All Chapters of Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh: Chapter 51 - Chapter 60
113 Chapters
Izinkan Aku
Alea begitu picik, menjadikan ibadah sebagai alasan hanya demi bisa berdekatan dengan pria yang ia cintai.“Maaf aku tidak bisa.”“Kenapa?” Wajah Alea langsung memerah, tak menyangka jika usahanya kali ini gagal lagi.“Kamu mau menghadap Allah dengan pakaian seperti ini?” Alea langsung tersentak.‘Benar juga, sekarang bukannya mendapat perhatian darinya. Aku malah semakin terlihat bodoh,’ batin Alea.“Aku lupa.” Andi hanya diam, lalu kembali menyandarkan punggungnya ke dinding. Kali ini ia memejamkan matanya. Tubuhnya sudah lelah sekali. Ia sudah tak peduli jika Alea mungkin akan melakukan hal-hal konyol. Ia hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya sebentar saja.“Mas, kamu tidur? Mas Andi?” Alea masih saja mengajaknya bicara. Namun, saat Andi tak merespons apa pun. Ia menyadari kalau pria itu telah tertidur.‘Tidur pun dia masih saja terlihat begitu memesona,’ batin Alea. Ia mengambil ponselnya. Lalu, diam-diam mendekat pada pria itu dan mengambil fotonya. Pikirnya mungkin suatu hari in
Read more
Jangan Lari dari Tanggung Jawab!
“Enggak benar,” jawab Ayu.“Lalu bagaimana dengan anak-anak?”“Mungkin kita bisa kembali sewa asisten rumah tangga.”“Apa kamu enggak mau lagi mengurusku? Jika ada pelayan di rumah itu artinya akan ada wanita lain di rumah kita, kamu yakin enggak masalah dengan hal itu?”“Memangnya kenapa, bukankah tanpa asisten rumah tangga, jika seseorang memang punya keinginan untuk mendua. Di luar pun pasti akan dengan mudah melakukannya.”“Dek, kamu sedang menyindirku.” Ayu hanya menggeleng.“Semalam aku terkunci di gedung itu. Makanya aku tidak bisa pulang tepat waktu.”“Aku tahu,” ucap Ayu yang membuat Andi terheran. Ia tak pernah memberi tahu siapa pun.‘Jangan-jangan orang yang tadi merekamku, sudah menyebarkan beritanya,’ batin Andi.“Siapa yang memberi tahumu?”“Semua orang juga tahu.”
Read more
Kecantikan yang Tersembunyi
 Ayu segera membawa Rania dalam gendongan, tanpa ada keraguan sedikit pun wanita  itu membuka pintu mobil. Mengabaikan wartawan yang sudah mengerumuni kendaraan roda empat itu, tak ubahnya seperti semut yang mengerumuni gula. Melihat seseorang yang keluar dari sana. Orang-orang ramai, berbondong-bondong, mengangkat kamera dan menyodorkan microfon dan sejenis alat perekam lain ke hadapan Ayu. berbagai pertanyaan yang menohok mulia mereka lontarkan.“Bagaimana pendapat Ibu menanggapi isu perselingkuhan yang dilakukan suami Anda?” Salah seorang wartawan perempuan itu mengeraskan suaranya. Hanya agar pertanyaannya di dengar Ayu.“Apa kalian akan bercerai?”“Apa nantinya kalian akan melakukan poligami?”Ayu masih diam menatapi mereka yang terus saja bicara tanpa henti. Tangannya mengepal erat, seiring dengan Rania yang semakin menjerit histeris. Ia ingin melangkah maju, tetapi bebe
Read more
Wanita yang Tak Bermartabat
“Kamu bilang apa  tadi? Aku pantas mendapatkannya? Jangan sembarangan Ayu. Harusnya kamu berkaca. Kenapa suamimu berpaling darimu sampai dua kali.” Dari pada membalas kemarahannya Ayu justru tersenyum menanggapi patah demi patah kat yang terlontar dari bibir ranum Alea yang berhiaskan lipstick nude yang glossy. Dari luar terlihat cantik sekali, sayangnya berbanding terbalik dengan ucapannya yang begitu kasar dan setengah berteriak itu.“Memangnya menurutmu kenapa?” tanya Ayu.“Ya jelas karena kamu yang tidak bisa mengurusnya dengan baik. Lihatlah sebagai seorang istri kamu hanya pintar menghabiskan uang suami. Aku tahu kamu pasti menghabiskan banyak uang untuk perawatan wajahmu. Percuma saja jika kamu merawat wajah, tetapi pakaianmu tidak diperhatikan. Pada akhirnya suamimu tetap akan berpaling  dan meninggalkanmu lagi.”“Kalau dia memang ingin pergi, ya tinggal pergi. Sejak dulu saya tidak pe
Read more
Aku Lebih Unggul
“Alea sebaiknya kita pergi saja, untuk apa masih mengejarnya? Kamu tidak lihat, Andi sudah semarah itu?” Untuk sekian kali Rana mencoba mengingatkan Alea, akan tetapi wanita itu justru tetap kukuh pada pendiriannya. Ia masih saja membuntuti mobil Andi menuju rumah sakit. Ia bahkan sengaja duduk di bangku kemudi.“Aku ingin tahu, apakah dia masih bisa terus berakting pura-pura pingsan di depan dokter?” Alea masih saja mengira jika Ayu hanya pura-pura. Padahal Rana sendiri melihat bagaimana perubahan Ayu saat ia lama terdiam setelah didorong Alea, hingga punggungnya membentur pagar pembatas tangga. Andai saja posisi dia bukan manager. Rasanya ingin sekali menampar wajah Alea untuk membuatnya sadar jika yang dia lakukan salah.Tiba di rumah sakit. Nyatanya Alea hanya menyakiti dirinya sendiri. Pemandangan di depannya benar-benar cukup menjelaskan betapa berartinya wanita yang kini terbaring lemah di ranjang IGD bagi Andi. Lelaki itu selain tak berhenti mengecup punggung tangan istrinya.
Read more
Penampilan Baru
Pagi itu Rana terbangun oleh teriakan Alea yang menggema. Ini masih jam 4 subuh, tetapi wanita itu sudah sangat histeris, dengan mata yang masih enggan terbuka, Rana segera berlari, khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk.“Ada apa, kenapa teriak-teriak sepagi ini?”“Rana coba lihat, berapa like yang kudapat dari postinganku semalam? Sudah 1,3 juta like. Ini benar-benar gila, Rana.”“Oh, ya? Kau berteriak hanya karena itu?” Rana hanya bisa menggeleng sembari mengelus dadanya. Seharusnya ia tak perlu buru-buru hanya karena berita yang tak penting. Alea memang tak tidur sejak semalam, sibuk mengotak-atik layar ponselnya. Semalam suntuk ia terus saja memilah beberapa pakaian muslim dan juga kerudung. Ia benar-benar ingin mengubah penampilan atas nama cinta.“Mereka memujiku. Katanya, aku cantik dan anggun. Apakah aku terlihat lebih cantik dengan penutup kepala ini, Rana?”“Setiap wanita yang berhijab memang akan terlihat lebih cantik. Mereka seperti memancarkan aura tersendiri.” Alea la
Read more
Ide Gila
“Itu baru namanya temanku. Jangan takut istri, untuk apa tunduk sama satu perempuan.” Syahru yang melihat dari kejauhan hanya bisa meliriknya. Ia tahu keteguhan Andi pada pernikahannya sangat kuat. Tak mungkin ia setuju menghabiskan malam dengan wanita lain jika tak ada alasan yang sama kuatnya. Kebetulan saat itu Syahru habis dari toilet jadi, ia tak sengaja mendengar percakapan dua orang itu, yang berada di depan pintu keluar. Andi kembali masuk, kali ini ia diboyong ke lantai atas. Ada tempat karoke dan kamar-kamar yang biasa disewakan untuk praktik prostitusi. Jangan tertipu dengan wajah depannya yang berupa rumah makan jepang, karena saat malam hari tempat ini memiliki fasilitas lain, yang membuatnya tak pernah sepi pengunjung. Khususnya para pria hidung belang. Pakaian pelayan yang berjaga di depan, bahkan sangat jauh berbeda dengan pelayan yang mengantar makanan saat berada di dalam. Rok span panjang super ketat dengan sobekan sampai di atas lutut, menajadi pe
Read more
Tidak Ada yang Berhak
“Kamu gila, Alea. Cintamu membuatmu buta!” teriak Rana, yang diabaikan begitu saja oleh Alea. Wanita itu tetap meneruskan langkahnya kembali masuk ke dalam restorant. Dengan langkah lebar, dan wajahnya yang sudah bermandikan air mata ia terus menelusuri setiap ruang demi ruang. Mencari keberadaan wanita yang baru saja  keluar bersama Andi.Hingga sampailah mereka bertemu di jalan yang mengarah ke toilet. Anisa terkejut dengan kedatangan Alea yang seperti singa yang siap menerkam mangsanya.“Katakan, apa dia menyentuhmu?” tanya Alea.“Apa urusannya denganmu? Kami memang melakukannya,”  kata Anisa sambil tersenyum sinis.“Aku tidak percaya.”“Kupikir kamu istrinya, hahha ternyata sama-sama pengganggu suami lain. Enggak malu sama penampilanmu?”“Jangan mengomentari penampilanku, katakan saja berapa uang yang kamu butuhkan, agar kamu mau mengatakan apa yang terjadi seben
Read more
Sudah Tak Menginginkannya
“Aku enggak bisa terima ini?” tolak Ayu.“Kenapa? Apa Adek mulai berpikir untuk meninggalkan Abang?” Ayu segera mengembalikan berkas-berkas itu ke tangan suaminya.“Abang memberiku terlalu banyak, itu bukan hakku. Tidak perlu seperti ini. Aku enggak mau dikatai wanita serakah, hanya karena menerima semua ini,” ucap Ayu sembari memalingkan wajahnya.“Abang memang salah, karena pernah mengatakan sesuatu yang membuatmu tersinggung. Maka dari itu, terimalah semua ini, Dek. Abang ikhlas ngasih semuanya buat kamu. Abang sadar, kalau yang aku butuhkan di dunia ini, itu kamu. Kehidupan kita sudah membaik. Alhamdulillah kita juga sudah bisa buka 2 cabang lagi, tapi tetap saja rasanya beda. Setiap kali Abang ke rumah, kamu sudah enggak seperti dulu. Pleaise, terima ini.” Andi berpikir jika dengan memberi semuanya, akan membuat Ayu kembali seperti dulu.“Aku sudah tidak menginginkannya lagi.”
Read more
Terus Menghindar
“Surprise Mamah!” Teriakan Ilham terdengar dari arah belakang. Disusul Rania, yang juga mengikuti aksi kakak laki-lakinya memeluk kaki Ayu, satu di sebelah kiri dan kanan. Keributan itu nyatanya juga memancing Reno yang tinggal di kamar sebelah ikut berkumpul di ruangan itu. Sementara Andi yang masih berada di lantai bawah, buru-buru berlari, ia baru tersadar akan kejutan yang sudah ia siapkan sejak tadi pagi.“Sayang, selamat datang kembali,” kata Andi begitu sampai di kamarnya. Senyumnya semakin merekah seiring dengan Ayu yang kini menatapnya.“Mamah enggak senang, ya?” Ayu mendadak tersenyum, mungkin lebih tepatnya menggerakkan bibirnya, karena tak ada ketulusan yang terpancar dari matanya. Andi menyadari hal itu, begitu pun Reno yang memilih meninggalkan tempat itu. Ia hanya tak ingin merusak kebahagiaan adik-adiknya.“Aku tahu, kamu tidak senang ‘kan?” bisik Andi saat tengah memotong cake
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status