All Chapters of Jerat Cinta Sang Duda: Chapter 121 - Chapter 130
132 Chapters
Bab 121 Anakmu Merajuk
Beberapa menit kemudian Bima sudah sampai di perusahaan Dara untuk menjemputnya. "Makan malam dulu bersama kami," ucap Tuan Subroto."Akan lebih malam nanti aku mengantar Dara kembali kalau makan malam dulu," balas Bima."Baiklah, hati-hati, ya," ucap Tuan Subroto.Bima dan Dara sudah pulang menuju kediaman Tuan Handoko. Di sana mereka di sambut dengan hangat oleh Tuan dan Nyonya Handoko."Eh, pengantin baru," ucap Nyonya Handoko."Kami belum resmi menikah," balas Bima."Ya sudah deh, calon manten," ucap Tuan Handoko.Bima mengatakan apa maksudnya datang ke rumah orang tuanya. Bima ingin melihat gaun pengantin milik Nyonya Handoko yang dulu dipakai menikah.***"Lewat sini," ajak Nyonya Handoko."Ayo, Dara," ucap Bima.Dara mengangguk, dia masih penasaran dengan gaun pengantin yang katanya megah dan bagus dimasanya. Seperti apa gaun itu, bukankah bagus di waktu lalu belum tentu cocok di masa sekarang. Pasti beda jaman beda memaknai kata bagus.Jantung Dara berdebar ketika sudah sampa
Read more
BAB 122 Aku mau bertemu Bima.
Brian menoleh ke arah Bima, senyuman menawan muncul di wajah tampannya. Tentu saja dia tidak mengerjakan PR semalam karena merajuk. “Ayah, bagaimana ini, aku belum mengerjakan PR,” jawab Brian. “Karena itu adalah ulahmu sendiri, ayah hanya ingin bilang, kamu harus mengadapi masalahmu,” balas Bima. Brian mengangguk, dia akan menjadi lelaki hebat nantinya jadi mau tak mau dia harus berangkat sekolah dan mengakui pada gurunya tidak mengerjakan PR. “Ayo berangkat, aku siap dihukum sama ibu guru,” ajak Brian bersemangat. “Anak yang pintar, ibu pasti bangga padamu,” balas Bima. “Iya lah, aku adalah lelaki yang hebat di masa depan,” jawab Brian. Bima menahan tawa, Brian mempunyai rasa percaya diri yang tinggi seperti Bima. Anak itu sekarang lebih mudah mengekpresikan diri dan tidak takut melakukan kesalahan."Kalau begitu, ayah akan mengantarmu ke sekolah tanpa mengerjakan PR," ucap Bima."Oke, lest go ayah," balas Brian.Brian dan Bima pergi ke sekolah menggunakan mobil.Seperti bias
Read more
Bab 123 Aku ingin membereskan mereka
Sela berlutut memegang kaki Bima, dia berderai air mata meminta belas kasihan Bima."Aku benar-benar minta maaf, Bima," ucap Sela."Aku sudah memaafkan. Aku juga sudah melupakan kejadian masa lampau. Tapi untuk mengulangi hidup bersamamu, aku tidak akan sanggup," jawab Bima.Bima sudah tidak mau menderita lagi hidup dengan orang yang salah. Lebih baik memulai kehidupan yang baru, dengan orang yang baru dan suasana yang baru."Bima, tidak adalah kesempatan lagi bagiku untuk hidup bersamamu?" tanya Sela."Tidak, aku sudah akan menikah dengan gadis pujaan hatiku, jadi tolong jangan muncul kalau hanya untuk membuat onar," jawab Bima.Sela masih menangis, dia ingin menunjukkan kepada Bima kalau dia sangat menyesal dan tidak akan mengulangi kesalahan dimasa lalu.Tapi hati Bima sudah terlanjur terluka. Kalau dipaksakan rujuk demi anak rumah tangga juga tidak akan bisa berubah lebih baik."Pergilah," pinta Bima."Tapi aku tidak mau pergi. Tolong kabulkan satu permintaanku," ucap Sela."Katak
Read more
Bab 124 Aku merindukanmu
Romi mengangguk yang menandakan kalau apa yang akan dia sampaikan adalah hal yang sangat penting.Tuan Subroto langsung mengajaknya ke kantornya."Masuklah, Romi," ajak Tuan Subroto."Terima kasih," balas Romi."Duduklah, jadi hal penting apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Tuan Subroto."Ini mengenai Dara," jawab Romi.Romi menjelaskan secara detail apa yang dia dengar. Romi hanya ingin menyampaikan fakta agar Tuan Subroto berjaga-jaga supaya hal yang tidak diinginkan menjelang pernikahan Bima dan Dara tidak terjadi."Kurang ajar lelaki itu. Beraninya berpikir kotor tentang putriku," gumam Tuan Subroto."Aku hanya menyampaikan apa yang terdengar saja," ucap Romi seraya memberikan rekaman untuk Tuan Subroto.Tuan Subroto semakin geram mendengar bukti rekaman itu. Beliau memutuskan untuk menyewa bodyguard untuk mengamankan putrinya. Tidak ada satu orangpun yang bisa menyakiti Dara selama Tuan Subroto masih hidup."Romi, terima kasih atas kerja kerasmu. Aku akan memberimu imbalan," uc
Read more
BAB 125 Kamu Tetap Kesayangan Ibu
Brian sangat senang ternyata dari keluarga Dara sangat memperhatikannya. Berarti kehadirannya juga akan diterima di keluarga ibu sambungnya itu.“Aku sangat menyukai semua masakan Ibu,” jawab Brian.“Memangnya ibumu bisa memasak?” tanya Nyonya Subroto.“Bisalah, dan masakannya sangat enak,” jawab Brian.Tuan Subroto memeluk Brian, dia mengecup pipi Brian sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah menerima putri semata wayangnya sebagai ibu.“Terima kasih telah menyayangi Dara,” ucap Tuan Subroto.“Aku harus menyayanginya, karena Dara adalah ibuku,” jawab Brian bersemangat.Tuan Subroto iku senang dan tertawa bersama Brian. Beliau mengelus rambut Brian dengan lembut, mempunyai cucu sambung tidak masalah baginya yang penting Dara dan anak sambungnya saling menyayangi.“Apa kakek boleh minta sesuatu padamu?” tanya Tuan Subroto.“Apa itu, Kek,” jawab Brian.“Kelak kamu sudah tumbuh dewasa, kamu harus mencintai ibumu, juga adikmu kalau memiliki adik,” balas Tuan Subroto.“Kalau ibu p
Read more
Bab 126 Tidak akan merubah semuanya.
Sekretaris Lina sangat kaget dengan suara seseorang yang membisikkan hal buruk padanya. Gadis itu menoleh dan ternyata orang itu sangat dia kenal, wanita itu menyungingkan senyuman dan melambaikan tangan."Kamu?" ucap Sekretaris Lina."Kenapa kaget begitu melihatku. Aku ini mantan nyonya bosmu, 'kan," jawab Sela."Hanya mantan saja, Anda ada perlu apa ke sini," balas Sekretaris Lina."Lina sepertinya kamu menganggap dirimu tinggi. Aku akan bilang pada Bima kalau kamu mendambakan Bima untuk menjadi suamimu," ancam Sela.Sekretaris Lina agak gugup tapi kalau sampai mulut Sela ember dia akan mendapatkan mala petaka. Bima sangat tidak suka dengan wanita genit yang mendekatinya."Silahkan saja. Semua wanita mendambakan Pak Bima untuk menjadi suaminya. Itu hal yang wajar termasuk Anda," balas Sekretaris Lina."Kurang ajar kamu, Lina," bentak Sela seraya melayangkan tamparan pada Lina.Saat Sela menampar Lina kebetulan pintu kantoe Bima terbuka. Romi dan Bima sedang ingin keluar dari ruangan
Read more
Bab 127 Sama-sama Jalang.
Brian menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin ikut dengan Sela yang jahat melebihi ibu tiri."Kakek, kalau aku ikut Ibu Sela disiksa nanti bagaimana. Tak dikasih makan?" tanya Brian."Ibu Sela juga menyayangimu. Pasti kamu akan dikasih makan dan tidak akan disiksa?" jawab Tuan Subroto."Sini Brian," ucap Sela sambil menarik lengan tangan Brian kasar."Kakek," panggil Brian sambil menarik lengan tangan Tuan Subroto.Melihat tabiat Sela yang begitu kasar Tuan Subroto tidak tega melepas Brian dengan ibu kandungnya."Sela, kamu lihat sendiri 'kan. Brian tidak mau pergi denganmu," ucap Tuan Subroto."Itu karena Anda sudah menghasut anakku agar tak mau ikut bersamaku," balas Sela kesal."Kakek aku takut," ucap Brian lalu merangkul kaki Tuan Subroto."Tidak usah takut, ada kakek," balas Tuan Subroto.Tuan Subroto memandang Sela yang masih meluapkan amarahnya. Sela masih ingin membawa Brian pergi bersama dengannya. "Anak kecil itu tahu siapa yang tulus dan tidak," ucap Tuan Subroto."Alah o
Read more
Bab 128 Ibu ingin melihatmu tumbuh dewasa.
Walau sama-sama jalang tapi Irma belum pernah menikah. Belum pula melahirkan anak, dia masih pantas menikah dengan seorang bujang. Sedangkan Sela sudah pernah melahirkan anak dan berstatus janda. "Sela, tapi kamu tetap kalah dengan seorang gadis yang belum pernah melahirkan," ucap Irma."Mimpi saja kalau kamu merasa menang dariku," bisik Sela."Hehe ... Pada akhirnya kamu dikalahkan oleh Dara. Seorang gadis yang merebut anak, suami, juga harta yang dimiliki oleh Bima dan anakmu," ledek Irma.Sela menjadi meradang karena ucapan Irma. Wanita licik itu memang selalu berhasil membuat hati orang panas."Kurang ajar!" umpat Sela."Siapa yang kurang ajar. Aku atau gadis yang merebut semua perhatian yang seharusnya milikmu?" tanya Irma tapi sebenarnya meledek Sela."Kamu dan wanita itu sama saja. Bedanya Dara orang kaya dan kamu kalau tidak jadi simpanan orang adalah orang miskin," jawab Irma kesal.Irma ikut tersulut emosi, memang keluarganya tak kaya. Tapi bermodal wajah cantik dia berhasi
Read more
BAB 129 Tugas Seorang Ibu
Mobil melaju dengan kencang ke arah Dara yang sedang jalan-jalan. Banyak orang berteriak, meminta Dara dan keluarganya segera menepi. Menyadari ada mobil yang mengintainya, Dara segera melindungi Brian dan Ibunya dengan cara menarik ke tepi agar tidak tertabrak mobil.“Sial, kenapa tidak kena,” gumam Irma yang sedang menargetkan Dara. Irma segera pergi meninggalkan jalanan itu agar tidak menjadi bulan-bulanan masa.***“Kamu tidak apa-apa, Nak,” ucap Dara sambil melihat keseluruh tubuh Brian. “Tidak,” jawab Brian lirih, dia masih syok.“Putriku, cucuku, apa kalian baik-baik saja,” imbuh Nyonya Subroto.“Aku tidak apa-apa,” jawab Dara yang masih deg-degan.Beberapa orang menghampiri Dara lalu memberikan air minum agar tidak syok, diantara mereka ada yang sudah merekam mobil melaju kencang dan tercantum plat mobilnya.“Terima kasih semuanya,” ucap Nyonya Subroto.“Bu, ayo kita pulang, Brian sepertinya masih syok atas insiden ini,” bisik Dara.Tadi saat
Read more
Bab 130 Lusa Aku Menikah datanglah
Romi masih menentang Bima meminum gelas itu. Dia takut karena mungkin saja sudah dicampur dengan sesuatu yang dapat mencelakainya."Hentikan Bima," ucap Romi."Tuan Romi, kenapa Anda sepertinya khawatir dengan bos Anda?" tanya Partner kerja."Kalau terjadi sesuatu pada bos saya. Tidak ada yang menggaji saya lagi," jawab Romi.Partnet kerjasama itu menertawakan Romi. Seperti Bima akan diracuni saja, padahal hanya sebatas minum. "Minuman ini aman, biar aku tunjukkan padamu kalau minuman ini benar-benar aman," ucap Parter kerja itu."Lihat baik-baik aku minum minuman ini," imbuh partner kerja satu lagi.Mereka meneguk dari botol sekaligus sampai setengah botol, lalu mengusap mulutnya dengan punggung tangan."Bagaimana apa kalian berdua percaya sekarang?" tanya partner kerja itu. Bima melirik Romi yang begitu khawatir, Bima mengangguk pelan sehingga Romi tak melarang Bima untuk minum minuman yang diberikan oleh Partner kerjanya. “Aku percaya kalian. Berikan satu gelas bir padaku,” jawab
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status