengan mengepalkan jemari dan menghantamkannya ke dinding.Sivana baru saja tiba di kantor suaminya ketika ia mencuri dengar dari balik pintu. Ia kehilangan banyak momen penting yang sudah para laki-laki itu bicarakan, tapi ia masih sempat mendengar ketika Keanu mengatakan pada anak buah Roby perintah yang m
Baca selengkapnya
57 : Memanen Badai yang Pernah di Semai
Arka duduk di sebelah Ara yang masih belum sadarkan diri. Jemarinya menggenggam tangan Ara yang terasa dingin. Ia sepenuhnya belum yakin bahwa Ara tengah mengandung anaknya.“Bangunlah, bukankah ada banyak hal yang harus kamu jelaskan padaku,” kata Arka lirih, suaranya terdengar parau karena menahan banyak hal yang serasa ingin meledak di hatinya.“Kenapa kamu menyembunyikan tentang kehamilan ini?” tanya Arka putus asa. Tanpa di sadari oleh Arka gadis itu mulai sadar, hanya saja matanya begitu berat untuk di buka.Ara mulai menggerakkan jarinya perlahan, ia ingin merespons pertanyaan yang Arka lontarkan tapi efek obat bius membuat ia begitu lemah.“Kau sudah siuman?” tanya Arka begitu merasakan gerakan pada jemari Ara.“A-anakku?” tanya Ara lirih. Ia mengumpulkan sekuat tenaga tapi hanya satu kata itu yang bisa ia ucap, tapi tanpa harus menjelaskan dengan kalimat yang utuh, Arka sudah tahu bahwa yang
Baca selengkapnya
58 : Pembalasan Sudah Menyakiti Wanitaku
Ada dendam yang dari kemarin sudah Arka tahan, pagi-pagi sekali ia pergi saat Ara masih tertidur lelap. Arka mengendarai motor trilnya menuju  salah satu perumahan elite di Jakarta. Ia mengamati dari jauh rumah itu, seseorang harusnya sedang bersiap joging seperti yang biasa ia lakukan di pagi hari. Informasi itulah yang sudah Arka dapat tentang kegiatan setiap weekend pagi seorang Keanu. Tak berapa lama lelaki itu mulai muncul dan berlari kecil sepanjang jalan kompleks. Jemari Arka mencengkeram erat gas di tangan kanannya, amarah begitu mendidih di kepala dengan hanya melihat punggung Keanu yang tengah berlari kecil setelah membuat seorang wanita hamil bertaruh nyawa. Lelaki itu berolahraga seperti tidak ada apa pun yang perlu ia sesali. Tatapan Arka menjadi sangat dingin, ia segera mengemudi motor trail menuju tubuh Keanu yang berjarak 500 meter dengan kecepatan tinggi. Saat motor trail itu semakin dekat ke arah Keanu, lelaki itu sempat menoleh ke bel
Baca selengkapnya
59 : Skema yang Gagal
Ara tidak bisa pulang ke rumah sementara masih ada banyak perban luka di lengan dan juga keningnya. Jika Gavin melihatnya seperti ini, lelaki itu pasti akan sangat dramatis  mengetahui Ara baru saja kecelakaan. Ia kini lebih memilih tinggal di hotel untuk sementara waktu. Ara masih belum mengetahui bahwa kecelakaan yang menimpanya adalah perbuatan Keanu. Arka merahasiakan kebenaran itu agar Ara tidak merasa khawatir.“Apa kamu yakin tidak perlu dirawat di rumah sakit lagi?” tanya Tante Geby mendekati Ara yang tengah terbaring di ranjang dengan tatapan kosong.“Aku sudah jauh lebih baik Aunty, ini hanya luka ringan.”“Kamu belum menceritakan siapa yang membawamu ke rumah sakit?”“Aku tidak tahu, mungkin saja warga sekitar yang menelepon ambulans,” jawab Ara singkat, ia terlalu lelah jika harus mengatakan bahwa Arka yang telah membawanya ke rumah sakit. Tante Geby pasti akan mencecar banyak pertanyaan lai
Baca selengkapnya
60 : Penyamaran
Mivi mencengkeram erat pena tajam yang semakin ia tekankan ke leher hingga membentuk cekungan. Rasa pedih mulai menyeruak tapi tak Mivi hiraukan, bahkan ketika tetes darah  keluar dari goresan ujung pena itu, ia tetap tak bergetar sedikit pun.“Letakkan itu? Kamu bisa terluka!” titah Ayah Mivi yang mulai khawatir melihat darah  keluar dari leher putih putrinya.Kaki Dava terasa lemas, bukan karena rasa khawatir pada Mivi yang hendak bunuh diri, tapi tindakan konyol itu sudah membuat rencana putus yang selama ini ia harapkan kini mulai terlihat sia-sia. Dava tersungkur lemas di lantai setelah tak mampu lagi menopang kenyataan yang ada di depan matanya sendiri.‘Oh Shit! Sepertinya kisahku dan Mivi akan lebih lama daripada yang kuperkirakan,’ batin Dava.Ayah Mivi menatap Dava yang terkulai lemah di lantai. Ia mengartikan itu sebagai bentuk cinta mendalam Dava pada putrinya yang begitu terluka melihat usaha bunuh d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status