All Chapters of Jerat Cinta Sang Duda: Chapter 101 - Chapter 110
132 Chapters
Bab 101 Pemotretan.
Nyonya Handoko mengangguk, lebih baik mereka memang merencanakan pernikahan dengan baik dan sesempurna mungkin karena sekali seumur hidup. Yah Nyonya Handoko memang berharap pernikahan Bima kedua ini harus selamanya."Baik, satu minggu saja," ucap Nyonya Handoko."Satu minggu?" tanya Dara."Iya, satu minggu seharusnya cukup," jawab Nyonya Handoko."Aku setuju, aku akan memilihkan gaun yang cocok untuk Ibu," ucap Brian.Brian tampak bersemangat. Bima juga sebenarnya lebih bersemangat tapi memamg dia selalu menyembunyikan ekspresi dan perasaannya."Bagaimana kalau sekarang kita pergi ke studio foto?" tanya Bima."Buat apa. Seharusnya kamu ke tempat jasa make up artis," jawab Nyonya Handoko."Aku ingin foto bertiga bersama dengan keluarga baruku," balas Bima."Ide yang bagus. Nenek dan kakek juga boleh ikut," ajak Brian.Brian yang paling bersemangat dengan ajakan Bima. Sudah lama dia tak punya foto keluarga. Dia bisa pamer ke teman-temannya kalau dia sebenarnya punya keluarga yang harmo
Read more
Bab 102 Jadi Milikku Seutuhnya
Pemilik studio itu memberikan hadiah untuk sepasang pengantin baru yang tengah berbahagia."Terimalah ini, nyonya," ucap pemilik studio itu."Apa ini? Anda tak perlu repot-repot," balas Dara."Ini untuk Nyonya pakailah sewaktu malam hari, aku jamin tuan tidak akan melepaskanmu," bisik Pemilik Studio.Entah apa isinya tapi sesuai bisikan dari pemilik studio membuat Dara merinding. Dia hanya mengangguk lalu pergi bersama Bima dan Brian. Tapi pemilik toko sepertinya sangat sumringah mengantar keluarga itu pergi dari studionya.***"Apa isi bingkisan dari pemilik toko tadi, Bu?" tanya Brian."Entahlah," jawab Dara."Biar aku yang buka," ucap Brian bersemangat."Buka saja," balas Dara.Brian mengeluarkan barang dari paper bag yang diberikan oleh pemilik studio foto tadi. Yang isinya membuat Dara terkejut."Bu kenapa pakainnya seperti ini?" tanya Brian."Ah, i-tu," jawab Dara terbata."Itu pakaian untuk tidur," ucap Dara."Apa tidak dingin memakai pakaian tipis seperti ini?" gumam Brian."S
Read more
BAB 103 Kejantanan Suamiku.
Brian menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin ayahnya menjadi pengganggu kencan berdua dengan Dara. Apalagi ayahnya tidak pernah meluangkan waktu untuk sekedar ke toko buku bersama Brian sebelumnya. “Ayah bekerja saja, seperti biasanya,” ucap Brian. “Kali ini ayah ingin menemani keluarga jalan-jalan,” balas Bima. “Tidak boleh, biasanya juga kerja sampai malam,” ucap Brian. Kedua anak dan ayah itu bersihtegang berdua yang satu ingin ikut, yang satu lagi tidak ingin diikuti. Dara menjadi memisahkan mereka karena bisa lama ini tidak jalan ke sekolah Brian kalau berdebat mulu. “Sudahlah, ayo berangkat sekolah dulu. Bima kamu bisa bekerja dulu. Nanti akan aku kabari jadi tidaknya ke toko buku,” balas Dara. “Oke,” ucap Bima. Brian pamit ke Bima karena akan sekolah, mereka bersalaman lalu pergi ke sekolah Brian. Saat Dara akan pulang kembali ke mobil di sana dia bertemu dengan Rizal. Dara menjadi kaget kenapa pria busuk itu bisa berada di sekolah putra sambungnya. *** “Mau apa lela
Read more
104 Hanya Bima yang pantas.
Bima melepaskan penutup mata pada Brian. Perlahab tapi pasti tali itu terlepas."Kamu sudah boleh buka mata," jawab Bima."Hah?" teriak Brian seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat.Sebuah pemandangan yang sangat membuat Brian terharu. Semua keluarganya berkumpul lengkap dengan orang tua Dara."Selamat ulang tahun, sayang," ucap Dara sambil mengecup kening Brian."Terima kasih, Ibu," balas Brian.Bima menggandeng Brian masuk ke ruangan itu, "Tunggu apalagi, hari ini adalah harimu," ucap Bima."Ayah, hari ini aku senang sekali," balas Brian."Ibu yang menyiapkan ini semua. Kamu beruntung mempunyai ibu yang perhatian padamu," ucap Bima.Semua keluarga mengucapkan selamat ulang tahun pada Brian. Walau tak dirayakan tapi banyak keluarga berkumpul seperti ini membuat Brian sangat bahagia."Kamu sudah berumur enam tahun sekarang," ucap Nyonya Handoko."Apa kamu senang dengan kejutan ini?" tanya Tuan Handoko."Aku sangat senang," jawab Brian."Ucapkan terima kasih untuk ibumu," pinta T
Read more
Bab 105 Menjalankan Kewajiban Sebagai Suami
Rizal benar-benar dunianya runtuh saat ini. Mengetahui kalau sebenarnya perusahaan Dara masih jaya dan belum pernah bangkrut membuatnya lemas dan tak berdaya."Aku sudah paham," jawab Rizal lemas."Kalau begitu, berdirilah," ucap Bima sinis."Brengsek," balas Rizal sambil memegangi pipi yang terkena pukulan.Bima menatap Rizal sinis, untuk apa pria itu berada di sini sekarang. Apa dia ingin menghancurkan hari indah anaknya? Tentu saja Bima tak akan membiarkan hal itu terjadi."Aku sudah memperingatkanmu, jangan dekati istriku. Kenapa kamu masih menemuinya tadi siang?" tanya Bima penuh tekanan."A-ku," jawab Rizal terbata.Kembali lagi Rizal terngiang ucapan Tuan dan Nyonya Subroto barusan. Dia sangat terpukul sampai tak bisa menjawab dengan detail pertanyaan yang Bima lontarkan padanya."Bicara saja tidak becus. Kamu memang tidak pantas menjadi lawanku," ledek Bima lalu pergi meninggalkan Rizal yang masih terpukul atas kenyataan yang diterimanya."Brengsek, aku akan membalasmu," gumam
Read more
106 Aku tak benar-benar bangkrut.
Tamu yang datang adalah kedua orang tua Dara, yakni Tuan dan Nyonya Subroto. Brian menyambung hangat mereka, anak itu terlihat sangat senang dengan kedua orang tua Dara. Sama seperti Dara mereka juga tulus menyayangi Brian. “Maaf datang tidak mengabari,” ucap Tuan Subroto. “Tidak apa-apa, ayo kita sarapan dulu,” ajak Dara. “Pagi ini ibu tidak masak, yang memasak bibi pelayan,” ucap Brian. “Memangnya ibu mu bisa memasak?” tanya Nyonya Subroto. “Masakan ibuku enak, loh. Bisa lah,” jawab Brian. Dara tersipu malu, padahal dulu kalau disuruh memasak dia tidak mau. Saat perusahaan diumumkan bangkrut Dara mau tidak mau harus berusaha memasak sendiri makanannya. Sampai di ruang makan, keluarga itu sarapan bersama. Mereka juga memperhatikan Brian yang memang butuh kasih sayang keluarga yang utuh. Kedua orang tua Dara menyayangi Brian dengan tulus layaknya cucu kandung. *** “Makan yang banyak, kamu butuh asupan gizi yang banyak,” ucap Tuan Subroto. “Terima kasih, Kakek,” jawab Brian.
Read more
Bab 107 Aku tidak mau berbagi harta dengan siapapun
Dara terkejut dengan pernyatan ayahnya yang tidak benar-benar bangkrut. Sedangkan Irma masih lemas tak berdaya, menyaksikan kenyataan sebenarnya keluarga Dara tidak bangkrut, lebih menyedihkan lagi ternyata mereka hanya ingin membongkar perselingkuhan Irma dan Rizal. “Benar, perusahaan ayah tidak benar-benar bangkrut,” ucap Tuan Subroto. “Semua ini kami lakukan agar kamu percaya kalau Rizal dan Irma sedang merencanakan sesuatu yang jahat dibelakangmu,” imbuh nyonya Subroto. “Kalau ayah memberitahumu dengan ucapan semata, pasti kamu tidak akan percaya,” balas Tuan Subroto. Selama ini Rizal dan Irma merencanakan kejahatan, Rizal dan Irma bersekongkol menikahi Dara yang kaya raya dan nanti akan mengeruk semua hartanya untuk selingkuhan Rizal bernama Irma. Plak! Dara menampar Irma dengan kencang, wanita seperti Irma ini sungguh tidak tahu berterima kasih sama sekali. Sudah ditolong tapi malah menggigit orang yang menolongnya. “Dasar wanita jalang,” bentak Dara kesal. “Jangan kotori
Read more
Bab 108 Menurutmu Dia Tulus?
Berita tentang Sela yang membuat video kesedihannya karena tidak bisa merayakan ulang tahun anaknya ke enam tahun. Sebagai seorang ibu dia berhak untuk merayakan ulang tahun anaknya.“Pihak sana itu belum pernah mempunyai anak, jadi tidak tahu rasanya seorang ibu yang kehilangan anak,” ucap Sela di video yang sedang ramai.Banyak yang menghujatnya tapi banyak pula yang memberikan respon dukungan pada Sela. Bima mematikan ponselnya dan tertawa sinis lalu memulai sarapan lagi.“Anyepin saja,” ucap Bima.“Apa kamu tidak akan mengijinkan dia bertemu dengan Brian?” tanya Dara.“Tergantung anaknya mau atau tidak,” jawab Bima.Dara hanya diam saja, memang betul semua itu tergantung Brian mau bertemu dengan ibu kandungnya atau tidak. Pihak Bima sudah memberikan kesempatan untuk bertemu, tapi dari pihak Sela kala itu memberikan luka yang cukup dalam pada Brian. Jadi mungkin Bima tidak akan memberikan ijin Sela jika ingin bertemu dengan anaknya.***“Dia bikin ulah apalagi sih,” ucap Brian.“Di
Read more
Bab 109 Mereka Mempermainkanku.
Romi terdiam sejenak, pikirannya melayang ke dua orang yang pernah singgah di hidup Bima dan yang saat ini sedang berada di kehidupan Bima."Bisa tulus bisa tidak, kita tidak tahu hati manusia jadi ya, lebih baik berhati-hati," ucap Romi."Aku setuju padamu. Dia pernah jahat dan selalu jahat jadi lebih baik waspada terhadap sekitar," balas Bima."Saudara saja kadang ada yang menusuk dari belakang apalagi orang lain," ucap Romi.Bima mengangguk saat ini yang perlu ia lakukan adalah waspada. Jangan sampai lengah saat berhadapan dengan musuh. Melindungi diri dan mencari aman adalah jalan satu-satunya yang bisa dilakukan."Aku harus segera pulang," ucap Bima."Buru-buru sekali," balas Romi."Aku tak akan membiarkan orang lain menyakiti anak dan calon istriku," jawab Bima."Cinta memang membuat orang buta dan berubah kepribadiannya," gumam Romi.Bima tak mempedulikan itu, ini memang masih jam makan siang. Bima bisa beralasan untuk ingin makan masakan Dara sehingga memisahkan Sela dan Dara
Read more
Bab 110 Tidak Ada Gunanya Menangis.
Irma mengepalkan tangannya kesal. Kenapa orang di dunia tak ada yang tulus berada di pihaknya. Kenapa pula lelaki yang katanya akan menemani Irma sampai tua nanti malah berada di rumah mewah milik wanita yang dibencinya.Irma segera turun dari mobilnya dan melihat lebih dekat apa yang ingin di lakukan Rizal di rumah Dara."Ijinkan aku masuk," ucap Rizal."Orang asing tidak dijinkan masuk," balas Pengawal."Apa kalian sudah melupakan wajahku. Aku tunangan Dara," bentak Rizal."Nona kami sudah akan menikah dengan orang kaya. Bukan orang kaya tanggung sepertimu," ucap Penjaga rumah."Orang kaya tanggung katamu. Aku lebih tinggi dari pada kamu yang hanya penjaga rumah," bentak rizal.Dara kebetulan sudah selesai dengan urusannya. dia memang hanya mampir sebentar di rumah orang tuanya sebelum pulang ke rumah Bima masak makan siang. Apa Rizal tak memperhatikan kalau mobil yang mengantarnya adalah milik Bima dan orang berserta anaknya ada di dalam mobil tak ikut ke dalam rumah."Dara," pangg
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status