65. Sengaja
Hatiku jatuh terlalu jauh, menyukai setiap sentuhannya, menginginkan tidak hanya tubuh yang bersentuhan, tetapi juga hati. Jexeon berada di atasku menampilkan dada bidang dengan tato singa. Aku meraihnya, mengusap tato itu, pasti sakit ketika membuat tato ini. Aku dengar dia pergi dari rumah ketika berusia 15 tahun, pasti sulit untuk anak yang masih membutuhkan bimbingan hidup di jalanan. Terlihat dari tubuhnya yang penuh luka, aku ingin merangkul semua rasa sakit yang dia miliki. "Aku harap kita lebih banyak ngobrol, aku ingin tahu bagaimana luka ini ada di tubuhmu?" tanyaku, merasakan sakit melihat bekas luka suamiku. "Kau tidak perlu melakukan hal itu," jawabnya. Jexeon mulai menciumiku, membuat tangan ini melingkar di lehernya. Menikmati setiap detik yang terjadi. Hanyut ke dalam permainannya. Tangan mulai menjelajah melepaskan bajuku, tak apa kalau cuma sebentar. Semoga kegiatan ini selesai sebelum makan malam. Dulu, aku sangat suka berpakaian sexy. Terhitung sejak SMP, aku
Read more