Semua Bab Terpenjara Cinta Sang CEO Kejam: Bab 11 - Bab 20
109 Bab
Pengakuan Morgan
Morgan masih duduk di kursi dalam ruangan kerjanya dan merenungi semua perkataan Christian tadi. Morgan merasa semua yang Cris katakan cukup masuk akal, mengingat bagaimana Vallen tidak merespon bahkan tidak mengingat siapa dirinya sama sekali. Hal yang sangat membuat Morgan marah dan ternyata semua itu karena ia mengalami cidera pada kepalanya dan harus kehilangan ingatannya. Namun, sekali lagi Morgan menolak untuk berbelas kasih pada wanita itu meski ia sedang dalam keadaan lupa ingatan. “Aku tidak akan mengasihanimu hanya karena kau sedang lupa ingatan, Vallen! Kau sudah menghancurkan hatiku dan hampir saja menghancurkan hidupku. Aku tidak akan membuat hidupmu berjalan dengan mudah.” Morgan bergumam sendiir di tempat duduknya dan memandang pada layar besar yang menampilkan sosok seorang ibu dan anak perempuannya. Di dalam kamar mewah itu, Vallen terlihat cantik dengan balutan gaun mahal yang memang sudah disediakan oleh para pelayan di mansion itu. Tentu saja semua itu atas perin
Baca selengkapnya
Apakah Aku Vallen-nya itu?
Leo masih duduk berhadapan dengan Morgan saat ini. Namun, tempat duduk mereka sudah pindah ke sebuah mini bar yang ada di mansion Morgan itu. Keduanya saling memegang sebuah gelas yang berisi win terbaik yang dikoleksi oleh Morgan selama bertahun-tahun belakangan ini. Sebenarnya, Leo merasa sangat canggung dalam posisi ini dan tidak pernah ia bayangkan bahwa akan ada hari di mana ia dan Morgan duduk satu meja dan minum win bersama. Setelah bertahun-tahun ia menjadi pesuruh Morgan, inilah kali pertamanya momen itu terjadi. “Tuan, Anda sudah cukup banyak minum sejak tadi. Sebaiknya aku antarkan Anda kembali ke kamar,” ucap Leo memberikan saran pada Morgan yang memang sudah terlihat sangat mabuk saat ini. Entah sudah berapa gelas win yang ia habiskan sejak duduk di mini bar itu sejak sejam yang lalu dan Leo tidak melihat tanda-tanda bahwa ia akan berhenti minum saat ini. Tentu saja hal ini membuat Leo sedikit takut karena bagaimanapun juga kesehatan Morgan adalah yang terpenting baginy
Baca selengkapnya
Beraninya Kau!
“Mami … kenapa Mami melamun?” tanya Cleo saat melihat Vallen menatap pada luar jendela dengan tatapan kosong. Vallen yang mendengar pertanyaan putrinya itu pun langsung tersentak dan berjongkok untuk memeluk Cleo. Hatinya terasa sakit, saat membayangkan Cleo akan mengetahui seberapa kejamnya lelaki yang mengurung mereka saat ini. Namun, sampai detik ini Morgan memang tidak pernah menyakiti Cleo. Setidaknya masih ada sedikit hati nuraninya yang tersisa pada gadis kecil itu. “Mami sedang memikirkan bagaimana caranya kita bisa keluar dari tempat mengerikan ini, Sayang,” bisik Vallen pada putrinya dengan sangat lembut sambil mengelus rambut panjang Cleo yang terurai. “Apakah ini sarang monster?” tanya Cleo lagi dengan nada polos khas anak anaknya itu. “Ini adalah rumah seekor monster yang sangat ganas dan suka memakan daging manusia,” jawab Vallen lagi pada putrinya. “Lalu, apakah monster itu seekor binatang? Mami menyebutnya dengan seekor, bukan seorang tadi!” “Ya. Monster itu adal
Baca selengkapnya
Kau Monster!
“Itu adalah pelajaran baginya agar dia tahu cara bicara dengan orang yang lebih tua dan bersikap sopan!” ucap Morgan ketus dan seolah tidak ada perasaan iba di hatinya melihat Cleo tersungkur di depannya saat ini.“Aku akan sopan dan lembut pada orang yang bersikap seperti itu pula padaku, Paman.” Cleo masih berani menjawab ucapan Morgan dengan sangat santai dan juga berani.Tatapannya sangat tajam pada Morgan seolah ia akan menerkam Morgan saat ini juga. Tidak ada raut ketakutan di wajah Cleo saat ini dan itu semakin membuat Morgan penasaran. Sekuat apa anak di depannya ini dan setegar apa dia sebenarnya. Mengapa anak ini sama sekali tidak takut padanya? Hal itu menjadi pertanyaan besar dalam diri Morgan saat ini. Namun, ia tidak ingin semua itu terlihat nyata di depan Vallen.Vallen bahkan tidak terlihat sangat kaget karena anaknya berani melawan dan menentang Morgan. Yang mana itu artinya, Morgan berpikir bahwa Cleo memang memiliki sifat pemberani dan tidak mudah digertak oleh oran
Baca selengkapnya
Bagaimana Jika Dia Ayahku?
“A-apa yang kau maksud dengan gelengan kepalamu itu, Monster?” bentak Cleo pada Morgan dengan sangat berani dan tidak gusar sedikit pun.Ia bahkan tidak memiliki rasa takut sedikit pun andai Morgan kembali menyakitinya nanti. Itu lah yang tidak Morgan sukai dari Cleo. Ia tidak biasa dianggap remeh dan tidak ditakuti, apalagi oleh seorang anak kecil seperti Cleo.“Kau harus kuat dan bersabar. Ikhlas kan saja ibumu untuk menjadi santapanku. Lalu, nanti kau juga akan mendapat giliran,” jawab Morgan dengan sengaja menakuti Cleo.Gadis itu mendadak pucat dan tubuhnya diam membeku. Morgan sebenarnya sangat ingin untuk tertawa melihat perubahan ekspresi Cleo yang lucu dan menggemaskan itu. Namun, semua itu tentu harus ia tahan dan ia harus tetap bersikap dingin dan tegas di depan Cleo. Dia sangat ingin membuat gadis itu merasa takut saat melihat dan berbicara padanya.“Jangan memakan tubuh mamiku. Dagingnya tidak enak karena dia sudah tua dan lama sendiri. Mami melakukan semua pekerjaan send
Baca selengkapnya
Apa Kau Mau Jadi Annaku?
Morgan sudah berada di kamarnya saat ini dan teringat pada kejadian menyakitkan tadi. Di mana ia secara tidak sengaja menghalau tubuh Vallen yang sedang bergantung di kakinya. Morgan sendiri merasa bahwa tindakannya itu sangat lambat dan ia sama sekali tidak memakai tenaga dalam melakukannya. Namun, nyatanya tubuh Vallen terpental ke tembok dan akhirnya pingsan.Namun, setelah mengecek kondisi Vallen dengan tangannya sendiri, akhrinya Morgan bisa bernapas lega bahwa Vallen tidak begitu parah. Morgan pernah mendalami ilmu kodokteran tradisional ala Korea. Teknik kuno itu nyatanya memang sangat banyak membantu dan bahkan lebih mujarab dari pada diagnosa dokter.Bukan hanya itu saja, Morgan juga mempelajari ramuan obat tradisional dan beberapa di antaranya masih ia konsumsi hingga saat ini. Pria itu percaya dan yakin bahwa segala sesuatu yang alami pasti lebih meyakinkan dan lebih menjanjikan. Itu sebabnya dia tidak terlihat khawatir pada keadaan Vallen tadi. Itu semua karena Morgan suda
Baca selengkapnya
Sedikit Mirip.
Sejenak Cleo merasa tertarik dengan tawaran yang diberikan Ramon padanya. meski masih berusia Sembilan tahun, akan tetapi Cleo sudah menguasai banyak ilmu management dan perbisnisan. Meski Cleo sendiri tidak pernah mengenyam bangku Pendidikan, ilmu dan wawasannya tidak akan kalah dari anak-anak yang bersekolah. Itu semua karena selama dalam masa persembunyiannya, Cleo banyak diajari oleh mafia dan juga orang-orang hebat yang pergi bersembunyi dari incaran musuh atau pun dari jeratan hukum.Tempat itu adalah tempat yang sangat berbahaya dan terlarang bagi masyarakat umum. Tentu saja karena tempat mereka tinggal adalah sarang mafia dan buronan. Meski tidak semuanya berasal dari kelompok kejahatan, akan tetapi mereka semua bisa bercampur dan berbaur menjadi satu keluarga yang akan saling melindungi.Tidak akan ada orang awam yang berani masuk ke pulau itu meskipun itu polisi sekali pun. Siapa yang masuk ke sana dengan tujuan menemukan buronan, maka ia tidak akan pernah bisa keluar lagi d
Baca selengkapnya
Hanya Kita Berdua
“Maaf, Nona Kecil. Sepertinya aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu saat ini. Kau sepertinya sangat cerdas. Kau bisa mencari tahu sendiri kalau kau masih penasaran dengan hal itu,” jawab Leo pada Cleo seakan memberikan signal bahwa Cleo bisa membuktikan sendiri apakah dia adalah anak kandung Morgan atau tidak.Sementara, Vallen masih mendekap tubuh mungil itu dengan sangat erat seakan takut sesuatu yang buruk terjadi pada putrinya itu. Vallen merasa Cleo sudah tidak aman jika terus berada di tempat mengerikan ini. Ia ingin sekali mengirim Cleo ke luar dari mansion dan tidak berhadapan lagi dengan Morgan di kemudian hari. Namun, ia sadar bahwa sepertinya itu adalah hal yang sangat mustahil saat ini. Apalagi Leo sama sekali tidak memberikannya kesempatan untuk bisa melakukan hal yang ia inginkan.Tentu saja itu karena Leo adalah pengikut setia Morgan. Mana mungkin dia akan membantu Vallen mengeluarkan setidaknya putrinya sendiri dari mantion ini. Leo masih menatap heran pada sikap Vall
Baca selengkapnya
Tapi ...,
Di dalam sebuah rumah yang sangat mewah dan megah, sepasang kakak beradik sedang duduk berhadapan dengan seorang paruh baya di depannya. Mereka tampak sedang membicarakan masalah yang sangat serius. Terlihat ketegangan di wajah mereka setelah beberapa saat berdiskusi dan berdebat dengan sangat serius.“Jadi, apa yang mau kau lakukan, Cris?” tanya wanita paruh baya itu pada anak laki-lakinya yang tampan dan rupawan.“Aku akan mencoba bernegosiasi dengan Morgan dan meminta ia mengembalikan Cleo pada kita. Soal Vallen, aku sedikit ragu dia mau melepaskannya,” ungkap Cristian pada Diana yang tak lain adalah ibunya itu.“Untuk apa kau masih memikirkan wanita itu? Dia tidak penting untuk kita! Yang paling penting adalah kau membawa anaknya ke rumah ini,” titah Diana dengan sinis.“Benar yang Mami katakan, Kak. Kita tidak butuh wanita pembawa sial itu. Kita hanya butuh anaknya dan setelah itu kita bisa menggunakan harta Daddy dengan sepuasnya,” sambung Javina berkata dengan kalimat membenark
Baca selengkapnya
Bekerja Sama Dengannya
Cristian masih menjeda kalimatnya dan semakin membuat Diana penasaran. Sementara itu, Diana sendiri tidak berani bertanya pada Cristian karena ia sangat tahu tabiat dan watak putranya ini. Meski Cristian adalah seorang lelaki yang lembut dan sangat penyayang, ada sisi kejam dalam dirinya yang tidak semua orang bisa melihatnya. Bahkan Vallen sekali pun tidak pernah melihat bagaimana kejam dan kasarnya Cristian pada orang lain selama ini.Hanya Diana saja yang mengerti bagaimana Cristian selama ini karena memang dia lah yang selalu ada saat apapun dalam hidup Cristian. Bahkan, apa yang sudah Cristian lakukan sehingga terjadi kesalah pahaman besar antara Vallen dan Morgan sampai saat ini pun Diana mengetahui dengan sangat jelas. Semua memang masuk dalam rencana mereka berdua.“Kalau kau tidak ingin mengatakannya, tidak masalah, Cris!” ucap Diana pada Cristian dan memutar bola matanya dengan malas karena sadar bahwa sepertinya Cristian sedang merasa bingung untuk mengatakannya atau tidak.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status