Semua Bab Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa : Bab 221 - Bab 230
248 Bab
Season 2 Bab 18
Bab 18 PRUK"Kamu belum makan, kan? Saya mau ajak kamu makan," ucap Gus Zainal membuat Kamila yang mulai membaik moodnya tiba-tiba merasakan keroncongan di perutnya."Oke, aku yang traktir deh, tapi pinjem uang Gus dulu, sebab dompet aku tertinggal di asrama," ucap Kamila bersemangat, membuat Gus Zainal terkekeh."Kamu, ya ... Mau berbuat baik saja harus merepotkan orang dulu," balas Gus Zainal membuat gadis berkacamata itu mencebikkan bibirnya. "Ya habis mau gimana lagi, Gus? Masa harus masuk ke asrama lagi sih?" gerutu Kamila, malas."Nggak usah, kamu nggak usah repot-repot, saya mau ajak kamu makan gratis kok, makan bareng sama keluarga saya. Sekalian saya mau kenalkan kamu dengan Ning-ning saya," lanjut Gus Zainal membuat Kamila kembali tak berselera."Jangan di rumahnya Gus lah, nggak nyaman, Gus. Aku nggak bisa bebas di sana. Itu soal kenalan bisa lain waktu, kan? Mendingan kita jalan aja deh, Gus! Cari makan di luar, udah bosen banget ini diem di asrama, pen hirup udara segar,
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 19
Bab 19 PRUKSetelah menghabiskan seluruh makanan yang dipesan, kini Kamila dan Gus Zainal tengah duduk bersantai sambil menyesap minuman hangat di hadapan mereka."Makasih ya, Gus, dah ajak aku makan di sini," ucap Kamila yang tak lupa untuk berterima kasih atas kebaikan apapun yang ia terima dari orang lain."Sama-sama, tapi ingat perjanjiannya, ya? Mulai besok—,""Harus belajar makan bareng ma temen-temen, iya iya, Gus, aku ingat kok, tenang aja," sahut Kamila menyela ucapan Gus Zainal.Lelaki berwajah kharismatik itu tersenyum seraya menganggukkan kepala, "Good job!" ucapnya seraya mengacungkan dua jempolnya untuk Kamila."Nah, sekarang, gantian, aku yang nagih janji Gus, ya? Mana hp Gus? aku mau minjam," ucap Kamila seraya menodong Gus Zainal.Gus Zainal menghela nafas panjang, ia tak punya pilihan lain, berbagai cara sudah ia lakukan untuk menunda, dan kali ini ia tak lagi bisa beralasan.Putra Kyai Husein itu akhirnya dengan berat hati merogoh sakunya, mengambil samarthphonenya
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 20
Bab 20 PRUK[Halah, paling itu cuma alasan kamu aja, Mila! Bilang aja kamu sudah bosan denganku dan sengaja menghindar, kan?]Balasan Dion atas penjelasan singkat Kamila berhasil memporak-porandakan hati gadis sembilan belas tahun itu. Wajahnya mendadak sendu dan bingung. Ia sudah menjelaskan pada Dion bahwa untuk beberapa waktu ke depan ia tidak bisa menghubungi dan menemuinya sebab ia sedang menjalani hukuman dari orang tuanya. Akan tetapi Dion tidak bisa mengerti dan malah menuduh Kamila menjauhinya, respon Dion sangat jauh dari yang diharapkannya.Melihat kegundahan dari raut wajah Kamila, Gus Zainal berinisiatif bertanya, "Ada apa, Ning?" tanyanya dengan nada perdamaian."Dion marah, Gus, sama aku." Kamila membagi gundahnya dengan Gus Zainal."Marah? Kenapa marah?" tanya Gus Zainal heran."Ya sebab aku nggak bisa dihubungin seharian ini, Gus. Dia mikirnya aku sengaja ngehindar, aku harus gimana ya, Gus?" keluh Kamila mencurahkan isi hatinya, mengalir begitu saja."Kamu sudah jela
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 21
Bab 21 PRUK"Kamilaaa!" Gus Zainal menggeram menaham amarah."Apa? Gus mau marah? Gus sendiri lho yang bilang aku boleh pake aplikasi apa aja dari hp Gus," sahut Kamila dengan cepat menimpali.Lagi, Gus Zainal menghela nafasnya. Rasanya ia ingin berceramah tiga jam lamanya di hadapan Kamila. Bagaimana tidak? Bocah yang konon adalah calon istrinya itu baru saja menghabiskan separuh penghasilan bulanannya hanya dalam waktu sepuluh menit.Tapi ia pun tak bisa menyalahkan Kamila, ini akibat dari kecerobohannya, ah, bukan ceroboh, lebih tepatnya akibat ia terlalu berbaik sangka pada gadis cantik yang berada di hadapannya. Gadis yang mulanya ia pikir manis, tapi ternyata ahli bikin gigi meringis."Nggak, saya nggak akan marah, tapi saya minta kamu jangan pernah melakukan hal serupa pada orang lain," ucap Gus Zainal tanpa ada sedikitpun menampakkan amarah."Kenapa sama orang lain gak boleh tapi sama Gus boleh?" tanya Kamila cukup terkejut dengan respon Gus Zainal. Ia pikir, setelah ia menger
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 22
Bab 22 PRUKSetelah menyelesaikan transaksinya, Gus Zainal segera memasuki mobil, namun ia dibuat terkejut dengan Kamila yang memandangnya penuh permusuhan."Hei, kamu kenapa, Kamila? Kok lihatin saya kayak gitu sih? Kamu baik-baik aja, kan? Nggak lagi kesurupan kuntilanak, kan?" tanya Gus Zainal sembari menyalakan mesin mobilnya."Kuntilanak-kuntilanak, Gus tuh kuntilanaknya," sarkas Kamila membuat Gus Zainal mengerutkan kening. Ia pun segera menepikan mobil, sebab merasa ada yang tak beres dengan gadis di sisinya."Maksud kamu apa sih bicara seperti itu? Kenapa tiba-tiba kasar, hem?" tanya Gus Zainal sabar.Tak menjawab, Kamila justru memutar suara tawa kuntilanak dari ponsel Gus Zainal, membuat kedua mata lelaki itu reflek membola."Kenapa? Kaget ya sebab ketahuan ulahnya?" tanya Kamila sinis, sedangkan Gus Zainal kini malah menahan tawanya."Astaghfirullah ...," gumamnya pelan dengan wajah memerah akibat menahan tawa agar tak sampai pecah."Bagus ... Istighfar banyak-banyak, ya! D
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 23
Bab 23 PRUKWaktu hampir memasuki tengah malam saat Kamila memasuki kamarnya, dan betapa terkejutnya ia saat mendapati teman-temannya belum ada yang tidur."Eh busyet! Masih pada hidup aja nih anak orang," gumam Kamila saat memasuki kamarnya. Sedangkan teman-temannya memandangnya dengan penuh tanya."Kalian ngapain liatin aku gitu sih?" tanya Kamila seraya meletakkan sekotak berisi ayam bakar utuh pemberian Gus Zainal."Nih, ayam bakar, makan kalau kalian pada mau!" ucap Kamila seraya menanggalkan hijabnya."Dari Gus Zainal ini?" tanya Nayla yang tak sabar ingin mendengar kisah Kamila."Yaps," balas Kamila sambil membaringkan tubuhnya sembarangan."Sumpah!?" pekik tiga teman Kamila bersamaan, membuat Kamila terkejut dan reflek mendudukkan kembali tubuhnya."Iya, astaga ... kenapa pada kaget gitu, sih?" gumam Kamila heran, sembari mengelus-elus dadanya yang berdebar akibat terkejut."Mil, sekarang juga kamu ceritain ke kita, ada hubungan apa kamu sama Gus Zainal?"tanya Nayla mewakili t
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 24
Bab 24 PRUK"Oh, ini ruangan Riyadhoh.""Riyadhoh itu apa?" tanya Kamila tak paham."Jadi di pesantren ini ada sebuah program, namanya Riyadhoh 40 hari, semacam program tirakat. Santri yang mengikuti program itu ditempatkan di ruangan ini, dan tidak diperbolehkan keluar kecuali darurat, sampai programnya terselesaikan.Selama 40 hari ada target yang harus dicapai. Dia harus mengkhatamkan Al Qur'an 40 kali, jadi setiap harinya mereka membaca 30 juz dalam keadaan puasa. Kemudian ada doa-doa yang harus diamalkan juga, selain itu banyak hal-hal yang harus dihindari, tentunya hal yang menyebabkan dosa, jadi mereka juga diharamkan bertemu non muhrim, dan mereka harus konsisten melakukannya selama 40 hari. Kalau ada sehari saja yang mereka gagal, maka mereka harus mengulang riyadhohnya dari hari pertama. Intinya gitu deh!" jelas santri yang belum diketahui namanya oleh Kamila tersebut."Gilak, ya, sehari baca 30 juz? Nggak ndower tuh bibir? Mana harus puasa pula, kalau aku dah pingsan kali!
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 25
Bab 25 PRUK"Di kamar mandi nggak ada jamnya, Gus, gimana saya bisa tahu kalau waktunya sudah habis?" tanya Kamila.Gus Zainal kembali menghela nafas sungguh sangat tak penting sekali apa yang Kamila tanyakan, "Kamu kan bisa mengira-ngira, Kamila! Lagipula mana ada sih orang yang sengaja meletakkan jam di kamar mandi?" sahut Gus Zainal sedikit kesal.Kamila terkekeh,"iya sih, Gus, tapi kalau meleset gimana?""Saya akan maklumi, asalkan jangan melesetnya sambil tiduran kayak kemarin," sindir gus Zainal, seketika membuat Kamila tertawa."Dah buruan mandi, sudah sore ini!" titah Gus Zainal."Siap, Bos!" balas Kamila kemudian segera menghilang di balik pintu kamar mandi. Sementara Gus Zainal, ia memilih untuk menunggu Kamila di luar bersama satpam, sengaja memberi ruang yang nyaman untuk Kamila.20 menit sudah berlalu, akan tetapi Kamila tak kunjung keluar dari ruangan Gus Zainal."Sudah lewat 5 menit dari waktu yang ditentukan, tapi kenapa Kamila tak kunjung keluar ya?" Batin gus Zainal.
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 26
Bab 26 PRUK"Kamu nanyanya kayak orang nanya testimoni program diet aja deh," balas Gus Zainal."Ya biar lebih meyakinkan aja sih, Gus," sahut Kamila seraya merapikan letak hijabnya."Seharusnya kita tidak meragukan hasilnya sih, karena itu merupakan janji Allah. Kalau kita ragu, itu artinya kita tidak meyakini Allah, dan besar kemungkinan hal itu yang menjadi faktor ketidakberhasilan program riyadhoh itu sendiri," jelas gus Zainal."Sik sik, Gus, kok muter-muter ya penjelasannya? Bisa diulang nggak?" "Intinya, yang menentukan hasil dari program riyadhoh adalah keyakinan pelakunya itu sendiri." Gus Zainal menjelaskan dengan kalimat yang lebih sederhana."Oh ... Ya ya, paham, Gus.""Saya ada cerita, mau dengar?""Boleh, Gus.""Dahulu Ning Haura, kakak pertama saya, juga melakukan Riyadhoh saat mengharapkan jodohnya segera datang.Ning Haura terlalu gengsi untuk menyampaikan keinginannya pada Abah dan Ummi, sehingga ia memilih untuk menyampaikan langsung pada Allah SWT. Ya dengan menja
Baca selengkapnya
Season 2 Bab 27
Bab 27 PRUKSepulang dari makam, para santri mulai bersiap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Setelah sholat, kegiatan selanjutnya adalah pembacaan maulid diba' yang rutin dilakukan setiap malam jumat.Seluruh santri akan berkumpul di aula berdasarkan komplek masing-masing. Satu pesantren terbagi menjadi lima komplek, dari A sampai E dengan urutan berdasarkan letak kamar di lantai berapa.Dan setiap malam jumat, setiap komplek bergiliran mendapatkan tugas untuk membawakan acara pembacaan maulid diba', dan kebetulan malam ini jadwal komplek A yang bertugas. Komplek A mencakup kamar An-Najwa yang ditempati Kamila.Seluruh santri telah berkumpul dengan pakaian terbaiknya. Tim hadrah berada di paling depan, di belakang tim hadrah adalah tempat anak-anak komplek yang sedang bertugas."Ini kenapa kita kumpul sambil baris berbaris begini?" tanya Kamila heran."Tiap malam jumat emang begini, kita berkumpul untuk membaca maulid diba'," jawab Zainab yang duduk di sisi kanan Kamila."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status