Semua Bab Reborn : Billionaire's Pet: Bab 11 - Bab 20
63 Bab
10. Our Dinner
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 10Our DinnerShashi menikmati teh dan dimsum yang tersaji di sembari mendengarkan Nenek Gu bercerita tentang kehidupannya. Kepahitan hidup tepatnya. Dimulai perceraian dengan suaminya, kemudian merawat putra semata wayangnya dan harus kembali menerima kenyataan pahit karena menantunya meninggal saat melahirkan Kai kemudian merawatnya sendiri karena ayah Wen Kai menikah lagi.Kemudian Nenek Gu juga menceritakan masa kecil Wen Kai dan setiap kali Nenek Gu menceritakan kenakalan Wen Kai, Shashi dapat menangkap kasih sayang yang sangat besar di mata Nenek Gu. Wen Kai sungguh beruntung karena dibesarkan oleh wanita yang penuh kasih sayang dan tentunya hebat karena bukan hanya membesarkan Kai sendirian, Nenek Gu juga harus mencari nafkah dengan mengelola usaha keluarga yang sudah turun-temurun diwarisinya di tengah gempuran era pengobatan modern."Nah, kalian lanjutkan obrolan kalian," ucap Nenek Gu dan wanita itu mengambil tasnya yang diletakkan di k
Baca selengkapnya
11.1. My Pet
Chapter 11My PetYenny berdiri di depan cermin mengamati gaun tanpa lengan berwarna merah muda pudar dengan model plisket pada bagian roknya yang mencapai atas mata kaki dipadukan dengan sandal senada. Ia memutar bahunya ke kanan dan ke kiri untuk memastikan segala sesuatu yang melekat di tubuhnya sesuai dengan yang diinginkan."Ma, bagaimana penampilanku?" tanyanya kepada Nyonya Bao untuk ke sekian kalinya. Nyonya Bao melirik tumpukan gaun yang telah dicoba oleh Yenny dan sedang dibereskan oleh pelayan kemudian mendekati Yenny dan berdiri di belakang putri angkatnya. Wanita itu tersenyum dan matanya menatap pantulan bayangan Yenny di cermin. "Berapa kali harus kukatakan pada putriku ini? Kau selalu cocok mengenakan apa pun di tubuhmu." "Aku tidak yakin jika Tian menyukai penampilanku." Yenny mendengus pelan. "Dia... tidak pernah memujiku," ucapnya dengan lirih. Nyonya Bao menyentuh pundak Yenny dengan lembut. "Terkadang laki-laki memilih menyimpan kekaguman mereka di dalam hatin
Baca selengkapnya
11.2. Evil Prince
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 11.2Evil PrinceBao Xia Lin berdiri untuk menyambut pangeran dari Dongli yang datang untuk menemui kakaknya, ia tersenyum dan memberikan hormat. "Salam untuk Pangeran Li BoYan, terima kasih telah sudi mengunjungi saya," kata Bao Xia Lin.Pria tampan itu tidak membalas senyum Bao Xia Lin, hanya sudut bibirnya yang berkedut. Seolah seluruh rumor yang beredar benar adanya, Xia Lin menelan ludah karena pilihan kakaknya untuk menyelidiki kakaknya sepertinya langkah yang tepat."Salam untuk Tuan Putri, Bao Xia Yan," ucap Li BoYan dengan nada datar. Keduanya kemudian duduk di kursi dan Bao Xia Lin menuangkan teh untuk Sang Pangeran seraya matanya diam-diam melirik pangeran yang dirumorkan memiliki perangai dingin. Memang pangeran memiliki paras yang rupawan, gadis mana yang tidak terpikat dengan ketampanannya? Tetapi, kalau perangainya tidak sebaik rupanya yang menawan, bagi Xia Lin ketampanan Li BoYan menjadi tidak menarik lagi. "Pangeran, silakan
Baca selengkapnya
12. Blaming Himself
Chapter 12Blaming HimselfShashi mencoba meraba-raba nakas di samping tempat tidur untuk mencari keberadaan ponsel yang berdering dan sangat mengganggunya. Meskipun Tian telah memperingatkan untuk tidak tidur larut malam, Shashi tetap menjalani kebiasaannya seperti saat berada di Milan. Susah payah Shashi membuka sebelah matanya dan mengambil ponselnya. Dengan malas ia menggeser layar untuk menjawab panggilan telepon dari orang yang kurang ajar meneleponnya pagi-pagi sekali. "An, demi Tuhan. Ini masih jam tujuh," erangnya. Tanpa menunggu An berbicara, Shashi memutuskan panggilan teleponnya dan menekan tombol kecil di samping kiri atas ponsel lalu melemparkan ponsel yang telah dalam mode senyap ke sembarang. Ia masih memerlukan tidur satu atau dua jam lagi, bahkan jika perlu tiga jam. Selama berkarir di Milan belum pernah ada klien yang datang pagi-pagi sekali ke studionya dan Shashi bersyukur karenanya. Ia bisa datang ke studio pukul sepuluh sehingga ia memiliki waktu yang cukup
Baca selengkapnya
13. My Pawn
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 13My Pawn"Nona Bao," sapa An seraya membantu Shashi keluar dari mobil yang dikemudikan Tian.Shashi sedikit membungkuk untuk berterima kasih kepada Tian kemudian ketika mobil bergerak perlahan menjauh, ia mendengus dengan kasar dan melangkah memasuki mall."Aku sangat lelah," ucapnya dengan nada jengkel.Kejengkelannya bertambah karena calon kliennya meminta bertemu di restoran terletak di sebuah mall, padahal menurut Shashi lebih praktis mereka bertemu di studio karena jika calon kliennya itu cocok dengan desain dan harga yang ditawarkan, ia bisa langsung mengukur tubuh calon pengantin.An mengerutkan keningnya. "Apa Anda baik-baik saja?" "Tidak. Aku hampir tidak sanggup berdiri dan aku sangat mengantuk," sahut Shashi dengan bersungut-sungut. "Apa Tuan Li memarahimu tadi?" Bukan dimarahi, tetapi disiksa lebih tepatnya. Tian menyuruhnya berlari keliling lapangan basket sebanyak lima kali dan Tian tidak berbelas kasih meskipun napas Shashi su
Baca selengkapnya
14. Maybe Match?
Chapter 14Maybe Match?"An, aku sangat lapar," desah Shashi saat mereka keluar dari restoran seraya menekan tengkuknya yang terasa pegal. Untungnya setelah hampir dua jam terpaku di kursi restoran untuk membuat desain yang diinginkan putri angkat ayahnya yang manja itu, akhirnya Shashi dapat meyakinkan Su Yenny untuk membuatkannya gaun. "Di lantai lima ada banyak pilihan makanan, apa Anda ingin ke sana?" tanya An. Kecenderungannya aneh memang, mereka baru saja keluar dari restoran tetapi Shashi malah kelaparan. Hal itu dikarenakan ia tidak berselera dengan menu yang ditawarkan restoran yang baru saja mereka tinggalkan atau mungkin juga karena Su Yenny. Ia merindukan Bao Xia Yan, tetapi juga entah kenapa hatinya terasa sakit berhadapan langsung dengan Su Yenny. Mungkin karena dirinya merasakan iri terhadap kemujuran Su Yenny yang dibesarkan di tengah-tengah keluarga Bao. Menurut informasi yang Shashi dapatkan, Su Yenny sangat dimanjakan oleh keluarga Bao.Su Yenny mendirikan bisni
Baca selengkapnya
15. Mysterious Text
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 15Mysterious TextDari jauh, Tian menyaksikan Shashi duduk di sebelah Kai dengan posisi mereka sedikit miring. Mereka sepertinya sedang terlibat pembicaraan yang sangat menyenangkan. Dari tempatnya berada Tian dapat menyaksikan Shashi tertawa, gerakan tubuhnya juga terlihat sangat santai tidak ada kecanggungan sama sekali. Sangat berbeda dengan sikap Shashi setiap berada di depannya hingga tanpa terasa rahangnya mengeras dan ingin meraih kerah pakaian Kai kemudian melemparkan Kai sejauh mungkin dari Shashi hingga membuat Kai tidak bisa bertemu Shashi lagi jika perlu.Tian bergegas mendekati meja dan berdehem pelan. "Sepertinya aku terlalu lama membuat kalian menunggu," ucapnya seraya menarik kursi di sebelah An. "Selamat siang, Tuan Li," sapa Shashi bersamaan dengan An kemudian Shashi segera membetulkan posisi duduknya.Seperti yang Tian prediksi dan Tian membencinya, tawa ceria di wajah Shashi seketika lenyap dan berganti dengan ekspresi kaku
Baca selengkapnya
16. Younger Sister
Chapter 16Younger SisterDi lobi hotel Tian menjabat tangan pria tinggi besar berkulit hitam yang mungkin usianya telah memasuki kepala lima."Selamat malam, Mr. Rhoades." "Mr. Miguel sudah menunggu Anda," ucap Mr. Rhoades."Perkenalkan ini penerjemah bahasa saya," kata Tian dalam bahasa Inggris memperkenalkan Shashi yang datang bersamanya.Tian pasti sudah gila. Shashi ingin sekali mengumpat karena ternyata dirinya diajak ke sebuah tempat untuk dijadikan penerjemah bahasa.Pria yang dipanggil Mr. Rhoades tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada Shashi. "Senang bertemu dengan Anda, Nona...." "Bao Shashi," sahut Shashi. "Baiklah, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik malam ini," ucap Mr. Rhoades kemudian mengangguk-angguk pelan dan tersenyum ramah.Shashi tersenyum ramah dan menarik tangannya yang digenggam Mr. Rhoades. "Senang sekali bisa bekerja sama dengan Anda." "Mari saya ajak Anda bertemu Mr. Miguel. Dia pasti senang sekali bertemu orang yang bisa berbahasa Perancis di
Baca selengkapnya
17. Tian's Trap
Hola, happy reading and enjoy!Jangan lupa follow akun author!Chapter 17Tian's TrapSepuluh menit kemudian Tian menghampiri Shashi yang duduk di sofa lobi hotel dan mengajaknya menuju lift yang membawa mereka ke lantai empat puluh. Tiba di kamar, Tian langsung menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur kemudian memejamkan matanya, sedangkan Shashi hanya berdiri mematung. Tian membuka sebelah matanya. "Kemarilah," panggilnya kepada Shashi. Shashi menggigit bibirnya dan mendekati tempat tidur. "T-tuan, apa Anda yakin kita menginap di sini?" Tidak mungkin, 'kan menginap dalam satu kamar?Tian membuka kedua matanya. "Setelah sakit kepalaku reda, kita segera pulang." Shashi mengangguk kemudian berniat menjauhi tempat tidur, tetapi sikunya diraih oleh Tian. "Mau ke mana?" tanya Tian. "Saya mau istirahat di sofa." "Apa kau bisa memijat?" Tian menatap Shahsi lekat-lekat dan menyeringai licik di dalam benaknya. "Kepalaku sakit sekali, aku perlu pijatan agar sakitnya segera reda."Shash
Baca selengkapnya
18. Taboo
Hola....Happy reading and enjoy!Chapter 18Taboo"Dasar, anak perempuan jalang!" teriak ratu di depan pintu paviliun putri Xia Lin. Xia Lin mendengar itu dan dia keluar dari paviliunnya. "Salam untuk Ratu," ucapnya kepada Ratu. "Kau pikir kau siapa? Berani-beraninya kau menyamar menjadi putriku dan menemui calon menantuku!" hardik Ratu seraya mengangkat dagunya tinggi-tinggi di depan Bao Xia Lin.Xia Lin mengernyit. "Jadi, Yang Mulia Ratu sudah tahu?" "Kau pikir anak kemarin sore sepertimu bisa bertahan lama bermain trik di belakangku? Jangan harap kau bisa menikahi Pangeran Dongli!" Ratu tersenyum mengejek dan tatapannya mengancam Xia Lin. "Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku, jika Xia Yan tidak menikah dengan Pangeran Li BoYan, maka jangan harap kau juga bisa."Xia Lin menelan ludah, ciut dengan ancaman Ratu. Bukan tentang dirinya, tetapi tentang keselamatan ibu dan adiknya yang berada di ujung tanduk. Di dalam istana bukan berarti aman karena Ratu memiliki segudang tr
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status