All Chapters of Pria Tua Kesayangan: Chapter 81 - Chapter 90
134 Chapters
Bab 81
Setelah kehabisan akal dan ide aku bergegas menuju pos sekuriti setempat untuk menanyakan ketersediaan fasilitas yang kumaksud.Malam ini pemandangannya menakjubkan. Banyak muda mudi berduaan. Sebagiannya berfoto. Ada yang hanya sekadar jalan-jalan. Ramai sekali sampai membuatku sulit mencari Shopia. Kemegahan Eiffel yang menakjubkan hati. Dan bintang gemintang dilangit beserta rembulan yang cantik menambah keindahan malam ini di kota yang kata kebanyakan adalah kota paling romantis sedunia tapi, mungkin malam ini tak menjadi seromantis itu karena Shopia entah dimana keberadaanya.Saat aku berjalan menuju pos sekuriti tiba-tiba seseorang mengagetkanku dan langsung memelukku erat.“Shopia?”Karena saking kagetnya aku langsung panggil nama. Membuat wajahnya terlihat seperti menerima.“Kau ke mana saja tadi? Aku khawatir sekali.”“Kau juga di mana? Aku mencari kesana-sini tapi tidak juga ketemu.”Dalam
Read more
Bab 82
Aku dan Shopia saling berpandangan dan saling menanyakan tapi masing-masing kami tak ada jawaban. Namun tatapan kami mencoba untuk saling menguatkan. Setelah tiba di ruangan interogasi, kami menjadi tahu alasan kami ditahan.Rupanya ini ada kaitannya dengan kejadian di hari pertama kami di sini. Yaitu pencurian hape Shopia yang gagal. Melalui laporan yang diterima, polisi segera menyelidiki kasusnya dan mencari pelakunya. Sampai sekarang pelakunya masih dalam buronan. Sambil menunggu penangkapan, pihak polisi membutuhkan keterangan dari pihak terkait, yaitu kami sebagai korban, tepat sebelum kami meninggalkan negara mereka.Setelah mendapat keterangan yang cukup, kamipun dizinkan untuk melanjutkan check in. Kami lega dan Shopia memelukku senang karena masalah terselesaikan. Kami bergandengan menuju tempat check in sambil membawa koper di samping.Usai check in dan menunggu pesawat datang kami masuk ke pesawat jurusan Tanah Air. Di dala
Read more
Bab 83
Shopia masih belum menjawab pertanyaanku. Entah di sana sedang apa atau dia belum siap dengan jawaban itu.“Halo? Shopia? Shopia sayang…”Beberapa kali aku memanggilnya tapi belum ada panggilan padahal ini di bagian inti dan terpenting dari pembicaraan malam ini. Tapi sesaat setelah itu kudengar suara dari seberang yang juga beberapa kali bilang halo.“Halo iya halo .. Maaf sayang tadi masih balas chat dari ayah. Sekadar ngabari saja kalau malam ini tidak bisa pulang karena urusan bisnis yang belum kelar di luar kota. Mungkin besok sore atau malam baru bisa pulang. Mungkin ayah kangen sama aku. Sudah semingguan belum ketemu. Tadi pagi begitu aku sampai di rumah, ayah sudah berangkat ke kantor.”Sampai disini aku tahu kalau jawaban dari ayahnya belum bisa kudengar.“Iya Sayang tidak apa-apa. Jadi.. Soal ayah setuju atau tidak belum tahu ya, karena ayah tidak sedang di rumah.”“Benar Sa
Read more
Bab 84
Shopia tetap tidak menjawab. Ada apa dengan ayahnya? Apa terjadi sesuatu pada ayahnya? Atau ayahnya mengabarkan terlambat pulang sampai besok lagi? Apapun itu aku harus tahu dan memastikan Shopia baik-baik saja atas berita itu.            “Ayah tidak bisa pulang hari ini.” ujar Shopia singkat. Kukira sesuatu buruk telah terjadi.“Oo begitu ya Sayang. Tapi sampai kapankah?”“Seminggu. Ada agenda bisnis lain yang mengharuskan ayah berangkat ke luar pulau dan memakan waktu sampai seminggu.”Mendengar hal itu aku sangat sedih. Itu artinya rencana untuk izin tertunda.“Maaf ya Sayang.. Ketunda terus.”“Tidak apa-apa sayang. Tapi jika boleh saran, gimana kalau mengabarkannya lewat telepon atau chat saja?”“Aku tahu tipe ayahku. Takutnya ia tidak berkenan dan nanti malah bisa merusak rencana kita.”A
Read more
Bab 85
Mendadak emosiku tak terkontrol dan rasanya ingin datang melabrak mereka lalu menghajar habis pria itu. Atau datang menemui mereka lalu meraih paksa tangan Shopia untuk kubawa pulang.  Tapi mengingat ini bukan tempat umum dan tuan rumah adalah sahabat baik Shopia maka, sebisa mungkin aku tahan agar tidak melakukan hal bodoh itu. Namun sebagai gantinya aku kembali ke mobil tidak ikut pesta.Tak lama kemudian aku berada di dalam mobil dan segera mengabari Shopia lewat chat posisi keberadaanku agar tak bingung mencarinya. Biarlah ia bersuka ria dalam pesta yang dihadiri oleh orang-orang yang tak kukenal selain Shopia, sahabatnya dan pria yang membuatku harus meninggalkan pesta itu. Usai pesta dan Shopia sudah kembali ke mobil, akan aku interogasi habis-habisan. Kenapa ia setega itu padaku.Di dalam mobil aku merenung dan memikirkan banyak hal. Tentang pekerjaan, ayah dan ibu yang sudah semakin tua sementara aku belum kunjung memberinya cucu, tentang Maria ya
Read more
Bab 86
Tapi jika benar aku melakukan hal konyol itu, tentu kesedihanku akan bertubi-tubi menghajarku. Bagaimana bisa tega melakukannya sementara Shopia ada di sampingnya yang mau tak mau jadi ikut tertabrak?Tak lama kemudian mereka berpisah dan Shopia bergegas menuju ke mobil. Pintu sengaja kukunci meski aku tahu ia ada di luar. Agaknya ia juga menyadari kalau aku ada di dalam. Ia kusulitan untuk membuka dan membujukku dengan isyarat tangan memohon untuk dibukakan. Karena tak sampai hati akhirnya aku buka kunci otomatisnya lalu pintupun bisa dibuka olehnya.Shopia segera masuk dan mempertanyakan keadaanku yang dianggapnya aneh.“Hey.. Ada apa Sayang? Kenapa tidak ikut pesta dan kenapa pintu ditutup? Are you okay?”Aku diam tak menjawab biar ia tahu rasanya bagaimana aku jika cemburu.“Please sayang.. jangan begitu. Kasih tahu aku ada apa..” Aku masih terdiam.Ia memohon dengan sangat sampai mau menangis ak
Read more
Bab 87
Setelah menunggu sekian jam, ratusan menit, dan ribuan detik, akhirnya momen yang ditunggupun tiba. Kami berangkat ke rumah Shopia bersama. Setiba di sana aku langsung disambut hangat oleh ibunya di ruang tamu. Sejauh ini aku belum melihat ayahnya.Kesan pertamaku kepada ibunya baik banget dan ramah. Seperti ibuku dan ibu Maria. Tapi tidak tahu dengan ayahnya yang dari kemarin menjadi pemegang hak veto atas persoalan ini. Setelah mengobrol kesana sini menanyakan ini dan itu yang ditunggu-tunggupun tiba. Sang ayah.Perawakannya tegas. Kumisnya tebal tapi rapi. Berjalannya tegap dan sangat mencerminkan seorang eksekutif senior di perusahaannya. Aku bangkit dari dudukku dan menyalaminya takzim. Ditemani Shopia dan ibunya, ayahnya menanyaiku banyak hal setelah kusampaikan maksud kedatanganku yaitu untuk meminta izin melamar Shopia berikut rencana kami untuk menikah dalam waktu dekat.Beliau menanyaiku soal keluargaku, posisiku di perusahaan dan proyek yang sedang ku
Read more
Bab 88
Aku menoleh ke Shopia menatapnya dengan penuh harap ia bisa menjelaskan dan melakukan pembelaan. Tapi ia sendiri kebingungan. Seperti tidak tahu apa-apa dan begitu tiba sudah terjebak dalam rencana ayahnya yang mempermalukanku.“Dan saya akan perkenalkan anak muda yang luar biasa. Seorang eksekutif muda yang selalu naik karir di perusahaannya namun sayang, nama perusahaan dan posisinya jauh di bawah standar kita. Tapi perlu kita akui, kerja kerasnya telah membawanya pada posisi itu. Meskipun begitu, itu belum cukup layak untuk bersanding dengan putriku. Anak dari komisaris dengan saham terbesar di perusahaan ternama ibu kota.”Mentalku down saat aku dibanding-bandingkan begitu. Apalagi di depan Shopia dan teman-teman ayahnya. Belum pernah seumur-umur aku diperlakukan demikian. Sekuat apakah pengaruh perusahaan berikut jabatan ayahnya sampai berani merendahkan perusahaan dan posisi orang lain?“Karena yang pantas mendampingi putriku ada
Read more
Bab 89
Aku bergegas menghampiri bapak polisi itu untuk mengetahui jelasnya apa yang terjadi.“Selamat pagi Pak? Maaf Bapak cari saya?” tanyaku pada mereka.“Pagi. Maaf apakah Bapak yang bernama David?”“Benar ini saya. Kalau boleh tahu ada apa ya? Kenapa banyak polisi ada di sini.” tanyaku meminta penjelasan.“Kalau begitu, mohon ikut kami ke kantor karena Kami mendapat laporan bahwa Pak David diduga menjadi pelaku pelecehan seksual.” Sontak aku kaget dengan pernyataan yang tak pernah kulakukan itu.“Tunggu Oak.. siapa yang melapor dan siapa yang saya lecehkan? Sumpah. Demi Tuhan saya tidak pernah melakukan perbuatan itu.”“Soal itu mari kita selesaikan di kantor saja. Pelapor menyebutkan bahwa wanita yang menjadi korban kini telah hamil dan itu karena ulah bapak.” Aku semakin shock. Tidak terima dengan pernyataan itu. Aku memberontak dan melawan polisi-polisi itu deng
Read more
Bab 90
Aku tak tahu sekuat apa kekuatan dan pengaruh ayahnya Shopia. Sampai aku heran dan berpikir apakah aku mencintai orang yang salah? Dan sehebat apakah kekuatannya sampai begitu mudah mengancam orang yang menjadi lawannya?“Anda perlu apa? Dan apa yang Anda inginkan dariku.”“Baik, intinya situasi yang Anda saat ini hadapi sangat terdesak. Dan rasanya akan sulit untuk melakukan pembelaan dan bebas.”“Jadi intinya apa? Tidak usah bertele-tele.” Tegasku.“Intinya ayah Shopia menawarkan untuk kasus ini pada dua hal. Mau disudahi atau diteruskan. Jika diteruskan maka lakukan apapun untuk membebesakan diri tapi itu sangat berat dan sulit. Dan jika ingin disudahi maka itu mudah saja. Anda harus menandatangani kesepakatan.”“Kesepakatan?”“Iya. Kesepakatan atas beberapa hal yang harus Anda patuhi dan tidak boleh Anda langgar.”“Katakan saja cepat.”&ldqu
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status