All Chapters of Takdir Cinta Humairah: Chapter 21 - Chapter 30
363 Chapters
Bab 21
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah aku selalu teringat dengan wanita yang bersama dengan mamanya Mas Brian tadi, siapa ya wanita itu apa jangan-jangan dia itu anaknya Pa Darsono yang mau di jodohkan dengan Mas Brian, kenapa kok hatiku mendadak gelisah begini ada apa ini.Aku sampai di rumah sepintas kulirik jam yang melingkar di tanganku, sudah jam 2 siang rumah kok sepi sekali, mungkin anak anak ku pada istirahat di kamar mereka, lagian ini juga waktunya tidur siang,aku langsung ke kamar saja mau shalat zhuhur sekalian mau istirahat.Di tempat seberang sana mamanya Mas Brian lagi gelisah sekali karena penasaran dengan apa yang di lihat hari ini"Assalamualaikum... Brian.""Waallaikum salam... Ma ada apa menelpon Brian apa ada sesuatu yang penting."Brian bingung kenapa mama tiba tiba telepon tidak seperti biasanya."Brian... Selama ini istrimu itu kamu kasi kartu kredit yang warna apa, karena tadi waktu mama belanja mall yang menjual aksesoris untuk wanita,mama lihat seorang wanita
Read more
Bab 22
Mas Brian langsung aku antara ke kamar karena di mau membersihkan diri dulu. "Bunda...mas mau mandi dulu ya nanti setelah itu kita ngobrol ada yang Mas akan bicarakan dengan Bunda." "Iya Mas... nanti aku tunggu di ruang keluarga."Mas Brian langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah menyiapkan baju ganti untuk Mas Brian aku langsung ke dapur untuk menyiapkan minuman dan makanan ringan untuk kami berdua,aku lihat Mas Brian sudah ada di ruang keluarga,aku segera samperin Mas Brian di sana dan mengobrol bersama. "Bunda...tadi keluar ke mana saja, soalnya mama tadi hubungi saya katanya,tadi siang ada orang belanja bayarnya pakai kartu kredit berwarna platinum dan di kartu kredit itu ada namanya,mama bilang nama sama persis dengan namanya Bunda."Oo.. jadi ini toh yang mau di omongin Mas Brian. "Iya Mas ...tadi Bunda memang keluar jalan sama teman lama teman kuliahku dulu, Winda Septiani Mas kenal kan orangnya dulu waktu kita menikah dia,juga hadir.Aku sama
Read more
Bab 23
Jam 7 pagi aku lihat Mas Brian dan kedua buah hatiku sudah pada rapi semua tinggal aku yang belum siap siap ."Bunda... Ayo cepat ini Ayah,Kakak sama Adik sudah rapi dan siap jalan."Kedua buah hatiku itu menceramahiku.Mas Brian senyum senyum saja melihat tingkah kedua buah hati kami itu."Iya... Kakak sama Adik tunggu sebentar ya Bunda mau siap siap dulu." Aku langsung ke kamar untuk siap, kebetulan hari ini itu mau jalan jalan ke taman bermain jadi aku pakai celana jeans sama blazer dilapisi kardigan untuk pasminanya aku pilih warna yang senada dengan blazer yang aku.Walaupun aku berhijab tapi selalu memperhatikan penampilan dan fashion yang aku pakai."Ayo... kita jalan sekarang, Bunda sudah siap ini." Aku langsung menggandeng tangan kedua buah hatiku untuk masuk ke dalam mobil,Mas Brian sudah menunggu kami di dalam mobil."Bunda... hari ini cantik sekali,nanti kakak kalau besar nanti mau seperti Bunda selalu tampil cantik dan penuh kasih sayang." Aku lihat Mas Brian sepintas menat
Read more
Bab 24
"Hai juga Alma.. bagaimana kabarnya Om Darsono dan Tante Vera"sapa Mas Brian kepada Alma. "Alhamdulillah baik semua.. gimana juga kabar Om Airlangga dan Tante Rima."Alma menanyakan kabar kedua orang tuanya Mas Brian. "Alhamdulillah Mama sama Papa juga baik." Di saat kami sedang bercerita tiba-tiba ke dua buah hatiku datang menghampiri kami.Tapi mereka datang bukan hanya berdua,ada anak laki laki di sampingnya mereka bergandengan tangan. "Ayah... Bunda... Kami sudah selesai bermainnya,oh ya Ayah... Bunda kenalin ini teman saya namanya Aldrick kami satu kelas, Aldrick... kenalin ini Ayah sama Bundaku."Al Jazair memperkenalkan temannya kepadaku dan Mas Brian, Aldrick langsung menyalami tangan kami berdua, selesai menyalami aku dan Mas Brian, Aldrick langsung berlalu memeluk Alma dan tersenyum kepadanya. "Tante... Kenalin ini temannya Aldrick, namanya Al Jazair kami satu kelas,Al Jazair kenalin ini tanteku namanya Tante Alma."Al Jazair menyalami tangannya Alma. "Aldrick... Kalian sud
Read more
Bab 25
Hufff..aku buang napas sambil menggeleng kepala beberapa kali hanya untuk menyingkirkan berbagai macam pikiran buruk yang saat ini sedang bergelayut di atas kepalaku.Aku tidak bisa membayangkan kalau suatu saat Mas Brian meninggalkan kami, terutama hati dan perasaan kedua buah hatiku, betapa hancurnya mereka.Mas Brian menggenggam tanganku, seolah olah dia bisa membaca semua isi hati dan pikiran ku saat ini."Bunda... apapun yang terjadi di kemudian hari nanti, jangan tinggalkan saya..ya.Saya tau Bunda adalah wanita yang hebat dan kuat, kita akan hadapi bersama,semua masalah yang datang akan menghancurkan bahtera rumah tangga kita."Aku balas genggaman tangan Mas Brian bahkan lebih erat lagi."Iya Mas.... Trimakasih kasih sudah kasih semangat dan support sama Bunda, insya Allah kita akan hadapi bersama semua masalah yang datang menghampiri rumah tangga kita."Aku berusaha untuk tetap tersenyum, walaupun aku tidak tau apakah itu sebuah senyuman atau hanya sebuah lengkungan patah dari ked
Read more
Bab 26
"Mas... Kakak.. Adik... Ayo kita makan, Bunda sudah siapkan semua di meja makan, buruan selagi masih hangat, kalau sudah dingin sudah tidak enak di makan, Bi Jumi...ayo gabung dengan kami." Aku langsung menggandeng tangan kedua buah hatiku menuju meja makan, sekalian aku minta Bi Jumi untukmu makan bersama kami, walaupun Bi Jumi selalu menolak alasannya tidak pantas untuk makan bersama dengan kami tapi selalu memaksakan,bagiku Bi Jumi bukan hanya sebagai asisten rumah tangga tetapi aku sudah menganggapnya sebagai keluargaku. Bi Jumi adalah orang yang sudah bersamaku sejak aku dan Mas Brian menikah, waktu aku habis melahirkan Almeera Bi Jumi selalu siap siaga membantuku mengurus Almeera dan juga waktu Aku habis melahirkan Al Jazair Bi Jumi juga selalu membantuku. "Kakak... Adik... Nanti kalau sudah selesai makan istirahat dulu sebentar,nanti selesai shalat ashar kita latihan olahraga beladiri karate ya, karena itu penting untuk menjaga keselamatan diri sendiri pada saat kita dalam k
Read more
Bab 27
"Almeera... Al Jazair... Ayo ganti pakaiannya sebentar lagi kita latihan, sebelum kita memasuki latihan inti ada baiknya kita pemanasan dulu."aku menyuruh kedua buah hatiku untuk segera mengganti baju dengan menggunakan baju olahraga yang biasa mereka pakai pada saat latihan beladiri."Iya bunda... Ayah juga ikut bergabung latihan dengan kami ya,biar tambah seru latihannya."mereka berdua juga mengajak Mas Brian untuk bergabung dengan kami,aku sih tidak yakin apa Mas Brian mau ikut karena sudah beberapa kali anak anak mengajaknya ikut bergabung latihan, Mas Brian tidak pernah mau ikut ada saja alasannya, sejak saat itulah aku tidak pernah mau mengajak Mas Brian ikut bergabung latihan dengan kami."Ayo.. Ayah ikut juga deh latihannya, Ayah juga mau melihat bagaimana perkembangan kalian berdua selama latihan dengan Bunda."Mas Brian langsung ke kamar untuk ganti pakaiannya dengan pakaian olahraga, tumben Mas Brian mau bergabung,tapi bagus lah sebentar pasti seru latihannya.Kami semua sud
Read more
Bab 28
Bukh. Bukh. Bukh. Aku menyerang Mas Brian dengan secepat kilat tanpa memberikan kesempatan untuk menangkis dan memblokir semua serangan yang aku lancarkan. Akhirnya Mas Brian jatuh dan menyatakan kalah.Aku melihat sekujur tubuh Mas Brian penuh dengan keringat sampai bercucuran di mana mana.Aku mengulurkan tangan kepada Mas Brian untuk membantunya bangun duduk. "Mas... maaf,tadi aku pukul sangat keras ya,coba aku lihat dada dan perut nya, jangan sampai ada yang memar.Kalau masih sakit biar di kompres dengan air hangat nanti aku minta Bi Jumi antarkan ke sini."aku langsung membantu Mas Brian untuk membuka bajunya. "Tidak apa apa Bunda...karena di dunia olahraga beladiri karateka pukulan seperti yang tadi Bunda lakukan itu hal yang wajar dan lumrah.Iya ini masih sakit tapi tidak sampai memar,ini tidak apa apa kok.Bunda...sengaja ya suruh mas buka baju,ingin lihat dan pegang pegang dada dan perut mas ya."Mas Brian sambil mengerlingkan sebelah matanya dan berbisik."Bunda... sudah ngg
Read more
Bab 29
Rasanya badanku sakit semua mungkin efek dari latihan olahraga beladiri karateka tadi sore ya, habis makan malam aku segera melaksanakan shalat isya tanpa menunggu Mas Brian dulu, sengaja aku tiduran di atas sofa yang ada di kamar sambil menunggu Mas Brian yang lagi melihat laporan perusahaan di ruang kerjanya. Karena terlalu lama menunggu, Mas Brian belum datang juga akhirnya aku pindah ke atas tempat tidur, Aku sudah mengantuk sekali sampai sampai mata ini sudah untuk di buka. Tiba-tiba aku merasakan susah sekali untuk bergerak, ternyata Mas Brian lagi memelukku.Aku hanya menggeliatkan tubuh sejenak,lalu tidur kembali dengan kami saling berpelukan sampai menjelang subuh. "Bunda... bangun ayo shalat subuh dulu sudah bunyi adzan di masjid."Mas Brian membangunkan dan menggoyang goyangkan tubuhku. "Iya Mas.... trimakasih ya sudah membangunkan Bunda."aku langsung ambil air wudhu lalu siap siap shalat karena Mas Brian sudah menungguku untuk melaksanakan shalat berjamaah.Setelah melaks
Read more
Bab 30
Mas Brian dan kedua buah hatiku sudah berangkat semua, hari ini aku rencananya mau restoran untuk memeriksa laporan keuangan sekaligus aku mengadakan rapat dengan orang kepercayaan Abah yang mengurus restoran yang ada di sini dan di Bandung, yang di Malang Abah langsung yang tangani. Untuk mengurus semua usaha yang Abah amanah kan kepadaku apalagi melakukan tatap muka langsung dengan orang kepercayaan Abah, tentunya aku harus memperhatikan penampilanku,aku harus tampil maksimal walaupun aku berhijab tapi harus tetap modis dan elegan seperti menampilkan busana yang ku pakai kali ini. Pak Arya sudah menungguku,kami langsung ke ruangan ku untuk memeriksa laporan keuangan restoran sekalian aku hubungi orang yang mengurus restoran di Bandung. "Assalamualaikum Pak Radit.." "Waallaikum salam Bu..."aku langsung menanyakan perkembangan restoran yang ada di sana. "Pak... gimana perkembangan restoran,apa ada kendala atau keluhan dari para pelanggan." "Alhamdulillah..baik Bu untuk sekarang
Read more
PREV
123456
...
37
DMCA.com Protection Status