Semua Bab Dinikahi Ustadz Tampan : Bab 171 - Bab 180
280 Bab
Masalah Antara Dua Santriwati
Aku segera berjalan ke arah perkelahian dua perempuan itu dan mengambil posisi untuk melerai keduanya, soalnya gak pantas aja di depan umum begitu mereka saling berteriak dan jadi pusat perhatian banyak orang."Ada apa ini? Kalau ada masalah jangan diumbar di depan orang-orang dong. Kalau merasa gak bisa diselesaikan berdua, bisa minta tolong ustadz atau ustadzah nya," kataku setengah emosi. Salah satu dari santriwati itu masih menunjukkan wajahnya yang penuh amarah, menatap tajam temannya yang menunduk ketakutan."Ayok kita ke ruangan ustadz Husein, saya akan mendengarkan masalah kalian dan mencari jalan keluarnya.""Dia menipu saya, uang saya dicuri Bu," ucap perempuan yang sedang diselimuti amarah itu. Namun dari yang aku perhatikan, lawannya itu tidak menunjukkan seperti orang yang sudah mencuri uang. Dia justru menunduk ketakutan, dan hanya terdiam seribu bahasa.Daripada orang-orang semakin berpikir yang macam-macam, lebih baik aku segera membawa mereka pergi. "Bantu gue Ra, N
Baca selengkapnya
Tugas Penanggungjawab
Aku gak pandai menyelesaikan masalah orang, karena aku sendiri pembuat masalah. Aku juga tidak berhak mencampuri urusan santri dan santriwati di sini karena aku bukan pengurus sah. Tapi karena kebetulan mereka bertengkar tepat di depan mataku, apa boleh buat? Aku harus mencoba cari jalan tengah buat mereka.Dari cerita Rani tadi, dia bilang uangnya untuk bayar SPP dipinjam sama Novi dan akan dikembalikan dalam waktu satu minggu, tapi nyatanya uang itu belum kembali. Si Rani marah, dan menggertak Novi di depan umum yang akhirnya kita semua jadi tahu problem salah satu anak didik Al-Aqso.Berarti ini bukan perkara simpel, ada yang harus dipecahkan sama-sama oleh pihak pondok."Uang itu diambil Om saya," ucap Novi memandangku penuh ketakutan. Air matanya menggenang sampai tak sanggup menetes, hanya membasahi mata dan memerah di sana."Kok bisa sampai diambil Om kamu, awalnya bagaimana?"Dia terdiam dan hanya menunduk untuk beberapa saat, aku masih sabar menunggu dia menjelaskan keadaann
Baca selengkapnya
Tidak Boleh Dzolim
Harusnya kalau sudah dikasih mandat or kepercayaan buat menjadi penanggungjawab terhadap sesuatu, artinya dia mampu mengurusnya sampai akhir.Penanggungjawab gak cuma titel, dia juga harus mampu mengetahui kondisi bawahannya atau anak didiknya satu persatu, apakah dia baik-baik saja atau tidak. Seperti Akang yang sudah ijab qobul dengan Ayah, artinya dia lah menjadi penanggungjawab aku sampai ajalku tiba. Akang harus bisa selalu memastikan bahwa aku dalam keadaan baik, dan bebas dari masalah. Akang harus memastikan sandang, pangan, dan papanku terpenuhi itulah tugas seorang penanggungjawab. Kalau gak mampu melakukan itu semua, ya lebih baik mundur. Lalai dari sebuah tanggung jawab itu dosa besar loh jadinya."Dengar ya ibu Reynata, jangan sembarangan ngomong loh. Anda tidak tahu apa saja tugas saya selama ini.""Ya karena saya tidak tahu makanya saya ngomel. Kalau saya tahu, saya bakal ngomong dong ke Novi untuk memaklumi anda sebagai penanggungjawabnya meskipun lalai, iya kan? Gima
Baca selengkapnya
Alarm Dalam Ponselnya
"Ini diminum dulu, pasti haus banget kan habis teriak-teriak!" Daripada aku semakin meledak-ledak di depan semua orang, lebih baik Akang membawa aku pulang dan akhirnya kita bisa diskusi berdua dengan lebih tenang.Tapi tetap aja sekeras apapun aku mencoba, amarah itu masih aja numpuk di hati.Aku seperti dikasih kesempatan untuk melawan Asiyah yang selama ini memiliki image baik, tapi nyatanya lalau mengurus anak-anak didiknya seperti itu."Aku kesel Akang, aku gak habis pikir kenapa sih dia sampai melupakan satu anak itu? Bagaimana kalau si Novi frustasi, terus bunuh diri atau dia beneran dijual sama Om nya, dan pondok gak tau hal itu sama sekali? Kalian itu mengurus ratusan santri, gak boleh lalai!" Perdebatan ini masih berlanjut gaes, aku tetap aja gak terima dengan membayangkan hal aneh-aneh yang belum tentu kejadian.Dengan lembut, Akang memeluk tubuhku dan membelai rambutku lalu menjelaskan semuanya secara pelan-pelan."Ay, saya suka dengan sikap kritis kamu, artinya kamu san
Baca selengkapnya
Undangan Dari Dokter Syakira
Mungkin ya sudah lah ya, apa salahnya nurut dulu sama suami dan ikuti apa katanya, selama itu memang yang terbaik bagiku.Menjaga tubuhku supaya tidak terlalu buru-buru hamil lagi, adalah bentuk kasih sayang Akang, aku gak boleh membantahnya.Jadi, setelah Dzuhur, aku diantar Akang ke klinik tempat di mana rekannya bekerja, istri dari teman komunitas mobil sport nya Akang, namanya dokter Hilda.Kami daftar, dan dapat nomor urut lima setelah dua pasien lagi yang masih mengantri di luar ruangan praktek."Saya angkat telepon dari ustadz Helmi dulu ya, saya mau nanya kabar tentang Novi bagaimana."Setelah itu, Akang memang terlihat bercakap-cakap dengan seseorang dalam sambungan telepon itu.Aku memperhatikan semua tulisan di dinding yang dominan tentang perkembangan janin, hingga kesehatan ibu dengan program KB. Nyatanya manfaatnya juga untuk memenuhi kasih sayang anak di masa golden age nya. Kan kasian, masih harus dapat dekapan ibunya, eh ternyata sudah punya adik lagi, maka dengan KB
Baca selengkapnya
MasyaAllah, Cantiknya Dirimu
Sejak tadi, aku menutupi wajahku dengan selembar undangan dari dokter Syakira karena malu banget, dicengin terus sama Akang.Walaupun Akang gak ngomong sesuatu, tapi melihat wajah dia yang senyum-senyum terus, aku malu banget. Udah aku larang buat gak senyum, tetap aja dilakuin. Katanya senyum sebagian dari ibadah, gak boleh dilarang."Jangan ditutupi dong wajahnya Ay, saya kan mau lihat kamu. Kenapa musti malu sih?" Ya jelas malu lah, orang kenapa juga aku musti cerita sama Akang disuntik di bagian pantat, jadinya malu sendiri kan?"Ya kamu lakukan itu diganjar pahala berkali-kali lipat loh sayang, kamu hebat.""Tapi tetap aja malu, ini undangan ulang tahun anaknya tapi yang diundang teman bapaknya, gimana sih?""Tanggal berapa itu undangannya?"Aku memeriksa dalam undangan tersebut dan tanggal terselenggaranya acara yaitu 13 Februari 2019."Oh, itu sekaligus ulang tahun komunitas itu Ay, memang kita semua pasti diundang, nanti kita datang ya."Dalam hatiku berpikir, ulang tahun ko
Baca selengkapnya
Acara Ulang Tahun Komunitas
Sesudah izin sama ibu, kita langsung berangkat ke tempat tujuan dan sekalian cari oleh-oleh untuk dibawa ibu dan ayah kembali ke Batam. Ingsyallah jika gak ada halangan, besok mereka akan pulang lagi.Tidak apa-apa kalau ibu dan ayah mau pulang, biarkan mereka berbagi perasaan berdua dan memulai hidup yang baru. Ayah sudah kerja menjadi pegawai di salah satu kantor di Batam, milik kerabat jauh kita yang alhamdulilah masih menerima kami dengan baik.Saat ini tak perlu banyak yang khawatir karena mental aku juga sudah pulih, aku sudah gak banyak galau dan sedih setiap memikirkan apakah aku akan memiliki anak lagi atau tidak, toh setiap hari ada Nadine sama Clara yang selalu menemani aku saat mereka belajar di pondok, jadi meski ayah dan ibu mau kembali, its oke wae!"Kang, ini yakin dandanan aku udah bagus? Menor gak?" tanyaku sekali lagi buat meyakinkan Akang. Tapi entar sepuluh menit kemudian pasti nanya lagi."Ay, kamu itu cantik sudah. Jangan khawatir, tidak akan ada yang mengejek k
Baca selengkapnya
Harus Izin Pada Suami
Aku digiring untuk lebih mendekat sama kumpulan istri-istri anggota komunitas Akang ini, dan di sana aku bertemu dengan macam-macam jenis ibu-ibu yang ada di muka bumi.Ada yang pakaiannya ribet, ada yang jilbabnya diliit-lilit, ada yang pakai gamis lebar selebar harapan orang tua, ada juga yang dandanannya ala ibu pejabat dengan lipstik merah merona, pokoknya aneh-aneh deh. Aku bergidik melihat mereka."Jadi maksud saya ngajak kamu ke sini itu untuk membicarakan program kita, komunitas mobil sport yang dijalani suami-suami kita itu harus punya manfaatnya."Aku belum paham apa yang dimaksud dengan ucapan perempuan ini."Maksud ibu apa ya, saya kurang paham!" sahutku lagi.Ibu dengan riasan menor itu menyela ucapan ibu yang memakai gamis lebar di sampingku."Jadi begini loh, kita itu setiap bulan ada namanya sedekah suka-suka dan hasil kumpulan uang itu akan diberikan ya kepada fakir miskin, panti jompo, panti Asuhan, dan sebagainya."Oh mulia sekali ya ternyata! Jadi yang dimaksud man
Baca selengkapnya
Siapa Perempuan Itu?
"Siapa sih perempuan itu? Kecentilan banget, mudah-mudahan yang dia maksud bukan seperti yang aku maksud juga ya, amit-amit deh." batinku.Syukurlah Akang sangat mengerti ketidaknyamanan aku berada di sini, dia pun setuju untuk pulang lebih cepat.Setelah aku pamit ke dokter Syakira dan memberikan hadiah untuk anaknya, kita berdua memutuskan untuk pulang.Ishh! Mau dipendam dalam hati juga gak bisa, soalnya jadi pertanyaan besar di dalam otakku. Apa memang benar sedekah itu gak perlu izin dari suami, meskipun mau nominalnya besar atau kecil?Karena ahlinya sudah ada di sampingku sendiri, maka kalau gak mau tersesat, aku harus buru-buru tanya sama dia"Ada apa sih, kok dari tadi cemberut terus? Ada hal yang bikin kamu gak nyaman di pesta tadi?" tanya Akang yang sepertinya bisa membaca raut wajah aku yang lagi bete.Aku mendesah kuat, "Iya memang ada hal yang mengganggu aku sejak tadi, Boleh nggak aku langsung diskusi sama Akang?""Ya boleh dong, emangnya ada apa kok, saya jadi kepo ya?
Baca selengkapnya
Pengiriman Kue Misterius
Pas aku lagi nyapu rumah, santri yang biasa menjaga gerbang kelihatan buru-buru nyamperin aku sambil membawa kotak berwarna coklat. Aku pikir sepertinya itu kotak kue karena ada lambang buah cherry merah di sana."Assalamualaikum Bu, tadi ada kurir kue datang dan memberikan ini, katanya untuk Ustadz Husein."Aku reflek bengong sejenak mikirin siapa kiranya manusia iseng yang ngasih kue untuk Akang. Masa Ustadzah Aisyah?"Dari siapa katanya?" Aku mengambil kue itu dari tangannya."Tadi dia tidak memberitahukan pengirimnya Bu, hanya bilang ini untuk ustadz Husein dan katanya suruh dimakan sendiri."Ini baru pagi-pagi loh ,jangan bikin tenaga aku terkuras untuk mikirin siapa yang ngasih kue ini. Lagian apa katanya? Di makan sendiri?"Ya sudah kalau begitu, terima kasih ya saya bawa kuenya ke sini!""Sama-sama Bu, saya juga permisi." Anak itu meninggalkan aku dan tak terlihat lagi. "Siapa sih yang ngasih?" Aku mulai bertanya-tanya.Berhubung Akang masih ada di kamar mandi, jadi aku saja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
28
DMCA.com Protection Status