All Chapters of Pengantin Pengganti: Chapter 31 - Chapter 40
99 Chapters
Go to Singapore
Aku memutuskan untuk keluar dari kamar dan menyuruhnya mandi. Dan aku pergi ke dapur untuk memasak tetapi niatku sudah di patahkan oleh pelayan karena di meja makan sudah terhidang banyak makanan untuk sarapan, dan aku melihat Jack yang sudah rapih sedang duduk di meja makan sedang menungguku dan juga Farhan untuk sarapan bersama."Dimana suamimu? Kenapa jam segini belum bangun apakah dia sudah tidak niat bekerja?" Tanya Jack padaku."Dia sedang mandi dan sebentar lagi akan keluar kok," aku menjawab pertanyaan Jack dengan santai."Dia berhutang terimakasih padaku karena aku yang mengerjakan semua pekerjaannya sedangkan dia sesuka hati pergi kemana saja seperti tidak punya beban.""Sudah sudah, kau kan tau Farhan itu seperti apa sifatnya lagian juga dia selalu sigap dalam permasalahan kantor kan," kataku."Apa kalian sedang membicarakanku?" Tanya Farhan yang sudah berdiri di meja makan tanpa di sadari olehku dan juga Jack.Farhan sudah selesai mandi dan
Read more
Special servis
Setelah aku selesai berganti baju aku langsung bergegas keluar dari kamar mandi, dan begitu kagetnya aku karena melihat Farhan dengan tampilan yang berbeda sudah berdiri di depan pintu kamar mandi dan entah sedari kapan ia sudah didepan pintu.Aku terpesona melihat style Farhan yang begitu cool, padahal dia sudah biasa mengenakan setelan jas tetapi style dia menggunakan jas sangat menawan dia menggunakan setelan warna hitam dan jam tangan berwarna silver yang sudah melingkar di pergelangan tangan kananya."Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Farhan dengan heran."Sejak kapan kau sudah berjanti baju?" Tanyaku yang masih terpana dengan ketampanan suami sendiri."Sedari tadi, kan kau yang menyuruhku untuk ganti di dalam kamar.""Ohh iya aku lupa, kenapa kau menggunakan setelan berwarna hitam sayang.""Memangnya ada yang salah jika aku menggunakan pakaian seperti ini?" Tanya Farhan dengan sedikit raut muka tidak percaya diri dengan penampilannya sendiri.
Read more
Seorang penguntit
Setelah kita selesai berpakaian, Farhan menghubungi Jack untuk mengajaknya sarapan tetapi ia menolak karen ia sudah sarapan di kamarnya. Lantas kita langsung turun dan mencari restoran terdekat dari hotel."Jack, ayo ikut dengan kami untuk sarapan," ucap Farhan."Kebetulan aku sedang sarapan di kamar, kau pergi saja dengan Luna," ucap Jack di balik telepon."Baiklah," ucap Farhan lalu ia menutup telponnya.Farhan memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya dan ia bergegas mengambil jas untuk ia kenakan."Bagaimana Jack? Apakah dia akan ikut dengan kami?" Tanyaku."Tidak, dia sudah sarapan di kamarnya. Ayo kita sarapan berdua saja sembari kita jalan pagi," ajak Farhan."Ohh okee ayo berangkat," ajaku pada Farhan.Aku berjalan mendahului Farhan yang masih bersiap siap yang tiada kelarnya lalu ia menyusulku dengan langkah yang begitu cepat nyaris berlari. Farhan menyaut tanganku dengan maksud ia ingin bergandengan tangan saat ber
Read more
Penantian selama ini
 Lalu aku dan Farhan pergi meninggalkan Alinda yang masih berada di restoran itu. Farhan menggandeng tanganku sambil berjalan menuju hotel.Ku lihat Farhan mengeluarkan ponselnya dan menelpon Jack untuk menuju parkiran. "Halo Jack, cepat kau ke parkiran. Aku dan Luna menunggumu di mobil," ucap Farhan. "Baiklah aku akan segera turun."  Lalu Farhan memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku jasnya.  "Ayo kita masuk Luna."  "Apakah Jack akan ikut dangan kita?"  "Tentu saja, hanya dia yang tahu kediaman kakek Wiliam."  "Benar juga," ucapku sambil memalingkan wajahku karena aku merasa bodoh saat bertanya seperti itu barusan. "Luna..." ucap Farhan sambil memegang daguku dan mengarahkannya di depan wajahnya. "Ada apa?"  "Selama kita m
Read more
Luna yang berbeda
"Saat papa baru pulang dari luar negri lalu bagaimana reaksi papa saat melihat ada bayi laki laki?" "Dia tidak tahu, karena ibumu menitipkan Jack padaku saat ia tahu bahwa Charlie akan pulang dan dia sesekali mengunjungu Jack dan kau dititipkan bersamaku," terang kakek. "Jadi selama ini Charlie tidak mengharapkan kehadiranku?" Tanya Jack pada kakek. "Bukan seperti itu Jack, dia hanya belum tahu tentang kebenaranya sama seperti kalian. Semua adalah kesalahanku karena tidak pernah memberi tahu kepada kalian," ucap kakek sambil menundukan kepalanya. "Kakek, malam ini kita akan menginap dirumahmu boleh kan?" ucap Jack. "Tentu saja, biar pelayan yang akan mengurus kamar kalian. Sebentar lagi jam makan siang, aku akan menyuruh koki kediaman untuk  membuat hidangan yang ter lezat untuk kalian." "Terimakasih kek," ucapku. "Ini adalah hari sp
Read more
Luna yang berbeda part 2
"Nikmati saja sayang," ucapku sambil memulai permainan. Aku menyunggingkan senyum nakalku dan Farhan pun ikut tersenyum, Farhan tidak ingin tinggal diam, tangannya mulai beraksi menjamahi seluruh tubuhku. "Sayangggg... Permainanmu boleh juga," ucap Farhan. Mendengar ucapannya, aku semakin bersemangat menunjukkan aksiku. "Kau juga harus menunjukkan keliaranmu sayang, uh," ucapku. "Faster baby, come on," ucap Farhan. Mendengar ucapan Farhan, aku langsung menjadi jadi dan begitupun Farhan. Karena ia sudah sangat dipenuhi nafsu maka ia langsung membalikkan badanku dan aku terlentang di atas kasur.  "Sekang giliranku, sayang," ucap Farhan. "Ohh sayang..." ucapku tanpa kontrol. "Kenapa sayang?" Tanya Farhan. "Jangan siksa akuuu, plissss..."  "Kita akan
Read more
Anak panti asuhan
"Kenapa kau repot repot untuk menyiapkannya Luna, kan ada pelayan yang bisa menyiapkanya," kata kakek."Ini hanya hal kecil, aku bisa melakukannya sendiri kok,"ucapku dengan menyunggingkan senyuman.Lalu kami berempat makan bersama, saat semua sedang sibuk dengan makanannya masing masing tiba-tiba ponsel Farhan berdering."Maaf, saya permisi dulu," kata Farhan, lalu ia langsung berdiri dan berjalan menjauh dari ruang makan untuk mengangkat telponnya.Jack hanya memandangi punggung Farhan yang semakin berjalan menjauh dan tertutup oleh tembok. Aku berfikiran bahwa itu adalah masalah pekerjaannya jadi aku membiarkanya."Halo," ucap Farhan."Hay Farhan. Kapan kau akan kembali ke Seattel?" Kata si penelpon itu dengan nada yang begitu manja.Suara itu adalah suara perempuan dan Farhan langsung mengetahui siapa dibalik suara itu, sudah jelas itu Alinda. "Bagaimana bisa kau mendapatkan nomor ponselku?""Itu adalah hal yan
Read more
Tuan putri Luna
Kami bertiga menuju bandara dengan mobil yang sudah di siapkan oleh kakek. Selama perjalanan hingga di dalam pesawat aku merasa bersalah kepada Farhan, sepertinya Farhan menyadari bahwa sedari tadi aku murung."Sayang, apa yang sedang kau pikirkan? Aku liat dari tadi kau terus melamun," ucap Farhan."Aku ngga papa sayang," kataku."Katakan saja, raut wajahmu tidak bisa berbohong.""Mengenai masalah ayah angkatmu, aku minta maaf karena sudah mengungkitnya kembali, kau pasti merasa terpukul," terangku."Kenapa kau berpikiran seperti itu sayang, itu adalah kesalahanku karena aku tidak memberitahu padamu sejak dulu. Sudah sudah kau jangan merasa bersalah seperti itu, aku tidak apa apa." "Maafkan aku karena sudah terlalu penasaran dengan masa lalumu, aku berjanji tidak akan mengulanginya dan akan menjaga sikapku lain kali.""Untuk apa kau meminta maaf padaku? Bukankah kita sepasang suami istri? Memang sudah wajarnya jika kita saling
Read more
Ke khawatiran Farhan
*****Suasana kantor memang sedang sibuk karena saham yang terus menurun. Ditengah tengah kesibukan semua orang, Alinda datang mengunjungi Farhan, bahkan masuk ke ruangan Farhan tanpa membuat janji terlebih dahulu.'TOK TOK TOK'"Masuk," ucap Farhan dengan cuek tidak melihat siapa yang mengetuk pintu karena ia sedang sibuk dengan laptopnya."Hay Farhan Jacob Alexander," ucap Alinda.Mendengar namanya disebut dengan lengkap, Farhan langsung menoleh ke sumber suara itu."Ada apa kau kesini? Kita tidak ada janji pertemuan sebelumnya, aku sedang sibuk silahkan kau pulang," ucap Farhan dengan nada dingin."Kenapa kau terlalu jual mahal padaku, padahal aku kesini ingin menawari bantuan untukmu." "bantuan?" "Ya, aku bisa membantumu mendapatkan sahamu kembali, aku bisa bicara denga Jemy, tetapi tentu saja itu semua ada syaratnya, kita harus jadi mitra kerja yang kompak, bagaimana?" Ucap Alinda."Aku tidak butu
Read more
Sebenarnya ada apa?
Tiba-tiba ponsel Farhan berdering, lalu aku turun dari atas tubuh Farhan dan menyuruhnya untuk mengangkat telponya, awalnya Farhan tidak mau tetapi aku terus memaksanya untuk mengangkat telponnya siapa tau itu adalah telepon penting.Drrttt... Drrrtt... DrrtttKami berdua menoleh kearah ponsel yang berdering itu."Sepertinya ponselmu yang berdering," ucapku."Biarkan saja, ayo kita lanjut kegiatan kita," ucap Farhan."Tidak sayang, sebaiknya kau angkat saja dulu siapa tau itu telpon penting," ucapku.Lalu Farhan meraih ponselnya dan mengangkat telpon itu."Halo," ucap Farhan."Halo, aku kira kau sudah istirahat, aku hanya ingin meminta maaf karena sikapku yang sudah keterlaluan tadi saat berada di kantormu," ucap sang penelepon itu.Yang menelpon Farhan adalah Alinda,mendengar omong kosongnya Farhan langsung mematikan telponnya lalu menaruhnya di tempat semula.Farhan berjalan menuju arahku, karena aku penasaran s
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status