All Chapters of A Billionaire Bodyguard For The Supermodel: Chapter 41 - Chapter 50
95 Chapters
Indikasi
"Ah! Tidak. Tidak. Tidak boleh terjadi!" gumam Mervile pelan. "Apakah ada sesuatu yang mewajibkan Nona ke perusahaan itu, em ... maksud saya pekerjaan?" Mervile mulai memutar setir, melajukan kendaraan menuju tempat tujuan, meski hatinya enggan. "Tentu. Dia mengundangku ada sangkut pautnya dengan Bianco Skin," jawab Alessandra datar. "Pemotretan ulang atau hanya membicarakan perkembangan brand itu Nona?" Mendengar itu, Alessandra menyipitkan mata. Alisnya yang terukir sempurna nyaris bersua. "Mervile! Aku tahu kau adalah manajerku, tapi sikapmu yang banyak tanya ini memaksaku menilai dirimu menyalahi gendermu. Kau banyak bicara seperti wanita.""Maaf, Nona. Saya melihat Anda hari ini begitu menakjubkan. Saya mencoba mencari jawaban, apakah penampilan ini karena Anda akan melakukan pemotretan?""Melihat penampilanku, seharusnya kau sudah terbiasa dengannya. Aku memang selalu tampil sempurna di setiap kesempatan. Bukan hanya ketika akan melakukan pemotretan," terang Alessandra. Bibi
Read more
Simbol Kehancuran
Mendengarnya, Alessandra lantas berdiri, melewati begitu saja pria yang masih setia berlutut dengan hati berkecamuk. Wanita itu berjalan ke arah jendela besar, melepaskan pandangan pada bangunan gedung-gedung besar yang setara dengan gedung yang ia pijaki sekarang. Ia berdecak sembari melipat kedua tangannya di bawah dada, tepatnya di atas perut datarnya. "Marah?" Wanita itu menggeleng pelan. Bibirnya menerbitkan senyum miring. "Jika saja bisa, saya sangat ingin membunuh Anda," lanjutnya seraya menahan supaya matanya tak meluruhkan buliran air sekuat yang ia bisa, karena tiba-tiba saja di benaknya muncul bayangan wajah sang ayah. Melihat punggung mulus yang terekspos amat sempurna, Tuan Aroon lantas berdiri lalu menghampirinya, dan seketika melabuhkan pelukan pada sosok memikat itu. "Kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini, Alessa. Kau adalah wanitaku, dan siapa pun yang telah menjadi milikku, maka kuikrarkan tak ada yang layak baginya selain diriku," tekannya seraya mengeratkan
Read more
Hanya Status Formal
"Aku ingin mendengar kabar menyenangkan." Tuan Aroon berkata pada Morgan. Asisten pribadinya itu masuk saat setelah Alessandra keluar ruangan. Dirinya sedari tadi beralih profesi menjadi security dadakan yang menjaga pintu ruangan di mana ia berdiri sekarang. Karena beberapa waktu lalu rival sang tuan--Mervile mencoba menerobos masuk ke dalam. "Maaf, Tuan. Bodyguard itu sepertinya bukan orang sembarangan. Datanya sangat sulit dilacak," jawab Morgan. "Menguap ke mana keahlianmu selama ini, Morgan?" Tuan Aroon menonjolkan kekecewaannya. Pria itu merasa asistennya mengalami penurunan kinerja. "Aku ingin mendengar kabar baik secepatnya. Kau tahu benar banyak orang mengantre mendamba posisimu, bukan?"Mendengar kalimat tuannya yang sarat ancaman, Morgan merespons dengan anggukan pelan. Ia seperti kehabisan bahan untuk membela diri. Jika saja ia sanggup dan berani, ia akan berkata bahwa tuannya itu baru menginstruksikan perintah pagi kemarin. Waktu yang masih terbilang singkat. "Sekalig
Read more
Tuan Arogan (Flashback)
"Kau tidak waras. Kau lebih pantas menjadi ayah atau pamannya, Bodoh!" maki pria berjas biru dongker. Pria yang usianya empat tahun lebih tua dari lawan bicaranya itu tampak murka. "Kau ayahnya, Tolol. Dia tidak memerlukan dua ayah," sahut sang lawan bicara bernada tak kalah tingginya. "Memang hanya aku ayah satu-satunya putriku. Tak akan kubiarkan siapa pun menggantikan posisiku.""Diam. Jika kau terus berbicara, debat tak berfaedah ini terus berlanjut hingga dunia runtuh sekalipun." Tuan Aroon tampak kesal. "Aku sengaja menemuimu bukan untuk pepesan kosong, Sialan! Aku menginginkan putrimu. Dia jadi milikku segera dengan atau tanpa persetujuanmu. Jangan mencoba menghalangiku ketika putrimu itu dekat denganku."Pria berjas biru dongker menggeleng tak percaya. "Kau memang benar sudah gila! Berkali-kali kau mengungkitnya, aku tetap menolak keras angan-angan gilamu itu. Dia putriku semata wayang. Satu-satunya kenangan indah yang istriku tinggalkan.""Kau sudah memiliki ibunya bahkan h
Read more
Label Pengkhianat
Tuan Aroon tampak mondar-mandir di depan ruang ICU. Ia nyaris tak percaya jika pria yang terlihat keras kepala dengan sikap melindungi yang dominan beberapa menit lalu sedang berjuang melawan maut di dalam sana. Tak berselang lama, seorang pria berpakaian sanitasi membuka pintu. Mendengar pintu dibuka, Tuan Aroon buru-buru membalik badan lalu bertanya, "Bagaimana keadaannya, Dok?"Sang dokter tak menjawab alih-alih berkata, "Pasien ingin bertemu Anda.""Apakah sudah sadar?" tanyanya seraya melewati pintu masuk dengan langkah tergesa. Tampak kelegaan juga kecemasan pada raut mukanya. "Kau akan baik-baik saja, Marchelle," ucap Tuan Aroon ketika sampai pada ranjang pasien setelah memakai seragam senada dengan beberapa orang dalam ruangan. "Pietro, kutahu ini terdengar kurang bijak. Aku tidak tahu harus menitipkan putriku pada siapa lagi," suara pria yang terbujur tak berdaya itu terdengar lemah dan terbata-bata. Kedengarannya untuk berucap saja ia mengumpulkan kekuatan ekstra. "Dia h
Read more
Target tak Tersentuh
Meski tersadar dari lamunan, hal itu tak menyurutkan minat Tuan Aroon menyelami apa yang terjadi di malam tragedi dua tahun silam. Sehingga benda pipih sejuta umat yang sedari tadi berdering pun ia abaikan. Pria itu kemudian meratapi kisah asmaranya yang kandas seketika disebabkan kesalahpahaman. Wanita yang amat dicintainya menganggap dialah pembunuh sang ayah tersayang. Menggetarkan rasa amat penasaran tatkala pikirannya menyinggung rekaman pemicu kandasnya hubungan, seutas pertanyaan 'kenapa si bodyguard kurang ajar memiliki rekaman pembawa sial' menjadi pusat pikiran. Seingatnya, pada malam nahas itu jalanan lumayan lengang, hanya ada beberapa kendaraan berlalu lalang. Kalau ingatannya tak meleset, ada dua kendaraan selain kendaraannya dan Marchelle. Ia menyimpulkan salah satu dari kendaraan itulah sang perekam berada, menyeruput keuntungan menggunakan keahliannya. Lantas, siapa dia sebenarnya? Otaknya merasa dieksploitasi demi memecahkan teka-teki ini. Mervile adalah pendat
Read more
Morgan and Belicia
"Apa?" Belicia mendekatkan indra pendengarannya pada wajah sarat frustasi asisten Tuan Aroon tersebut. Morgan tak terlihat menggubris apapun ucapan yang keluar dari pita suara Belicia. Pemuda itu hanyut merasakan sensasi kepalanya berputar-putar. Malam ini ia terlalu banyak mengonsumsi alkohol. "Hahaha asisten yang katanya orang kepercayaan dan andalan Tuan Aroon terancam kehilangan pekerjaan? Terdengar indah sekali!" Belicia kembali menarik wajahnya dari jarak yang sebelumnya hanya beberapa senti dari wajah tampan Morgan. Wanita berbibir sensual itu menolak tidak senang mendengar kalimat Morgan yang terdengar menyedihkan. Mengingat ia sebelumnya mengalami kejadian tak menyenangkan dengan pemuda beriris cokelat tersebut. Kala itu Morgan dengan emosinya mempermalukan Belicia di depan karyawan Aroon's Company. Menjadikan model di bawah naungan Top Stories tersebut menjadi bahan tertawaan.Belicia nyaris saja berdiri dari tempat duduknya sekarang, meninggalkan Morgan meratapi kemalan
Read more
Hot News
"Jika tidak ada iktikad baik dari Aroon's Company, secepatnya aku akan mengambil tindakan tegas memutus kontrakmu dengan perusahaan itu." Bos dari puluhan model itu terdengar berkata serius. "Ini sudah empat hari dari hari kau tanda tangan kontrak, tapi kau masih belum melakukan pemotretan. Perusahaan itu akan dikenakan denda penalti.""Jangan, Bos. Setelah dari sini aku sendiri yang akan ke perusahaan itu untuk menuntut iktikad baik mereka. Lagi pula masih ada satu hari lagi. Mereka terbilang tak melanggar aturan."Pagi ini Belicia sedang berada di ruangan kerja si bos, memenuhi panggilan pria tua beruban itu untuk mendiskusikan terkait kerjasamanya dengan Aroon's Company yang tak kunjung mengalami pergerakan. Biasanya, pemotretan dilaksanakan sehari setelah tanda tangan kontrak, atau paling lambat lima hari setelah itu. Sesuai peraturan yang sedari dulu berlaku di Top Stories. "Ini semua gara-gara mantan anak emas Anda itu, Bos. Beberapa waktu lalu perusahaan itu memfokuskan juga m
Read more
Penyiksaan Tak Kasat Mata
"Hei, kau memerintahku?" Alessandra menusukkan pandangan tajam pada manik pria di hadapannya. "Untuk jaga-jaga. Demi keselamatan Anda, Nona."Benak Alessandra mengatakan 'benar juga'. Tangan Alessandra menjulur, mengambil alat komunikasi gelombang radio tersebut. "Good boy ...." Alessandra menepuk bahu kokoh Mervile dua kali. "Etos kerjamu patut diapresiasi." Alessandra kemudian meninggalkan parkiran melangkah menuju gedung besar. Tujuannya kali ini bukan ke ruang kerja pemilik perusahaan, namun ruang khusus tim kreator. Pasalnya, kedatangannya kali ini dalam rangka campaign produk. Membuat konten, merepresentasikan Bianco Skin supaya semakin dekat dengan customer juga semakin dikenal calon konsumen pun customer. "Terima kasih untuk kerja keras hari ini. Kalian hebat. Semoga secepatnya Bianco Skin memimpin pasar industri," kata ketua tim pada seluruh tim yang terlibat dalam pembuatan konten. Lima jam sudah mereka bekerja keras, mendedikasikan waktu, tenaga, juga pikiran untuk me
Read more
Nikotin
Tuan Aroon kembali menelan ludah. Ia ditampar fakta getir. Formal. Wajib terselip alasan formal. Dia lupa Alessandra bukan lagi wanitanya. Tuan Aroon kemudian berdeham, berupaya mengondisikan kepayahannya. "Tentu. Ini penting. Kau kupanggil ke sini bukan untuk pepesan kosong," ucapnya kemudian tanpa ekspresi. "Bianco Skin diundang O-Media2 besok. Ini kesempatan Bianco Skin memancarkan sinarnya. Gunakan kesempatan ini baik-baik."O-Media2 merupakan salah satu anak perusahaan di bidang media yang berada di bawah naungan O-Media. O-Media sendiri merupakan perusahaan televisi swasta terbesar di Italia. O-Media menaungi tiga perusahaan TV yang beroperasi di bidangnya masing-masing, di antaranya, O-Media1 yang memfokuskan pebisnis sebagai sasaran pangsa pasarnya, menyiarkan tayangan informatif seputar inspirasi bisnis, informasi pergerakan dan perkembangan ekonomi negeri dan internasional, program sport, dan lain sebagainya. Kemudian ada O-Media2 yang berfokus menyajikan tayangan posit
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status