All Chapters of Cinta Sang Preman: Chapter 21 - Chapter 30
66 Chapters
Maya
"Kenzooooooo,""Apasi, kan aku calon suamimu.""Ya gak gitu,""Dikit doang ah, pelit amat si,""Laporin umi, nih,""Dih, maen lapor. Dasar Childis,""Bodo,"Aku mencubit lengan Kenzo, dia bergeming. Lupa, dia ditonjok orang saja gak apa-apa."Ta,""Iya,""Nikah yuk!""Kamu yakin sama aku?""Jiakh, aku justru takut kamu nolak aku,""Maya?""Jangan bikin mood ambyar deh, Sayang.""Ya kamu bilang sama Ayah-ibu sana,""Serius, Sayang?"Aku mengangguk iya, apa ini tidak terlalu cepat? Dia serius padaku kulihat dari netranya yang indah. Kudengar ada notif pesan masuk di ponsel Kenzo, tapi dia tetap fokus menyetir mobilnya."Coba liat siapa yang chat?" kata Kenzo memberiku kepercayaan membuka pesan yang masuk."Serius, Yank?""Iya, Sayang."Gegas kuambil handphone Kenzo di atas dashboard. Hmm, dari no tak dikenal.Arti Sebuah RinduRindu itu sunyi ....Tak perlu ada bunyi.Cukup resapi di dalam hati.Berharap di pertemukan kembali.Tak perlu ada drama yang menghiasi hari-hari.Cukup saling m
Read more
Percobaan pembunuhan
"Maya?" tanyaku. Perempuan itu sinis mentapku, namun aku berusaha tetap tersenyum ramah padanya."Lu siapa?" balik tanyanya."Dia calon istri gue!" jawab Kenzo ketus."Saya Tita." Kuulurkan tangan padanya, dia tetap sinis dan enggan menerima. Aku masih tetap tersenyum."Lu kalo gak hargain Tita, pergi saja sana. Inget ya lu hanya perempuan murahan, beda jauh level lu dengan Tita," cerocos Kenzo, aku meraih tangannya lalu kugenggam, kugelengkan kepala memberi kode agar tidak dengan emosi."Gue cuma mau lu, Ken," rengek Maya."Bisa kita bicara berdua?" tanyaku menyela."Siapa sih lu, resein gue terus." Dia mendorongku kasar. "Maya," plak! Kenzo menamparnya dengan kesal. Kemudian membangunkan aku yang jatuh didorong Maya."Kenapa kamu sekasar itu?" "Diam lu, anjing!""Heh Bangsat, pelacur! Lu dah keterlaluan ya, dia calon istri gue, setan!" Kenzo menendang kaki Maya, lalu dia menggandengku paksa memasuki mobil."Kita pulang, Sayang." Aku tak habis pikir, ada apa dengan Maya. Mengapa d
Read more
Rencana pernikahan
Kulihat jam di ponselku pukul 19.03 wib. Kenzo belum datang juga ke sini. Nomor handphone nya tak aktif, kemana dia?"Bu, Kenzo belum ke sini?" tanyaku pada ibu yang menungguiku di rumah sakit. Beliau menggeleng, ummi menghampiri"Kenapa sayang? kangen ya? baru aja beberapa jam bukan beberapa hari loh," goda ummi. Aku dan ibu tersenyum. Mereka semua menunggui aku di rumah sakit, ayah dan Abi di mushola rumah sakit sedang solat isya. Ku coba menghubungi Rio dengan mengirim pesan.[Yo, lagi sama, Ken, gak?][Kenzo sama bang Kobra, lagi intimidasi orang suruhan Maya,][What's? susul dia suruh pulang.][Gak mungkin, Ta, lu diem aja istirahat. gosah mikir yang berat. Maya urusan kita,][Lu yakin, Kenzo, baik-baik saja?][Iya, Tita. Sudahlah lu istirahat sebentar lagi kita ke rumah sakit.][Iya,]***Menginjak pukul 23.00 wib Kenzo baru nyampe rumah sakit. Punggungku mulai terasa perih dan sakit yang teramat. "Keenn," panggilku merengek, kedua orang tuaku dan Kenzo sudah pulang. Saat ini h
Read more
Menikah
Kenzo terlihat begitu tenang, dia diapit umi dan Abi. Rio ikut menyaksikan ritual sakral kami, bang kobra berjaga di depan pintu kamar rumah sakit."Sudah siap, Sayang?" tanya umi.Aku dan Kenzo mengangguk, kami malu-malu untuk saling tatap. Kenzo gagah dan ganteng memakai jas hitam itu."Mari, kita mulai," seru pak penghulu."Saya nikahkan engkau Kenzo Alfarizi bin H. Abdul Hafiz dengan Tita Shanum binti Muhammad Ali dengan maskawin emas seberat dua puluh gram,""Saya terima nikah dan kawinnya Tita Shanum binti Muhammad Ali dengan maskawin tersebut tunai,""Sah?""Sah ...,""Barakallah,""Alhamdulillah,"Resmi sudah aku menjadi istri dari seorang Kenzo. Ayah dan Ibu memelukku, begitupun umi dan Abi. Mereka sangat sayang padaku."Selamat ya, Ken, Ta,"kata Rio memberi selamat pada kami."Cepet nyusul lah, nak Rio," seru Abi diiyakan semuanya. Suasana rumah sakit begitu khidmat dan luar biasa bahagia. Masya Allah, hari ini aku menjadi seorang istri."Love you, my life." Kecup Kenzo mes
Read more
Kedatangan ibunya Maya
"Kita nikah ya,""Apasi ah, kamu berlebihan. Aku memang sayang kamu.""Aku tau, Sayang. Tapi aku baru dengar langsung pengakuan itu.""Issh, apa tadi kata umi sama Abi?""Mereka setuju banget aku segera nikahin kamu,""Serius?""Dua rius, Sayang,""Aaa ... makasih banyak," Kenzo memelukku meski hanya kepalaku yang dia peluk. Dia teramat bahagia mendapat restu dari kedua orang tuanya.Ponsel Kenzo berdering nyaring, "Aku angkat sebentar, ya," pamitnya, aku mengangguk."Ya, Bang," Ken membuka obrolan."Serius? langsung bergerak, Bang. Tetap jaga jarak, dan hubungi gue kalo ada yang lebih serius dari ini."Begitu yang kudengar, Kenzo bicara dengan bang Kobra mungkin. Tapi ada apa? apa sesuatu terjadi di rumah Kenzo?"Ada apa, Sayang?""Gak, bang kobra mengabarkan ada yang mencurigakan di rumah. Semoga saja tidak terjadi hal buruk pada keluarga kita," jawab Kenzo."Amin," ucapku."Kamu istirahat ya, sini aku temenin." Kenzo duduk di sampingku, dia terus saja mengusap lembut kepalaku. "G
Read more
Mencurigakan
"Ini jangan dibiarkan, Ken," ujar Rio saat mendengar ceritaku."Dia sungguh licik,""Bener banget, Ken, kita harus bertindak secepatnya.""Coba lu kontek bang Kobra," perintah Kenzo. Dengan sigap Rio langsung menghubungi bang Kobra.Aku hanya diam menyimak apa saja yang akan mereka lakukan, nasib menjadi pasangan seorang preman."Mereka hanya perempuan, kenapa kalian seperti menghadapi gengster yang menyeramkan," kataku heran dengan tingkah mereka."Tita, justru karena mereka perempuan, ""Maksudnya?""Perempuan itu pinter banget menipu daya," jawab Kenzo.Aku mengernyitkan dahiku."Wanita itu sungguh licin, susah gampang menghadapinya." Rio menambahkan sambil makan gorengan yang dibeli Kenzo."Maksud kalian apasi?""Sudahlah, Sayang, jangan terlalu dipikirin.""Hei, aku juga perempuan loh,""Iya tapi elu beda, kamu berpendidikan, punya attitude makanya gue ngefans sama lu," jawab Rio. Kenzo menatapku juga Rio. Pasti dia keceplosan."Sorry bos, Gue pan pernah satu pabrik ma dia.""Lu
Read more
Mengejar penjahat
"Kamu baik-baik saja, kan?" tanya ayah mengusap kepalaku. "Gak papa, Yah.""Apa yang terjadi, Nak?""Tadi ada orang pura-pura jadi tukang bersiin lantai, entah apa tujuannya. Rio ngejar dia.""Innalilahi, tapi kamu gak apa apa kan?" umi ketakutan dan khawatir denganku."Gak papa umi, kan ada Kenzo,""Syukurlah, kalian kenapa si dikejar orang terus?""Gak, itu hanya orang kurang kerjaan saja.""Yakin kamu?""Iya, Bu."Suasana di rumah sakit semakin mencekam, banyak hal yang membuatku jadi semakin takut. Apa Kenzo tidak ingin berubah dan mengubah kebiasaannya. Apa akan terus seperti ini?[Sayang, are you oke?] pesan dari Kenzo di aplikasi WhatsApp.[I'm okey, where are you?][Aku di jalan Siliwangi, orang itu menghilang. Sialan!][Apa kita tidak menuduh?][Dia pasti berniat jahat, Yank.][Apapun itu, kamu jangan ceroboh biar pihak yang berwajib yang bertindak.][Santai saja, aku kontrol ko. Aku cari Rio dulu, dia ikutan hilang soalnya,][Iya, hati-hati ya, Sayang.][Lupyu,][Lupyu too.
Read more
Sembuh
"Sayang, Maafin aku, ya.""Buat?""Kamu jadi terbebani masalah karena aku,""Kamu kan calon suamiku,""Kalo bukan kamu mungkin sudah pergi ninggalin aku,""Jangan suudzon."Kudengar ada notifikasi di ponsel Kenzo, dia seperti males membukanya."Siapa?""Entah, tak ada nama.""Sini hape nya,"Kenzo menyerahkan ponsel tipe terbaru miliknya. Hm, ada nomor baru tanpa nama.===Eksposisi Rahsa.Karya SomeoneKatakanlah, Kekasih Bagaimana bisa surga itu terbangun di atas punggungmu?Bagaimana bisa matahari tak terbit dari ufuk timur tetapi terbit dari ufuk matamu?Serta bagaimana bisa sungai Nil mengalir alun di nadimu?Tuhan begitu teliti menciptakan keindahan yang kritis sepertimuBegitu sani, membuat rinduku hampir habis garansiSekali lagi, aku sudah tak mampu lagi menggandeng anak-anak rindu Mereka semakin sulit untuk kuajak menyebrang di perempatan penantianMaka, sampai dimanakah kita?Ayat-ayat Tuhan kulafadzkan dan kupikir aku bisa menemukan isyarat di sanaRentetan doa telah khu
Read more
Pulang
"Yank, gak usah manja minta dijemput Ayah-ibu, cukup aku aja sekarang yang manjain kamu ya.""Dih apaan si,""Peluk sini,""Heh, dasar. Nikahin dulu kalo berani." "Berani banget lah, ayo kita langsung ke K u a saja. Baru kita pulang ke rumah kita,""Rumah kita?""Lah iya, kasian kamu ketinggalan informasi. Rumah sudah siap dihuni, Sayang. Dah beres kemaren.""Serius? keren kamu, Yank.""Alhamdulillah, berkat doa orang tua kita. Oiya nanti kita sempetin nengok Rio dulu ya.""Iya, aku juga pengen jenguk dia.""Semoga dia baik-baik saja.""Amin, sayang,""Dokter lama kali ah, dah pengen berduaan di rumah juga." Ceracau Kenzo sambil packing baju gantiku."Heh, lom muhrim," "Kan segera, Yank, pulang dari sini kita nikah." Sekenanya saja dia ngomong sambil terus beres-beres."Kamu ih,""Apa jekh? gak mau nikah sama aku?""Kan malah ngelantur dia mah, ya jangan buru-buru gitu loh,""Kita dah lama jalan juga, takut terjebak sama nyanyian setan, Yank.""Terjebak gimana?""Tita, aku lelaki n
Read more
Makan bareng
Kulihat Rio terbaring lemah di atas bangsal rumah sakit dengan mata yang kembali diperban."Yo, cepet sembuh biar gue bisa ledekin elu lagi.""Ah, sialan lu, Ta,""Lu pan punya nyawa cadangan, seneng banget ngeprank malaikat," guraukau membuat Kenzo dan yang lain pada tertawa."Sa ae lu, Ta.""Yaudah yuk kita pulang," ajak Kenzo."Ayo, Yo, gue pamit dulu. Bang Kobra nemenin elu di sini ko,"lanjutnya pamit sama Rio."Iya, Tiati ya, jagain Tita. Dia pan makhluk limited edition," ujar Rio tertawa."Iye, masukin mesium aja sekalian.""Makanya cuma gue yang punya," Kata Kenzo bangga."Yuk semuanya, Assalamualaikum,""Waalaikumsalam,"Sesampainya aku di rumah yang disambut bahagia oleh kedua orang tuaku, Kenzo mengutarakan niatnya untuk segera meminangku menjadi istrinya. Sungguh, aku tak menyangka kalau Kenzo ternyata serius ingin segera menikahiku.***"Rumpang"Biarkan rembulan datang ke genggamankuAgar kuisi rumpang dalam tubuhmuTidak apa dengan redup cahayanyaGulita lekas pergi dan
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status