All Chapters of Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa : Chapter 211 - Chapter 220
248 Chapters
Season 2 Bab 8
Bab 8 PRUK"Assalmualaikum, Yah," ucap Gus Zainal membuka percakapan dalam telepon."Waalaikumsalam, Gus ... Alhamdulillah akhirnya Gus Zainal menghubungi kami juga, kami tunggu kabarnya dari tadi loh," balas Ayah Kamila dari seberang."Iya, maaf, Yah, tadi saya masih di jalan, jadi belum bisa fokus sama HP, dan barusan cek hp kok ternyata ada panggilan tidak terjawab dari Ayah, jadi saya langsung telepon balik.Alhamdulillah ini saya dan Kamila baru sampai di depan pondok pesantren Nurul Hidayah," jelas Gus Zainal menyampaikan info terkini."Alhamdulillah. Lalu bagaimana perjalanannya, Gus? Apakah semuanya lancar?" tanya Ayah Kamila."Alhamdulillah ... kami sampai dengan selamat, Yah," jawab Gus Zainal tanpa berbohong."Alhamdulillah ... terima kasih banyak ya, Gus, telah mengantar putri saya sampai di pondok pesantren dengan selamat.Saya titip Kamila ya, Gus, minta tolong untuk dijaga dan dibimbing. Salam juga untuk Abah dan Ummi, mohon maaf kami belum bisa datang ke sana, Insya Al
Read more
Season 2 Bab 9
Bab 9 PRUK"Saya nggak izinkan! Kembalikan sekarang juga!" pinta Gus Zainal berusaha merebut ponsel dari tangan Kamila."Apaan sih, Gus? Bentar doang juga! Gus jangan lupa sama perjanjian kita ya!" ingat Kamila pada perjanjian tak tertulis yang mereka sepakati."Perjanjian kita berlaku saat kamu berada di pesantren. Tapi sekarang, kamu belum memasuki pesantren, jadi perjanjian itu nggak berlaku," balas Gus Zainal beralasan."Ih, sama aja kali Gus. Dah ya, izinin aja. Bentar doang kok," ucap Kamila seraya kembali menatap layar ponselnya."Saya tidak mengizinkan, Kamila!" tegas Gus Zainal seraya mengambil alih ponsel dari tangan Kamila. Sekilas ia membaca sebuah pesan yang belum sempat terkirim di sebuah akun sosial media yang banyak digunakan remaja."Di. Sorry ya, harus ngubungin kamu lewat DM. Banyak hal yang terjadi hari ini. Mungkin kamu dah kebingungan sebab nggak bisa hubungin aku. Ini panjang ceritanya, dan aku nggak bisa cerita sekarang. Nanti aku akan hubungi kamu lagi. Jangan
Read more
Season 2 Bab 10
Bab 10 PRUK"Assalamualiakum," ucap Gus Zainal seraya memasuki rumahnya yang pintunya memang selalu terbuka, diikuti Kamila di belakangnya.Rumah dengan desain klasik serba kayu dan ukiran yang sangat estetik, juga pintu yang dilengkapi dengan gebyok Jepara menambah nuansa klasik di ruangan itu semakin terasa.Sejuk, asri dan damai.Tak berselang lama, terdengar suara jawaban salam dari dalam, suara seorang lelaki tua yang terdengar sangat mendamaikan hati. Dari sela-sela sketsel alias dinding pemisah portable yang juga terbuat dari kayu ukiran Jepara, Kamila dapat melihat sosok tersebut berjalan ke ruang tamu seraya mengenakan kopyah putihnya."Masya Allah, kalian sudah datang toh?" ucapnya dengan pandangan berbinar menyambut kedatangan putra dan calon menantunya."Sudah, Bah, Alhamdulillah," jawab Gus Zainal seraya mencium tangan Kyai Husein–abahnya.Berniat untuk memuluskan sandiwara empat puluh harinya, Kamila pun turut melakukan apa yang Gus Zainal lakukan. Ia berniat meraih tang
Read more
Season 2 bab 11
Bab 11 PRUKKamila meneguk ludahnya sendiri, matanya membola memandang ke bawah. Tenggorokannya tiba-tiba tercekat mendengar pertanyaan Kyai Husein.Tak hanya Kamila, Gus Zainal pun turut terkejut mendengar pertanyaan Abahnya, seketika membuatnya menghentikan aktivitas menyendok nasinya.Melihat kebingungan Kamila, Gus Zainal segera berinisiatif untuk menjawab."Ngapunten, Bah. Kamila ini kan baru mengetahui prihal perjodohan ini tadi pagi. Mungkin dia masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Kasihan kalau buru-buru dituntut jawaban, lihat wajahnya sampai tegang begitu. Yang terpenting, kan, sekarang dia sudah di sini, setidaknya pemanasan dulu, kenal dulu sama keluarga ini, betah dulu, nyaman dulu di sini, baru ditanyain kapan mau selamanya tinggal di sini," ucap Gus Zainal yang membuat Kamila bernafas lega."Huuffh, Gus. Hari ini kamu berhasil menjadi pahlawanku," batin Kamila seraya memandang Gus Zainal penuh makna.Sedangkan Kyai Husein hanya manggut-manggut paham. Ya ya, Abah
Read more
Season 2 bab 12
Bab 12 PRUK"Kenapa dengan Kamila, Zain?" tanya Kyai Husein yang sebenarnya sudah mengetahui maksud kedatangan putranya."Zain, ingin tahu alasan kenapa Abah menjodohkan Zain dengan Kamila?" jawab Gus Zainal sambil tertunduk sopan.Kyai Husein tampak tersenyum memandang putranya. "Memangnya kenapa kamu baru mempertanyakannya? Bukankah kamu sudah menerima perjodohan ini sejak sepuluh tahun lalu tanpa tapi dan tanya?" sahut Kyai Husein justru balik bertanya."Ngapunten sebelumnya, Abah. Sebab Zain baru bertemu dengan Kamila, dan ternyata, sosok Kamila jauh dari yang Zain bayangkan." Gus Zainal berkata apa adanya."Memangnya bagaimana bayangan kamu tentang Kamila selama ini?" tanya Kyai Husein balik."Menurut pandangan Zain, sosok Kamila tak jauh-jauh dari perangai putri-putri Abah. Sebab selama ini, yang Zain lihat, Abah selalu memilihkan jodoh untuk putri-putri Abah dengan kualitas super, minimal dari segi agamanya, sehingga Zain beranggapan, Abah juga akan memberikan hal yang sama unt
Read more
Season 2 bab 13
Bab 13 PRUK"Sembilan belas tahun lalu, tepatnya saat Abah baru mulai merintis dakwah, banyak jamaah pengajian Abah yang ingin menitipkan anak-anaknya untuk mesantren dan belajar ilmu agama pada Abah.Akan tetapi saat itu, Abah masih terkendala ekonomi. Jangankan untuk membangun pesantren, untuk makan sehari-hari saja kadang harus berhemat-hemat agar cukup.Namun, Abah tertuntut dan merasa perlu untuk mewujudkan permintaan jamaah pengajian Abah, sebab jika bukan Abah yang mengayomi mereka, siapa lagi?Abah mulai membuat proposal untuk mencari dana. Prosesnya sungguh sangat tidak mudah, sebab Abah tidak punya banyak hal yang bisa meyakinkan para donatur untuk memberikan uangnya pada project Abah.Banyak yang menolak, atau memilih memberi tapi dengan jumlah yang sangat sedikit. Hingga akhirnya Abah dipertemukan oleh Pak Alfaro, yang saat itu sedang ingin mewakafkan tanah miliknya di jalan Allah, untuk memenuhi nadzarnya atas kelahiran Kamila dengan selamat.Melalui Pak Lurah yang memper
Read more
Season 2 Bab 14
Bab 14 PRUKGus Zainal segera mengayun langkahnya ke luar rumah, mengecek keberadaan Kamila melalui jendela kamarnya. "Ya Allah, Kamila, masa iya sih kabur lagi?" gumamnya seraya terus mempercepat langkah kakinya menuju bagian luar dari kamarnya.Gus Zainal menyingkap korden yang menutupi jendela kamarnya dengan cepat, dan seketika ia bernafas lega, sebab terntaya Kamila tengah terlelap dalam buaian alam mimpinya."Ya Allah, Kamila ... Bisa-bisanya nih bocah malah tidur," gumam Gus Zainal pelan seraya tersenyum simpul. Ia lalu menyalakan AC melalui remot di hp yang sudah ia sinkronkan, kemudian menutup rapat jendela dari luar, membiarkan Kamila istirahat dengan nyaman, setidaknya sampai waktu ashar hampir tiba.Ia lalu kembali memasuki rumahnya, mempersiapkan segala sesuatu yang perlu dipersiapkannya.Ia memanggil ketua asrama putri, untuk menitipkan pemantauan Kamila padanya, kemudian memintanya untuk selalu melaporkan apapun aktivitas Kamila di dalam asrama. "Ini nomor saya, Mbak.
Read more
Season 2 Bab 15
Bab 15 PRUKTanpa banyak menjawab lagi, Kamila segera memasuki kamar mandi untuk mengambil wudhu, kemudian segera melakukan sholat dzuhur tanpa banyak drama.Kata-kata yang diucapkan Gus Zainal terasa sangat menohok hatinya. Ia tak dapat lagi mendebat ucapan Gus Zainal. Bahkan, pertanyaan tentang adakah cinta di hatinya untuk Tuhan terus terngiang-ngiang di benaknya.Melihat Kamila yang hanya menurut pasrah, Gus Zainal tersenyum penuh makna. Ia memutuskan untuk keluar dan menunggu Kamila di luar.Beberapa menit kemudian, Kamila kembali keluar dari kamar."Sudah selesai?" tanya Gus Zainal memastikan."Sudah, Gus.""Ya sudah, mari saya antar ke asrama," ajak Gus Zainal seraya membantu membawakan barang-barang Kamila."Baju-baju yang saya belikan tadi, kamu bawa saja, untuk ganti-ganti sementara. Baju-baju kamu yang tidak bisa dipakai di pesantren ditinggal di sini saja, supaya nggak menuhin lemari kamu," ucap Gus Zainal menyarankan."Oke, Gus." Kamila pun meninggalkan mini kopernya di k
Read more
Season 2 Bab 16
Bab 16 PRUK"Wa'alaikumsalam warahmah. Oh, Mbak Aqilah, ya?" jawab Gus Zainal yang menoleh ke belakang, diikuti oleh Kamila."Nggih, Gus.""Oh, ya, Mbak, ini Kamila, yang tadi saya ceritakan," ucap Gus Zainal memperkenalkan Kamila."Oh, nggih, perkenalkan, Ning, saya Aqilah," ucap Aqilah seraya mengulurkan tangan ke arah Kamila.Kamila tersenyum ramah, kemudian menjabat tangan Aqilah, "Aku Kamila, panggilnya Kamila, atau Mila aja, nggak usah nang ning ya," jawab Kamila santai.Aqilah tersenyum pada gadis yang ia taksir berusia lima tahun di bawahnya itu."Oke Mila, kamu sudah siap?" tanya Aqilah."Hah, siap apa?" tanya Kamila bingung."Nikah," celetuk Gus Zainal."Wey, Gus! Ga usah bercanda ya!" gumam Kamila seraya memandang nyalang ke arah lelaki yang kini tengah menahan tawa itu."Ya siap masuk asrama lah, Kamila, kok pakai nanya?" sambung Gus Zainal."Oh, itu, tinggal masuk doang, kan? Harus siap-siap gimana lagi? Siap kok aku," jawab Kamila mantap."Ya, bukan hanya tinggal masuk,
Read more
Season 2 Bab 17
Bab 17 PRUKKamila berjalan gontai dari Aula ke arah kamarnya, bersama tiga teman barunya yang tinggal sekamar dengannya. Berkumpul dengan ratusan manusia di satu ruangan dan berdusel-duselan membuat perutnya mual."Mila, kok loyo gitu?" sapa Nayla–teman sekamar Kamila yang cukup mudah akrab dengannya."Gimana nggak loyo, weey? Dari sehabis maghrib sampai hampir jam sembilan, lho, kita cuma duduk ngaji dan sholat!" keluh Kamila disambut tawa oleh Nayla."Ya gitu emang kegiatan di pesantren, Mil, kamu harus terbiasa mulai sekarang, padahal ini belum Ramadhan, kalau Ramadhan malah makin padet," celetuk Nayla membuat langkah Kamila terhenti seketika."Hah, sumpah?" tanya Kamila dengan ekspresi yang entah."Iya, ada banyak kajian kitab kuning yang dikebut khatam selama bulan Ramadhan," jelas Nayla."Tapi aku nggak ngerti lho soal kitab kuning itu, jangankan artinya, bacanya aja kaga bisa, mana nggak ada harakatnya," gerutu Kamila mulai stres dengan kehidupan pesantren."Kamu kan bisa deng
Read more
PREV
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status