All Chapters of TERNYATA JODOH: Chapter 51 - Chapter 60
74 Chapters
51. Dendam
"Roy, aku suka sama kamu. Kenapa kamu enggak bisa balas perasaanku?" Eddel menangis di hadapan pria bernama Roy ini.Roy adalah pria yang disukai oleh Eddel sejak setahun yang lalu. Namun, pria itu tidak pernah membalas perasaannya.Baru-baru ini Roy mendekatinya membuat Eddel berpikir jika pria itu memiliki perasaan padanya. Namun, kecurigaan Eddel mulai tumbuh saat merasakan jika Roy sepertinya tidak begitu tertarik padanya. Tapi, entah apa yang membuat pria itu mendekatinya. Eddel tidak mengerti.Setiap kali mereka bertemu, maka yang akan dibahas dan ditanya oleh Roy pasti tentang Irena. Padahal Roy dan Irena baru beberapa kali bertemu sekitar dua bulan lalu. Bahkan, pernah beberapa kali Eddel melihat Irena dan Roy jalan bersama.Malam ini fakta menyakitkan baru diketahui oleh Eddel jika ternyata selama ini Roy mendekatinya hanya untuk mengorek informasi tentang Irena. Pria itu tidak segan untuk memberikan hadiah mahal pada sepupunya itu.Eddel tentu saja marah dan cemburu mengetah
Read more
52. Irena
Winar membawa putrinya pulang ke rumah saat sudah mendapatkan persetujuan dokter.Winar tidak pulang bersama Eddel saja karena wanita itu membawa dua orang perawat yang ditugaskan untuk mengurus dan merawat Eddel bersamanya.Eddel berada di kamar yang terletak di lantai dasar. Perempuan itu terkadang meraung dan histeris hingga membuat Winar terkadang kewalahan. Adam tidak datang berkunjung ke rumah sakit hari ini membuatnya harus mengurus Eddel sendiri. Tapi tak masalah menurut Winar selama Adam masih memberikannya uang tunjangan, Winar tidak akan repot-repot dalam mengganggu Adam."Sus, nanti tolong siapkan makan siang untuk Eddel, ya. Saya mau ke atas dulu," kata Winar pada suster. "Baik, Bu."Winar kemudian melangkah keluar dari kamar Eddel berniat untuk ke lantai atas di mana kamar Irena berada. Winar berniat untuk mengusir Irena dari rumahnya. Keponakan tidak tahu dirinya itu sudah pernah mengambing hitam dirinya di depan Adam. Tentu saja Winar belum sempat untuk membalas den
Read more
53. Hukuman
Winar membuka matanya beberapa menit kemudian. Matanya mengedarkan pandangan ke sekitar dan melihat pemandangan kamarnya. Winar memijat pelipisnya seraya mendudukkan diri dan bersandar pada pinggiran tempat tidur. Wanita itu menggeliat menatap ke arah seorang suster yang baru masuk."Sus, saya kenapa?" Winar bertanya pada suster. Winar benar-benar tidak ingat mengapa ia bisa jatuh tak sadarkan diri."Ibu pingsan waktu ada polisi datang," jawab suster tersebut.Tubuh Winar menegang ketika ingatannya terputar saat sebelum ia jatuh tak sadarkan diri. Winar ingat dengan jelas ketika Adam menjelaskan jika Irena adalah dalang dibalik kejadian yang menimpa Eddel. Kelopak mata wanita itu melebar dan segera ia melangkah turun dari tempat tidur, lalu berjalan keluar tanpa meninggalkan sepatah katapun pada suster."Adam!" Winar berteriak memanggil nama Adam. Namun, sosok putranya tidak terlihat. "Tuan Adam sudah pulang, Bu. Tuan Adam menitip pesan kalau ada yang mau ibu tanyakan, datangi sa
Read more
54. Randy & Amel
Tila duduk di atas pangkuan Adam. Saat ini mereka sedang berada di sofa dalam kamar dan tengah menonton sinema tentang azab yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi.Kepalanya bersandar pada dada bidang Adam. Sementara tangan Adam melingkar di perut Tila. Mereka sudah berada dalam posisi itu sejak 20 menit yang lalu. Hari sudah sore tapi tak membuat keduanya bosan berada di kamar sejak siang tadi. Sampai akhirnya Adam mengajak Tila untuk pergi berkunjung ke rumah Herman dan Jumi. Tila tentu saja tidak menolak usulan suaminya. Ia juga sudah cukup rindu dengan Angel, putrinya yang mereka titipkan pada ibunya.Suasana belum kondusif dan mereka tidak bisa membawa Angel bersama mereka."Kok, kita ke sini, Mas?" Tila menatap Adam yang duduk di balik kursi kemudi. Mobil yang dikendarai Adam berhenti tepat di sebuah minimarket tak jauh dari lokasi rumah ibunya berada. "Kita beli cemilan untuk ibu dan yang lainnya." Adam melepas seat belt pada tubuhnya, kemudian melepaskan seat
Read more
55. Pelakunya!
Tila menatap Angel yang tertidur di sampingnya dengan tatapan sayang. Sudah lama ia menginginkan anak yang terlahir dari rahimnya. Meski dulu ia pernah mengalami keguguran, tidak membuat Tila trauma. Wanita itu hanya berharap semoga Tuhan memberikannya kesempatan untuk mengandung kembali. "Sayang banget sama Angel?" Adam yang sejak tadi berbaring di sisi lain Angel mengangkat kepalanya sedikit untuk menatap ke arah istrinya. Terlihat sekali jika istrinya menatap penuh damba pada sosok Angel yang sudah terlelap lebih dulu dari mereka."Sayang banget, Mas. Apalagi Angel sangat lucu dan manis," jawab Tila sambil tersenyum."Kita berdoa sama Tuhan semoga segera diberi momongan. Biar Angel ada adiknya," kata Adam dengan tenang. "Selain doa, kita juga harus rajin melakukan prosesnya," godanya pada Tila. Pria itu tersenyum manis saat melihat wajah Tila yang tersipu malu."Bahasa kamu, Mas." Tila menggeleng kepalanya pelan. Adam memang selalu rajin menggodanya akhir-akhir ini. Hal yang bah
Read more
56. resign
"Kamu serius ingin membatalkan rencana Adam untuk memenjarakan ibunya dan mencabut laporan yang sudah dimasukkan?"Pak Jaya selaku pengacara Adam menatap Tila dengan tak yakin. Pasalnya masalah yang menimpa wanita di hadapannya 10 tahun yang lalu sungguh berat. Terlebih lagi jika wanita ini ingin memenjarakan Winar akan sangat mudah untuk dilakukan mengingat semua bukti kejahatan Winar 10 tahun yang lalu sudah terkumpul.Tila yang mendatangi kantor pengacara pagi ini mengenakan kemeja putih polos dipadukan dengan rok selutut. Wanita itu datang seorang diri untuk menemui Pak Jaya setelah melakukan pemikiran dan merenung untuk beberapa waktu tentang masalah yang menimpanya 10 tahun lalu.Adam sangat mencintai dan menyayangi mamanya. Sementara ia juga mencintai dan menyayangi Adam. Tila tahu jika Adam sangat berat untuk melawan mamanya langsung demi membelanya. Tila tidak ingin membuat pria yang ia cintai merasa sedih dan berdosa karena melawan mamanya sendiri. Jika ada orang yang menga
Read more
57. Hidayah
"Halo? Kenapa, Mas?" sapa Tila pada penelepon. Tila baru saja melangkah keluar dari lobby kantor ketika panggilan dari Adam masuk ke nomor ponselnya."Kata Bu Sari, kamu keluar. Kamu ke mana Sayang?" Adam bertanya dengan nada lembut. Adam memang mendapat informasi dari Bu Sari jika Tila izin keluar dua jam lalu. Hal tersebut membuat Adam segera menghubungi Tila dan bertanya ke mana wanitanya itu pergi. Adam tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Tila. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri jika ia akan menjaga dan melindungi Tila dengan sepenuh hati. "Aku mengantar surat resign aku ke kantor, Mas. Maaf ya aku enggak minta izin." Tila meminta maaf karena tidak meminta izin pada suaminya untuk melangkah keluar dari rumah. Padahal, jika ia ingat kata ibunya, ia tidak boleh melangkah keluar dari rumah tanpa seizin dari suami."Kenapa enggak bilang sama aku? Aku bisa antar kamu, Sayang." Nada bicara Adam terdengar khawatir, membuat Tila tersenyum. "Aku enggak mau merepotkan kamu,
Read more
58. Warisan
"Ini cantik, Sayang. Warna krem. Jilbabnya juga panjang menutup sampai bawah dada." Adam mengeluarkan sebuah gamis panjang warna cream dengan tali pinggang. Bagian bawah gamis terlihat lebar dengan bahan jatuh sehingga membuat wanita yang memakainya akan bisa bergerak bebas. Tila menatap pakaian yang dipegang Adam. Wanita itu mengulas senyum sambil mengangguk setuju dengan pilihan suaminya. Jilbabnya dengan tingkat dua di bagian bawah membuat gamis syar'i tersebut tampak lebih cantik dan elegan. "Aku suka ini juga, Mas."Adam tentu saja tersenyum lega karena istrinya menyetujui pilihannya. Setelah itu Adam membantu Tila memilih beberapa gamis lagi yang cocok dan pas di badan sang istri hingga tak menyadari jika waktu yang mereka lewati sudah cukup banyak. Bahkan, Bu Siti yang tidak melihat kehadiran mereka saat masuk pertama tadi, kini melayani mereka dengan baik dan ramah. "Gamisnya cantik-cantik, Bu. Saya suka," ucap Tila pada Bu Siti."Terima kasih Mbak kalau suka. Tapi sayang,
Read more
59. Shireen
Berita mengejutkan datang pagi ini dari penyiar berita yang menayangkan sebuah video berdurasi singkat dimana seorang anak pengusaha Riko Tayong dan Lia Tayong tertangkap oleh pihak kepolisian dikarenakan kasus narkoba. Banyak warganet yang terkejut dengan kejadian ini. Terlebih lagi perempuan yang ditangkap tidak lain adalah Shireen yang mereka kenal sebagai wanita baik dan berhati lembut. Bahkan, mereka tahu Shireen adalah salah satu motivator untuk anak-anak muda yang tidak pernah terlibat skandal atau berita buruk menimpa dirinya. Setelah penangkapan Shireen, beberapa fakta mengejutkan lainnya tentang Shireen tersebar di internet dan akun gosip. Beberapa video berdurasi singkat di mana Shireen menendang seorang pengemis tersebar. Tidak hanya di situ saja bahkan video Shireen berkata kasar pada orang yang lebih tua ikut menyebar. Tak lama kemudian, awak media berhasil mewawancarai beberapa mantan asisten rumah tangga yang pernah bekerja di kediaman Shireen. Mereka mengaku jika Sh
Read more
60. Family time
Adam menemani Angel bermain sementara Tila berada di dekat mereka. Sesekali wanita itu memotret ayah dan anak yang dengan riang bermain sambil tertawa riang. Sudah dua jam mereka berada di area permainan. Setelah usai bermain, ketiganya mulai berkeliling dari toko satu ke toko lain untuk membeli peralatan sekolah Angel dan pakaian Angel. Selama ini yang membeli pakaian untuk Angel terkadang Tila atau Jumi. Baru kali ini Adam ikut membeli kebutuhan untuk putrinya. Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan, mereka memutuskan untuk pergi ke restoran dan mengisi perut mereka. Angel duduk di sebelah Tila. Wanita itu sedang mempersiapkan untuk makan siang Angel. Sementara Adam sendiri sedang menerima telepon di luar restoran dikarenakan suasana restoran yang ramai membuatnya tidak bisa mendengar jelas suara penelepon. "Ma," panggil Angel pada Tila. Tila yang sedang memotong steak untuk Angel menunduk sedikit menatap putrinya dengan tatapan bertanya. "Kenapa, Sayang?" "Om itu--" A
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status