99. Tes DNA
"A' gak papa, anak-anak butuh A' Tangguh. Kita masih bicara besok." Dian mengusap pundak Tangguh dengan lembut, lalu menoleh pada Linda yang tengah membuang pandangannya."Tarung, Thoriq, Tante pulang dulu ya, besok kembali lagi ke sini bawa banyak mainan," kata Dian dengan senyuman yang lebar. Ia pun melambaikan tangan pada kedua anak Linda, sebelum keluar dari ruangan. "Dian baik sekali, pantas saja kamu nyaman dengannya, Guh. Jangan sungkan denganku, jika kamu ingin menikahinya, maka lanjutkan. Aku mendukungmu," kata Linda sambil membesarkan hatinya yang sedang tidak baik-baik saja. Tangguh tahu hal itu, sehingga ia tidak mau menyahuti. Ia hanya tersenyum, lalu kembali bergabung bersama kedua putranya. Keesokan harinya, kondisi Tarung sudah lebih baik. Dokter pun sudah membolehkan lelaki kecil itu melepas infus di tangannya. Tentu saja Tarung senang, karena akhirnya ia bisa berlarian di dalam ruangan ruang sakit yang menurutnya sangat bagus.
Baca selengkapnya