Semua Bab Terjebak Gairah Tuan El: Bab 61 - Bab 70
134 Bab
Enam Puluh Satu
Bella membuka mata setelah malam tadi di buat tidak berdaya oleh Elvaro. Pria itu tertidur lelap dengan memeluk tubuhnya, suara mendengkur pria itu membuat Bella tersenyum. Walau bukan pertama kali mereka melakukannya, tapi kali ini bagi wanita itu sangatlah berbeda. Dengan statusnya yang kini sudah menjadi istri Tuan El, Bella pun siap melayani suaminya kapan saja. Ia mencoba keluar dari pelukan sang suami, tapi pria itu terus saja memeluknya erat. “Tuan, aku mau baung air kecil,” bisik Bella. “Ehm.”“Tangannya, bisa pindah sebentar?” tanya Bella lagi.Akhirnya pria itu melepaskan pelukannya, matanya masih tertutup. Padahal hari ini sudah waktunya bekerja, tapi pria dengan balutan selimut itu masih saja memejamkan mata. Perlahan Bella ke kamar mandi, udara dingin pun membuat air sangat dingin ketika tersentuh ke kulit. Bella mengguyur sekujur tubuhnya, tidak menyangka ia akan menjadi nyonya Elvaro walau banyak yang menentang pernikahan mereka.Bella tidak berlama-lama di kamar ma
Baca selengkapnya
Enam Puluh Dua
Sepeti mendapatkan harta Karun, Elvaro dan David begitu girang saat menemukan masalah yang selama ini sulit di ungkap. Keduanya kompak akan menyelidiki hal itu.“Sepetinya kamu bisa sendiri, kan?” “Romannya, mau meninggalkan tugas berat.”“Kami mau bulan madu, tidak lama dan tidak jauh. Paling seminggu, bisa kan?” David menarik napas, ia sudah menduga. Ia hanya mengira awalnya sang bos akan ikut mengidentifikasi, hanya saja itu tidak mungkin. David sudah paham dan mengerti.“Lima kali gaji, cukup?” “Okelah.”“Deal.”Elvaro tahu yang disukai David. Bekerja dan uang, untuk wanita ia tahu David masih sangat memilih. Sampai detik ini tidak ada pernah dia bercerita tentang wanita.David menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Melanie. Ketakutan wanita itu menjadi kekuatan bagi David untuk mengancam hingga membuat dia menandatangani berkas yang harus di tanda tanganinya. “Rasanya cepat sekali semua berakhirnya. Dulu, aku masih sangat mencintai dia. Nyatanya, cinta yang aku
Baca selengkapnya
Enam Puluh Tiga
Mellisa tidak percaya dengan apa yang di katakan Melanie. Ia berpikir wanita itu sedang berhalusinasi karena begitu frustrasi di tinggal Elvaro.Melanie kembali meyakinkan Mellisa kalau apa yang di sampaikannya itu adalah benar. Elvaro sudah menikah dengan Bella, wanita kampung yang membuat Melanie tersingkir.“Tanyakan saja pada kakakmu. Kalian keluarga, tapi hanya karena wanita kampung itu seolah-olah Elvaro melupakan kalian dan lebih mementingkan dia.” Melanie mulai memanasi Mellisa. Wanita itu tidak mungkin datang ke ruangan sang kakak untuk bertanya dengan sendirian. Ia memilih diam lebih dulu untuk menghubungi sang ibu. “Terserah kamu, aku akan menemui Elvaro.”Melanie keluar dari ruangan Mellisa dan menuju ruangan Elvaro. Masih dengan emosi yang menggebu-gebu, wanita itu pun berhasil masuk ke ruangan mantan suaminya itu. Elvaro tidak terkejut dengan kedatangan Melanie. Ia sudah menduga jika wanita bar-bar itu akan datang menemuinya. “Apa tidak bisa datang dengan sopa
Baca selengkapnya
Enam Puluh Empat
“Stop untuk mencari Elvaro. Sadar, kamu sudah bukan siapa-siapa dia lagi. Jangan menyiksa dirimu, Mel.” “Ma, enggak bisa. Aku cinta sama dia,” papar Melanie. “Kalau kamu cinta, kenapa kamu abaikan dia. Setelah semuanya, baru kamu kehilangan. Mama malu membela kamu di depan Elvaro.” Melanie memejamkan mata, kepalanya masih sangat pening. Ia harus sehat, banyak pekerjaan yang sudah menunggunya. Namun, pikirannya masih belum bisa fokus. Elevaro tetap jadi pemenang saat ini. Marta menggenggam tangan sang anak, ia berharap Melanie kuat dan melupakan Elvaro. “Ponsel kamu sejak tadi berbunyi. Sepertinya penting,” ungkap Marta.“Ya, penting. Pasti mereka sedang mencari aku, berikan padaku, Ma,” pinta Melanie.Marta memberikan ponsel itu pada Melanie. Dengan tangan yang di infus, Melanie mencoba membuka pesan masuk juga membacanya. Setelah itu ia menelepon sang manager untuk membatalkan jadwal untuk dua hari ke depan karena ia harus istirahat. Melanie menggenggam ponsel dan menat
Baca selengkapnya
Enam Puluh Lima
Enam Puluh Enam Bening bulir menetes di pipi Bella, melihat hal itu Elvaro menarik Bella untuk masuk ke kamar saja. Ia tidak mau sang istri mendengar kalimat menyakitkan itu. Lebih baik Bella berada di dalam kamar saja. “Kamu mau ke mana El?” tanya sang ibu. “Aku mau antar Bella ke kamar dulu. Kita bicara nanti.” “El!” Elvaro tidak menggubris sang ibu, ia terus melangkah untuk membawa Bella ke kamar. Bulir bening di pipi di seka olehnya, ia tidak menyangka jika perkataan sang ibu begitu menyakitkan sang istri. “Aku akan membereskannya.” “El, jangan membantah ibumu. Mungkin memang belum bisa menerima aku,” ujar Bella. “Tenang saja, aku ke depan sebentar.” Sebelum keluar, Elvaro mengecup kening sang istri. Pria itu langsung kembali menemui sang ibu. Elvaro berharap bisa menangkan Deswita yang sepeti tengah terbakar emosi. Melihat Mellisa di sampingnya, sudah pasti emosi yang tersulut itu berasal dari sang adik yang membuat ibunya berpikir jelek tentang Bella. Netranya memandan
Baca selengkapnya
Enam Puluh Enam
Bagikan tersambar petir di malam hari, Mellisa meradang mendengar hal itu. Ia sempat berpikir jika Malika salah paham atau salah dengan apa yang di katakan oleh teman sebayanya. Akan tetapi, ia menciba untuk memahami apa yang di maksud sang anak adalah suaminya berselingkuh dengan ibu dari Sella.“Dengarkan mama, duduk dan tenang. Ceritakan apa yang kamu tahu, atau bagaimana bisa Sella mengatakan hal itu. Apa kamu yakin Sella bicara benar dan jujur akan mengambil Papa kamu?” Mellisa mencoba mengajak sang anak bicara.Malika menunduk, ia takut jika sang ibu marah saat ia bercerita. Pasalnya, sang ayah mengatakan untuk tidak bicara dengan sang ibu atau Dion akan benar-benar meninggalkan mereka.“Malika, lihat mama,” ujar Mellisa.Malika menatap ragu dan sorot mata ketakutan. Apa yang di ingatnya mungkin bisa ia katakana pada sang ibu. Hanya saja gadis itu takut sang ayah meninggalkannya.“Malika takut tidak punya Papa.”“Dengarkan, mama pernah bilang anak baik tidak akan pernah berbohon
Baca selengkapnya
Enam Puluh Tujuh
Deswita yang baru saja datang mencoba merebut Malika saat melihat sang cucu berada di gendongan Bella. Saat tahu wanita itu adalah ibu mertuanya, Bella pun melonggarkan dan memberikan Malika padanya.“Saya tidak melakukan apa pun pada Malika. Saya hanya membantu Mellisa menjaganya karena dia sedang meeting,” ujar Bella membela diri. Namun, sepetinya ibu mertuanya tidak peduli, masih saja menatap sinis Bella.“Jangan bohong kamu, tidak mungkin dia mau memberikan anaknya pada kamu.” Nada suara Deswita semakin tinggi membuat beberapa orang melihat ke arah mereka.“Oma, jangan marah-marah. Tante Bella baik, memang mama kok yang izinkan aku main bersama Tante Bella. Dia enggak jahat,” bela Malika.Bella terseyum tipis saat mendapat pembelaan dari Malika. Sementara, sang mertua masih tidak bisa terima jika sang cucu malah membelanya. Deswita terus mencari cara agar Bella tidak mendekati Malika.Merasa banyak mata memandang, Deswita pun mengajak sang cucu masuk ke dalam Gedung menemui i
Baca selengkapnya
Enam Puluh Delapan
David masih memandang punggung Melisa dari kejauhan. Pria itu merasa aneh kenapa bisa tertarik dengan wanita yang sudah bersuami. Setelah itu, iya kembali ke ruangannya namun masih saja tidak bisa fokus. Lagi, Melisa kembali mengganggu pikirannya. Iya tidak mau berlama-lama tidak fokus, akhirnya David kembali menatap layar laptop dan membuka beberapa file yang diberikan Alvaro mengenai laporan keuangan perusahaan Melisa.Sementara, Melisa berada di ruangannya iya masih mempelajari beberapa hal yang harus iya pelajari tentang banyak pengeluaran yang masuk rekening baru.“Sialan, kenapa bisa aku begitu percaya pada Dion. Awas aja kamu, kalau aku menemukan bukti kejahatan dan perselingkuhan kamu, kubuat kamu semiskin-miskin ya.”Melisa merebahkan tubuh di sofa, iya berpikir hanya sang kakak yang bisa membantunya kali ini. Namun, sedikit ada rasa gengsi karena pasti sang kakak akan menertawakan pilihannya bahkan jika Alvaro tahu Dion berselingkuh.Akan tetapi, siapa lagi kalau bukan
Baca selengkapnya
Enam Puluh Sembilan
Elvaro terdiam sejenak saat mendengar ucapan bella yang begitu sulit ia jawab. Dirinya harus berpikir dengan apa yang akan ia jawab nanti karena hati wanita itu belum tentu bisa menerima dengan ucapannya.Bella pun menunggu dengan cemas jawaban dari sang suami karena baginya apa yang dikatakan Elvaro akan menentukan bagaimana dia akan melanjutkan pernikahannya dengan dengan pria di hadapannya.“El, kenapa kamu diam? Ada yang salah dengan ucapanku?” Bela kembali bertanya.“Tidak ada yang salah dengan ucapan kamu Bel, hanya saja aku berpikir bagaimana bisa kamu berpikiran seperti itu.”Elvaro menggenggam tangan Bella, ia menatap dengan tulus sang istri yang sedang menunggu jawaban darinya. Elvaro menarik nafas dalam lalu ia berusaha tentang dalam menjawab pertanyaan Bella.“Kita berjuang bersama untuk mendapatkan seorang anak. Aku yakin Tuhan akan mendengar doa aku selama ini. Kamu harus yakin Bell kalau kita akan segera diberikan seorang anak.”Bella hanya mengangguk, seharusnya
Baca selengkapnya
Tujuh Puluh
Bella merasa tenang saat mendengar sang suaminya mengajak ke dokter kandungan. Tangan Alvaro menggenggam tangan sang istri dengan erat, ia berharap dengan apa yang di katakannya bisa menenangkan Bella."Kita coba program biasa dulu jika memang tidak bisa kita akan melakukan program bayi tabung," ujar Elvaro."Iya El, aku setuju dengan usulanmu semoga tidak perlu program bayi tabung."Bella kembali tersenyum ia memandang cermin dalam pantulan dirinya dan suami yang saling bertatapan. Elvaro pun menatap sang istri dengan senyum harapannya adalah keberhasilan program yang akan mereka lakukan. Ia merasa bersalah jika Bella terus-terusan merasa dirinya tidak baik untuk menjadi istrinya. Bahkan ia sangat sedih jika Bella terus bertanya Bagaimana jika dirinya tidak bisa memiliki anak apakah Elvaro akan meninggalkannya seperti saat bersama Melani.Elvaro pun sudah memikirkan hal itu lebih dulu bahkan apa yang akan ia tempuh saat tahu memang Tuhan belum memberikannya kepercayaan untuk mengur
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status