Semua Bab Jadi CEO Setelah Diceraikan: Bab 11 - Bab 20
119 Bab
Marni : Kau Laporkan aku, Aku Laporkan Balik
Bab 10Marni menyambut kedatangan mereka semua dirumahnya, dia sangat keheranan sekaligus marah kenapa Septi datang bersama rombongan.“Kenapa kamu membawa semua rombongan seperti ini? seperti tawuran saja, apa maumu, Septi!!”sentak Marni kepada SeptiSepti tidak menanggapi tapi para tetangganya yang menanggapi.“Itu karena ibu yang sudah mengambil barang yang bukan hak ibu.”“Ibu sudah mengambil hak orang lain, ibu mengambil barang milik Septi dan membuat suami septi selingkuh dengan anak ibu yang pelakor.”“Bahaya banget ya, disini banyak sekali pelakor. Awas hati-hati ibu-ibu, takut suami ibu direbut pelakor juga.”“Ibu tuh salahnya sudah mengambil hak orang. Kalau ibu gak mau dirumah ibu ramai orang, seharusnya ibu berpikir dulu sebelum mengambil, buk. Jangan hak orang ibu ambil.”“Tangannya sudah terbiasa maling, jadi susah deh.”Mereka mencecar Marni habis-habisan karena sikap wanita itu yang seenaknya. Memakai barang yang bukan punyanya, marni sungguh tidak tahu malu sudah meng
Baca selengkapnya
Ini Baru Awal, Mas!
“Saya bisa saja, nanti melaporkan tindak kejahatan ini kepada polisi mengatakan kalay ini semua adalah pencemaran nama baik.”cecar MarniKali ini Dina adik Jihan yang ambil suara dia menjelaskan kepada Pak RT perihal yang terjadi kepada keluargannya.“Septi dan Wisnu akan melakukan percaraian, jadi tidak masalah kalau barang-barangnya diambil, lagipula Septi bisa membelinya lagi.”cerca Dina membela kakaknya, Wisnu.“Satu hal lagi, Septi terlalu serakah dia tidak mau membagi harta gono-gini padahal yang kerja keras adalah Wisnu.”Jelas Dina kembali membela Wisnu dengan mati-matian.“Ya benar itu, Septi yang terlalu serakah dia ingin mengusai semua harta kekayaan tanpa peduli siapa yang membelinnya.”timpal MarniSepti pun dengan sangat sabar membalas cercaan marni dan Dina yang mencoba mendukung Wisnu, pria yang akan menjadi mantan suami dengan penuh sabar dan mencoba untuk tidak membalasnya dengan emosi.“Semua harta itu adalah atas hak atas milikku seratus persen, hasil aku bekerja dan
Baca selengkapnya
Rumah Baru
Septi pulang dengan suka cita, semua tetangga Septi pun ikut senang karena berhasil membantu Septi.“Septi selamat ya, karena kamu sudah berhasil membuktikan kepada mantan suamimu itu kalau kamu adalah istri yang kuat mampu melawannya.”“Septi, selamat ya. kamu berhasil mengalahkan suami bejat itu.”“Septi, aku sangat berharap kamu jangan lagi-lagi terpikir untuk kembali sama suamimu itu.”Septi hanya tertawa senang, dia tersenyum bahagia karena berhasil mengalahkan Wisnu, dia melihat Marni yang menatapnya dengan tatapan yang sangat sinis dan ingin sekali menampar pipi Septi tapi Septi tersneyum meledeknya.“Apapun yang sudah menjadi hak milik, akan kembali pada pemiliknya.”ujar Septi berbisik kepada Marni dengan meledeknyaPara tetangga menatap Wisu dan Jihan dengan tatapan mereka yang sangar dan sinis, jujur saja para tetangga itu sangat membenci Wisnu dan Jihan yang merupakan seorang pelakor membuat warga menjadi sangat keta-ketir dengan keberadaan Jihan di komplek mereka. Semua wa
Baca selengkapnya
Wisnu Kebingungan
Septi tersenyum manis, dia sangat senang karena berhasil menemukan rumah megah yang cocok untuknya, hanya dengan melihatnya saja Septi sudah sangat cocok.“Dimana nomor teleponnya, ya?”ujar SeptiSepti mencari dimana nomor telepon si pemilik rumah agar dia bisa membeli rumah tersebut, dia pun menemukannya maka tanpa berlama-lama dia menghubungi si pemilik rumah.“Halo selamat malam.”sapa Septi“Halo, selamat malam. Ini dengan siapa,ya?”tanya si pemilik rumah“Saya Septi, saya melihat rumahmu di laman berita. Apakah saya bisa bertemu denganmu untuk bertanya lebih lanjut soal rumahmu?”tanya SeptiDengan sangat senang hati, si pemilik rumah pun menjawabnya“Tentu saja buk, Septi. Saya akan menunggu ibu besok pagi ya, untuk datang ke alamat rumah saya.”ujar si pemilik rumah dengan hati senang“Iya pak, terimakasih ya. saya akan menemui bapak besok pagi.”jawab Septi.Bik Ratih yang mendengar Septi menelpon seseorang membuat Bik Septi bertanya lebih lanjut siapa yang Septi hubungi“Siapa ya
Baca selengkapnya
Kejutan
“Suami macam apa kamu, istri dan anakmu pindah rumah kamu tidak tahu. Dasar suami tak tahu diuntung!!”ujar para tetangga yang mencecar Wisnu habis-habisan membuat Wisnu terbungkamSelang beberapa hari, tetangga Septi menghubungi Septi mereka menceritakan tentang kondisi rumah Septi yang lama.“Septi, rumah lamamu sudah ditempati oleh orang baru.”gosip tetangganya yang menelpon Septi“Wah, apakah itu benar ibu-ibu?”tanya Septi dengan senang hati“benar Septi, rumahmu sudah ditempati orang baru tapi kami belum tahu siapa orang baru itu.”Mereka bergosip dengan sangat lama, mereka pun bergosip dan Septi menceritakan perihal rumah barunnya“Rumah disini sangat asri ibu-ibu. Saya cukup senang karena tetangga disini ramah dan tidak terlalu peduli dengan kehidupan orang lain.”jelas Septi menceritakan kondisinnya sekarang“Wah, bagus sekali itu Septi. Itu artinya, kamu sangat bahagia dengan tinggal ditempat baru kamu. Kami semua warga disini sangat senang mendengarnya karena kamu sudah nyama
Baca selengkapnya
Mencari Septi
Marni, Dina, Jihan dan Wisnu saling pandang, di pikiran mereka penasaran kemana perginya Septi.“Tidak mungkin Septi pergi dengan sangat mendadak seperti ini. itu mustahil, lalu dimana keberadaan Septi kenapa dia bisa menghilang secara tiba-tiba seperti ini.”kesal Marni menggerutu dengan sangat marahMereka bertatapan dengan penghuni baru itu, mereka menyudutkan dirinya dan memberikan tuduhan kepadannya“Dimana Septi!!”tanya Marni dengan tegas kepadannya“Saya tidak tahu dimana keberadaan Septi, saya penghuni baru disini. Saya juga tidak tahu siapa itu Septi.”jawab jujur penghuni rumah baru itu.Marni langsung naik pitam “Bagaimana bisa tidak tahu? Seharusnya tahu!”sentak Marni dengan sangat marahPenghuni rumah baru itu pun tetap menjawab Marni dengan sangat jujur“Tidak tahu saya, juga saya baru disini. Kalau ibu masih tidak percaya, saya akan panggilkan polisi untuk ibu.”ancam si penghuni rumah baru itu“Ck!! Merepotkan saja!!”kesal MarniMereka saling bertatapan dengan pengacara y
Baca selengkapnya
Berita Menggelikan
Wisnu hanya menggeleng-geleng kepala, dia sangat prustrasi saat ini, tidak tau apa yang harus dia lakukan rasannya ingin sekali berteriak marah kepada semua orang yang ada didalam mobil ini, dia sudah sangat prustrasi dengan keberadaan Marnie.“Hal ini, sungguh membuatku sangat benci dengannya.”kesal Wisnu yang sudah tak tertahankan lagi.Pengacara itu geram dia merasa dipermainkan oleh keluarga ini. Sudah membuang waktunya yang berharga.“Rasakan saja! Ini akibat mengambil barang yang bukan miliknya dan kalian memang tidak pantas memenangkan pengadilan ini karena memang kalian adalah iblis yang sesungguhnya, senang membuat orang lain kesulitan!!”pengacara itu pun menghardik mereka dan pergi, tapi dia kembali membuka pintu mobil Wisnu kembali dan membuat mereka yang ada didalam mobil terkejut melihatnya yang datang kembali lagi dengan menatap mereka mengancam“kalian harus membayar jasa saya, jika kalian tidak membayar maka saya akan berbalik untuk mendukung Septi dan sudah dipastika
Baca selengkapnya
Keluarga Marni Kembali Berulah
“begini buk., ada berita yang sangat menghibur sekali kemarin.jadi, kemarin pak wisnu beserta keluargannya datang, mereka mencari ibu.”Septi sangat terkejut dengan penuturan ibu-ibu komplek tentang wisnu dan keluargannya yang datang kerumah Septi, bagaimana tidak terkejut mereka datang membawa pengacara.“Astaga, mereka membaca pengacara buk?”Septi sangat terkejut mendengarnya“Iya buk, mereka datang membawa pengacara dan hal yang paling menghibur adalah mereka sudah dengan sangat percaya diri ingin sekali mengugat ibu tapi ternyata ibu tidak ada ditempat dan warga baru itu yang keluar menemui mereka, sungguh menggelikan buk.”jelas tetangganya itu“Padahal mereka sudah bersiap dengan pengacara untuk memeras buk Septi malah mereka yang kena prank duluan. Marah-marah tidak jelas memaksa para tetangga untuk memberi tahu.”lanjut tetangga yang lainnya ikut menjelaskan kepada Septi dengan sangat gelak tawa mereka“lalu, apa yang terjadi selanjutnya buk?”tanya Septi dengan sangat penasaran
Baca selengkapnya
Penawaran Bagus
BAB 15Berada didalam ruangan yang hening, tertutup dengan tirai serta pintu yang terbuat dari kaca membuat Septi dapat melihat dengan jelas apa yang sedang karyawannya itu lakukan. Rata-rata dari mereka sedang sibuk dengan komputer mereka, mengerjakan jobdesk mereka masing-masing, namun ada sebagian dari mereka yang sedang memainkan ponsel dan memainkan ponsel mereka seraya bersantai riang karena jobdesk mereka yang sudah selesai. Berada didalam ruangan yang berbatas hanya kaca tembus pandang membuat Septi benar-benar tidak kesepian dia masih bisa melihat karyawan yang lainnya hanya saja tidak bisa mendengar apa yang mereka semua bicarakan.“Shut, shut.”ujar si karyawan perempuan yang sadar temannya yang sedang bermain games ponsel sedang ditatap Septi dengan tegas“Shut!”karyawan perempuan itu berupaya untuk menyadarkan si temannya“Duh! Apa sih?”tanya si karyawan yang sedang bermain game ponsel“Ditatap sama buk Septi, liat tuh!”kesal si karyawan perempuanKaryawan yang tertangkap
Baca selengkapnya
Restoran
Marni sangat kesal dengan anaknya karena dia sungguh bodoh untuk melakukan segala hal membuat Marni sangat kesal dengan anak perempuannya itu. mereka berdua membeli empat tas sekaligus dengan dua tas lainnya yang disimpan di dalam dua tas yang mereka tunjukkan. Mereka berdua kembali masuk kedalam mobil dan melihat Dina yang memasang wajah kesal karena sangat lama menunggu mereka“Kenapa kalian sangat lama, aku sudah sangat bosan menunggu didalam mobil, rasannya sangat sesak.”keluh Dina yang sangat kesal dengan Marni juga Jihan.“Dina, jangan marah seperti itu. maaf ya, karena sudah sangat lama menunggu kami.”ujar Jihan meminta maaf“Tenang saja, aku sudah membelikan semua barang yang kamu mau.”Bisik Jihan membujuk Dina“lagian, kamu kenapa tidak ikut kami kedalam saja? Padahal banyak sekali barang yang bagus, mungkin saja ada barang yang kamu sukai, Din.”ujar Marni menyalahkan dina “Sudahlah, ayo kita pergi.” Ujar WisnuMereka pun melanjutkan perjalanan mereka dan pergi menuju ke res
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status