All Chapters of L'Automne Du Coeur (Autumn's Heart): Chapter 91 - Chapter 100
136 Chapters
L'Automne Du Coeur/XCV
Richard baru menurunkanku setelah kami sampai di depan sebuah kamar. Aku tak tahu bedanya kamar ini dengan kamar - kamar lain, karena di mataku, semua pintunya sama. Seharusnya tadi aku menghitung, ini pintu keberapa sejak aku keluar dari dalam lift. Tapi tadi… ah, aku terlalu berfokus pada kedekatanku dengan Richard tadi sehingga akhirnya aku melewatkan banyak hal. Aku harus mengingatnya nanti saat keluar dari sini, batinku penuh tekada. Karena meskipun lorong ini hangat, tetap saja aku tak mau tidur di lorong beralaskan karpet!Richard menempelkan semacam kartu di kuncinya dan pintu itu pun terbuka. Wah, lebih canggih daripada hotel! Gumamku kagum, tapi tentu saja hanya kubisikkan dalam hati. “Kemarilah, Princess.” Katanya padaku. Pintu kamar tersebut sudah terbuka, tapi dia menahann
Read more
L'Automne du Coeur/XCVI
Richard’sAku menuntun Mira dengan buru - buru, lebih seperti aku menyeretnya kembali ke kamarnya. Aku sangat marah. Aku ingat aku sudah mengisi daftar apa - apa saja yang boleh dimakan dan tak boleh dimakan Mira, termasuk alergi dan juga dietnya. Semua sudah kurangkum dan kumasukkan ke dalam sistem, yang bisa dikases oleh koki kerajaan, penjaga dan pelayan lain. Ini memungkinkan agar mereka semua bisa mengaksesnya informasi tersebut dan tahu tindakan apa yang harus diambil jika mereka bertugas melayani Mira.Kami sudah hampir mencapai lift saat Mira mencengkeram pergelangan tangaku, membuatku menoleh padanya.“Please slow down,” engahnya dengan nafas satu - satu. Meskipun saat ini di tengah musim dingin, tapi istana tetap hangat. Bintik - bintik kecil keringat menghiasi keningnya.
Read more
L'Automne Du Coeur/ XCVII
“Jangan lupa menghapus jejakmu di plakat, Cherie.”Aku mengernyitkan dahiku sedikit heran. Kalimat Daddy itu sama dengan apa yang dikatakan Richard padaku tadi pagi. Aku sudah terbiasa dengan Richard yang mengaturku untuk tak begini dan tak begitu tentang hal - hal yang berkaitan dengan keamanan. tapi Daddy?Tentu saja aku tau Daddy juga mengkhawatirkan keselamatanku, tapi sejelas ini? Pasti ada sesuatu yang terjadi di istana dan itu mengganggu Daddy. Aku hanya tak tahu apa. Aku memang pintar, tapi otakku tak cukup kuat untuk bermain detektif - detektifan seperti ini. Lebih baik aku menyerah saja.Aku dan Daddy berkalan menuju meja teh yang berada di depan salah satu dari tinga jendela besar yang ada di salah satu kamar ini. Kami duduk di sana. Tak perlu memanggil maid untuk menyiapkan teh ataupun kue un
Read more
L'Automne Du Coeur/XCVIII
“What? Kenapa harus kau?!”“Kenapa tak boleh?!”“Bisakah kalian tak bertengkar? Ini membuatku pusing!” Mereka berdua langsung diam mendengar kalimatku. Syukurlah. Dansa mereka bilang? Apa masih ada pesta dansa di jaman sekarang ini? Bukankah saat ada acara kerajaan, orang - orang kerajaan tak lagi berdansa sendiri? Mereka kan bisa sewa! Kesannya kurang ajar sekali meminta keluarga istana menari sendiri. Serius? Seharus itu? Ini membuatku pusing. Dan mereka malah bertengkar di depanku. Tentu saja itu membuatku semakin pusing! Dari peripheral mataku, aku bisa melihat JJ menatap Richard dengan tatapan penuh kemenangan. Seolah - olah dia yakin dia lah yang akan aku pilih menjadi partner berdansa.JJ… tampan, kharismatik, memperlakukanku dengan baik juga. Namun ada saatnya aku merasa bahwa itu bukan dia yang sebenarnya. Itu yang membuatku selalu merasa tak nyaman dan was - was saat berada dengannya.
Read more
L'Automne Du Coeur/ XCIX
Richard'sAku berdiri tegap dengan kedua tangan di belakang punggung. Posisi siaga. Padahal aku tak pernah begini di depan Mira. Hanya saja, di tempat ini, aku tidak bisa seenaknya. Harus selalu mematuhi protokol. Berdiri sempurna, duduk sempurna, cara jalan yang sempurna. Aku tidak pernah keberatan. Dari kecil aku terlatih untuk ini. Menjadi pengawal Elite istana adalah impianku. Aku ingin mengabdi pada kerajaan. Role modelku, tentu saja Ayahku sendiri. Dari sini, aku melihat dengan jelas apa yang dilakukan dua orang yang sedang berada di tengah aula sana; Mira dan Pak Tua sedang berdansa. Gadis itu beberapa kali tertawa riang dengan Ayahnya. Suaranya yang merdu menggema manis memenuhi aula kecil ini. Dia terlihat bercakap - cakap dengan Ayahnya tentang hal - hal yang menyenangkan, dan membuatnya bahagi
Read more
L'Automne Du Coeur/C
Aku tak tahu apa yang merasukiku sehingga berani mengambil langkah ini. Di saat biasa, tentu saja aku tak akan mau mengambil inisiatif untuk memeluk Richard atau memintanya memelukku. No, never!Hal sederhana seperti itu hanya akan membuat jantungku berdetak cepat tak terkendali dan malah membuat dadaku sakit. Hampir tak ada bedanya dengan bunuh diri. Namun sekarang… entahlah, banyak yang bilang aku melakukan semua training ini dengan baik; tak membantah dan cepat belajar. Richard, Daddy, Corrine yang beberapa kali mampir untuk menjengukku dan juga Tante Milgueta yang selalu menyempatkan waktu untuk menemuiku di sini. Semuanya bilang seperti itu.Namun aku sama sekali tidak merasa bangga pada diriku sendiri. Alih - alih, aku merasa kosong dan hampa. Aku mengeratkan lenganku yang melingkar di pinggang ramping Richard saat aku merasakan pria itu membalas pelukanku dengan hangat. Aku butuh dikuatkan, dan salah satu caranya, mungkin seperti
Read more
L'Automne du Coeur/CI
“Madame Marceu, bisakah Anda membantu saya untuk mengambilkan sesuatu? Em… Menstrual Pads. Merci.” Ternyata semua perasaan tak enak yang aku rasakan sepanjang hari ini adalah perubahan hormon karena aku mau datang bulan. Astaga, aku lupa kalau manusia berjenis kelamin perempuan harus mengalami ini setiap bulannya. Hanya karena aku tak mengalaminya setiap bulan, bukan berarti aku tak mengalaminya.Serius, aku hampir melupakan fenomena itu hanya karena aku sudah terlalu lama tak mendapatkan tamu bulananku. Jika tak salah ingat, terakhir kalinya adalah saat kami berada di Ardennes. Dan ini sudah berganti tahun, yang berarti sudah setengah tahun lebih aku tak mendapatkan menstruasiku. Tentu saja aku tak khawatir, karena penyakitku, fenomena ini normal untuk tubuhku. Dulu sebelum operasi, aku biasa tak mendapatkan menstruasiku selama dua hin
Read more
L'Automne Du Coeur/CII
Kalimat Madame Marceu tempo hari masih juga menggangguku. Padahal, sudah dua hari berlalu sejak saat itu. Selama itu juga aku terkurung di dalam kamar dan tak ada kegiatan dan kelas bersama JJ.Madame Marceu mengabari kemarin bahwa kelas bersama JJ akan dilanjutkan kembali saat kondisiku sudah membaik. Agak berlebihan, padahal aku sama sekali tidak sedang sakit. Ini kan hanya perubahan hormon bulanan yang lazim dialami oleh perempuan. Namun aku tak akan membantah tambahan libur yang seperti rejeki nomplok ini. Kepalaku sedang tidak dalam kondisi yang bagus untuk berpikir jernih dan menerima instruksi dengan kepala dingin.Ya, penyebabnya adalah… Richard. Dan kalimat Madame Marceu tentang hubungan pria itu dengan Lyn. "Mademoiselle, makan siang Anda sudah siap. Silakan disantap selagi hangat."
Read more
L'Automne Du Coeur/CIII
Sambil membekap mulut, aku merapatkan tubuhku ke tembok. Mataku terbelalak tak percaya dengan apa yang aku dengar; Abe Villich dan Corrine?!Tak heran suara pria tersebut begitu familiar! Sekarang aku ingat Richard pernah bilang kalau Corrine sebenarnya menyukai Abe Villich sejak lama. Namun menyerah karena pria itu lebih memilih Arlaine daripada dirinya. Melihat apa yang baru saja mereka lakukan, apa hubungan mereka sudah mengalami kemajuan? Namun apa yang kudengar barusan sama sekali tidak mengindikasikan sesuatu ke arah sana."Wait. Abe!!"Suara kelotak sepatu pantofel di lantai marmer terhenti. Lalu suara berat yang sekarang aku tau adalah suara Abe Villich kembali terdengar."What? Kau ingin lebih? Aku tak tahu kal
Read more
L'Automne du Coeur/CIV
Richard’s“Gerakan Anda sudah jauh lebih luwes daripada pertama kali dulu, Mademoiselle. Anda cepat belajar.”“Merci, JJ.”Tanganku mengepal erat dengan rahang yang terkatup kuat. Pemandangan ini sudah berlangsung selama dua hari berturut - turut. Dan sebanyak apa pun aku memberikan alasan pada gadis mungil yang sedang melangkah anggun mengikuti alunan musik lembut di tengah aula itu, sebanyak itu pula dia mengabaikanku.“Mira… What’s gotten into you,” bisikku tak habis pikir.Aku bertanya - tanya apakah ada yang terjadi padanya selama empat hari terakhir saat aku tak bisa menemaninya di istana? Dalam situasi biasa, tentu Mira tak akan mau berada pada situasi yang intim dan canggung dengan pria lain. JJ sekalipun. Karenanya dulu dia menolak untuk belajar dansa secara langsung dengan JJ dan meminta agar Pak Tua sendiri yang datang dan menemaninya berlatih sampai beberapa kali.Lalu ini? K
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status